Klenteng Pan Kho di Bogor, Rutin Adakan Pengajian dan Izinkan Umat Muslim Solat

Klenteng tersebut tak hanya digunakan sebagai tempat ibadah umat Budha serta penganut aliran Tao dan Khong Hucu saja.

Penulis: Tsaniyah Faidah | Editor: Ardhi Sanjaya
TribunnewsBogor.com/Tsaniyah Faidah
Petilasan tokoh penyebaran penyebar agama Islam di dalam Klenteng yang digunakan umat muslim ziarah dan solat 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Tsaniyah Faidah

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Pulo Geulis, sebuah kampung di tengah Sungai Ciliwung, Babakan Pasar, Kota Bogor dikenal warganya menjunjung tinggi toleransi.

Di tengah kampungnya terdapat sebuah klenteng tua bernama Vihara Maha Brahma (Pan Kho Bio).

Klenteng tersebut tak hanya digunakan sebagai tempat ibadah umat Budha serta penganut aliran Tao dan Khong Hucu saja.

Di sini umat muslim pun juga boleh melakukan ibadah yang tempatnya disediakan khusus oleh klenteng.

Pengurus Vihara Maha Brahma, Candra mengatakan, di dalam klenteng terdapat dua batu besar yang diyakini sebagai tempat petilasan dua tokoh penyebar agama Islam.

Mereka adalah Raden Sake, putra Sultan Ageng Tirtayasa dan Uyut Gebok, salah satu petinggi dari Kerajaan Padjajaran.

Oleh karenanya, klenteng sering dipakai oleh umat Muslim untuk berziarah.

Selain sebagai tempat berziarah, ruangan yang terdapat makam ini juga difungsikan sebagai mushola.

Bahkan klenteng sampai menyediakan tempat wudhu bagi umat yang ingin melakukan ibadah.

"Tak hanya tawasulan di ruang ziarah, kegiatan keagamaan warga juga digelar di kelenteng ini," katanya saat ditemui TribunnewsBogor.com, Jumat (24/7/2020).

Kegiatan yang rutin dilakukan umat Muslim Pulo Geulis adalah pengajian setiap malam Jumat pukul 19.00 WIB.

Selain itu, kegiatan lainnya seperti menggelar Maulid Nabi, membagikan takjil dan mengelar acara buka puasa bersama, serta berkumpul di klenteng untuk bermaafan saat Idul Fitri.

Sebaliknya, menjelang Imlek tiba, warga Muslim ikut membantu membersihkan klenteng dan mempersiapkan alat sembahyang.

"Di sini itu sering digunakan untuk pengajian. Mereka para jamaah sampai mendatangkan para tokoh agama muslim. Ngaji di depan altar ini," ucap Candra.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved