Reisa Broto Jelaskan Penerapan Belajar Jarak Jauh, Sudjiwo Tedjo : Hidup Manusia Kok Tambah Stres ?
Reisa Broto Asmoro menerangkan soal rencana pembelajaran jarak jauh akibat wabah Covif-19.
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Kedua, para guru dapat membagi kelas menjadi kelompok belajar yang kecil dan melakukan diskusi kerja kelompok sehingga proses belajar akan lebih efektif.
Ketiga, guru dan murid sepakat mengerjakan tugas kelompok dan menciptakan tantangan atau lomba yang memerlukan kolaborasi.
"Keempat, alokasikan waktu untuk murid-murid yang tertinggal atau kurang memahami sesi pembelajaran. Pastikan semua murid sudah hampir sama pemahaman terhadap subjek yang diajarkan," ujarnya.
Kemudian, menurut Reisa, poin kelima, para guru harus fokus pada subjek pembelajaran agar dapat membantu kemampuan para murid untuk sukses dalam mata pelajaran.
Keenam, apabila cara mengajar belum maksimal, para guru dapat memodifikasi cara mengajar agar lebih mudah dipahami para murid.
"Begitu juga dengan murid, bagaimana mengikuti pembelajaran dengan baik meski online," ucapnya.
Terakhir, menurut Reisa, para guru harus dapat membuat suasana belajar dan mengajar di sesi online menyenangkan bagi para murid.
"Cara membuat sesi online jadi riang gembira serta mudah mentransformasikan pengetahuan adlaah dengan berkreasi dan tentunya dengan bekerja sama," pungkasnya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengungkapkan, pembelajaran jarak jauh bisa diterapkan permanen setelah pandemi Covid-19 selesai.
Berdasarkan penilaian Kemendikbud, kegiatan belajar-mengakar dengan memanfaatkan teknologi akan menjadi hal yang mendasar.
Ia menyebutkan, pemanfaatan teknologi memberi kesempatan kepada sekolah melakukan berbagai modeling kegiatan belajar.
" Pembelajaran jarak jauh, ini akan menjadi permanen. Bukan pembelajaran jarak jauh pure saja, tapi hybrid model. Adaptasi teknologi itu pasti tidak akan kembali lagi," kata Nadiem dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR, seperti diberitakan Kompas.com, Kamis (3/7/2020).