Viral di Medsos
Dikira Sampah, Petugas Kebersihan KRL Kaget saat Buka Bungkusan Plastik, Isinya Duit Setengah Miliar
Awalnya dikira sampah, petugas kebersihan di Stasiun Bojonggede syok saat membuka kantung plastik dan menemukan tumpukan uang.
Penulis: Uyun | Editor: Soewidia Henaldi
Pihaknya pun langsung memberikan apresiasi tinggi bagi ojol tersebut dan diharapkan menjadi contoh bagi para mitra Grab lainnya di seluruh Indonesia.
"Setelah ditelepon dan bertemu saya langsung, akhirnya Pak Ade kaget karena surat permohonan maaf bersama uang Rp 35.000 pembayaran lebihnya diposting oleh konsumennya. Tadi pas ketemu menangis kembali, karena dirinya mengaku telah lalai dan tak teliti memeriksa metode pembayaran. Padahal, kami panggil untuk kami berterima kasih secara langsung," tambah dia.
Ade sendiri diketahui aktif menjadi mitra Grab sejak setahun lalu tepatnya pada akhir tahun 2019.
Hampir setiap hari pengemudi ojol ini selalu aktif bertransaksi dan menjalankan kewajibannya sebagai mitra Grab.
"Aktif sejak setahun lalu. Pak Ade salah satu mitra Grab yang rajin melaksanakan kewajibannya," pungkasnya.
Kembalikan uang
Diberitakan sebelumnya, Ade Adfian Ahmad (47), warga asal Perumahan Bumi Resik Panglayungan (BRP), Kota Tasikmalaya, merupakan salah satu ojek online (ojol) Grab yang viral karena ketulusan hatinya mengembalikan kembali uang pembayaran lebih kepada konsumennya beberapa hari lalu.
Dengan alasan tak berhasil bertemu dengan konsumen di rumahnya, Ade secara spontan membuat surat permohonan maaf dalam secarik kertas sembari menyelipkan uang pembayaran lebih Rp 35.000.
Secarik kertas tulisan tangannya lengkap dengan nama terang, tanda tangan dan nomor ponselnya plus uang pembayaran lebih Rp 35.000 yang disimpan di bawah pintu rumah konsumen.
Tiba-tiba suratnya viral di berbagai media sosial karena diunggah oleh konsumennya yang kagum dengan ketulusan dan kejujuran ojol tersebut.
"Saya coba ketuk-ketuk pintu rumahnya, tapi tidak ada orang dan kata tetangganya sedang bekerja tidak ada siapa-siapa di rumah. Makanya, saya simpan surat permohonan saya dengan diselipkan uang lebih Rp 35.000," jelas Ade saat ditemui Kompas.com di Jalan Tarumanegara, Kota Tasikmalaya, Rabu (8/7/2020).
Ade tak menyangka dan tak ada niatan aksinya tersebut supaya viral dan semacamnya.
Ia hanya merasa terbebani oleh pembayaran ganda yang dilakukan oleh konsumennya.
Soalnya, ia merasa bersalah karena tak teliti sehingga konsumen membayar ganda, baik non tunai maupun tunai.
"Saya juga nggak teliti, Pak, karena pembayarannya double. Jadi saya hanya ingin mengembalikan uang lebih tersebut kepada konsumen," tambah dia.(*)