Sosok Bocah 5 Tahun yang Ditemukan Tewas dalam Toren, Tetangga Dengar Suara Palu : Pokoknya Kasihan
Bocah 5 tahun itu pertama kali ditemukan oleh rekan sebayanya yang tinggal di kontrakan tersebut. Rekan sebaya AP, mengira jasad dalam toren tersebut
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Seorang bocah usia 5 tahun ditemukan tewas dalam toren di rumah kontrakan Desa Panenjoan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung.
AP (5) ditemukan tewas pada Jumat (17/7/2020).
Bocah 5 tahun itu pertama kali ditemukan oleh rekan sebayanya yang tinggal di kontrakan tersebut.
Rekan sebaya AP, mengira jasad dalam toren tersebut adalah boneka.
"Bilangnya di atas takut, ada boneka dalam rumah, anak berumur lima tahun itu naik lagi," kata saudar AP, Dewi Sudanti (30).
Ia lantas mengecek langsung ke lantai dua.
Saat ke atas, toren sudah dalam kondisi terbuka.
Sepengetahuan Dewi, penutup toren tak pernah terbuka.
"Aku lihat kondisi tangan dan kepalanya, gak tega lama lihat, habis itu turun," katanya.
Kapolsek Cicalengka, Kompol Aep Suhendi menerangkan AP berasal dari keluarga pengamen.
AP tinggal di lantai dua rumah kontrakan.
AP tinggal bersama ibu kandungnya, Asih dan ayah tiri Hamid Arifin (25) serta paman tiri, RF (13) dan (8).
"Betul, korban sering mengamen dengan orang tuanya di Kota Bandung," ujar Kapolsek Cicalengka, Kompol Aep Suhendi dikutip dari Tribun Jabar.
Sebelum ditemukan tewas, rupanya AP sempat dicari orangtuanya sejak Kamis (16/7/2020).
Orangtuanya kembali dari mengamen dan tidak menemukan keberadaan AP.
"Keterangan dari orang tuanya pada malam saat korban hilang, mereka sedang mengamen. Bapaknya pulang ke kontrakan pukul 22.00 hari Kamis dan istrinya pulang pukul 01.00 dini hari Jumat," ujar dia.
Namun, keduanya tidak mencari anaknya karena disangka tidur di rumah neneknya. Apalagi, saat itu sudah larut malam.
"Baru paginya mencari korban," ujar Kapolsek.
Melansir Tribun Jabar, Kasatreskrim Polresta Bandung, AKP Agtha Bhuwana, menduga anak usia 5 tahun yang ditemukan di dalam toren di Desa Panenjoan, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, meninggal akibat dibunuh.
"Ada dugaan pembunuhan. Saat ini jenazahnya sedang diautopsi. Hasil autopsi akan menunjukkan penyebab kematiannya," kata Agta via ponselnya, Jumat (17/7/2020).
Dugaan pembunuhan itu dikuatkan dengan temuan yang mencurigakan di tubuh korban.
Dari temuan itulah, polisi berani menduga anak itu tewas dibunuh.

"Ada luka di tangan kiri. Dari situ diduga ada sesuatu yang tidak beres. Makanya langsung diautopsi," ujarnya.
Olah tempat kejadian perkara (TKP) sudah dilakukan polisi di lokasi toren di rumah kontrakan tempat toren berada. Sejumlah pihak sudah dimintai keterangan. Seperti dari orang tua dan paman korban.
"Empat orang saksi yang merupakan keluarganya telah dimintai keterangan," kata Agtha.
Sementara itu dalam kesehariannya, warga juga bersaksi sering melihat AP menjadi korban kekerasan.
"Semua juga banyak tahu, dia sering dipukul, tampar, pokoknya kasihan," ujar warga, sebut saja A, kepada Tribun, Jumat (17/7/2020) malam.
Warga lainnya, sebut saja B menuturkan, perlakuan ringan tangan kerap kali diterima oleh anak berumur lima tahun itu. Meski tak menyebutkan secara spesifik, siapa yang melakukannya.
"Ringan tangan sekali, kasihan anak ini," katanya.
Hal serupa disampaikan oleh warga lainnya, sebut saja C.
Menurutnya, pada Kamis (16/7/2020) merasakan kejadian hal yang kurang lazim.
"Anehnya semalam itu seperti terdengar suara mengetuk pakai palu berulang kali. Tapi saya enggak keluar," ujarnya.
Ketua Rukun Warga 08, Kecamatan Cicalengka, Pepen Efendi, juga mengungkapkan keraguannya atas hal yang membuat anak kecil tersebut meninggal.
"Kasihan anak tiri ini. Ada kejanggalan kalau dilihat. Masa anak lima tahun bisa naik ke toren tersebut. Tapi tentu hasil akhirnya pasti dari pihak kepolisian," ujar Pepen saat diwawancara Tribun, di kediamannya.