Virus Corona di Bogor

Kronologi Satu Keluarga di Kota Bogor Positif Covid-19, Ayah dan Anak Meninggal Dunia

Kasus tersebut bermula ketika ditemukan kasus suspek Covid-19 pada seoarang ayah yang melakukan perjalanan dinas luar kota

Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Ardhi Sanjaya
Gerd Altmann/Pixabay
Ilustrasi virus corona atau Covid-19 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Satu keluarga di Kota Bogor positif Covid-19.

Kasus tersebut bermula ketika ditemukan kasus suspek Covid-19 pada seoarang ayah yang melakukan perjalanan dinas luar kota

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor dr Sri Nowo Retno menjelaskan bahwa seorang ayah melakukan perjalanan dinas selama sekitar 9 hari dari Kota Bogor ke Jawa Timur dari 27 Juni hingga 6 Juli.

Sehari setelah melakukan perjalanan dinas yakni pada 7 Juli 2020 ayah yang juga memiliki comorbit atau penyakit penyerta mengalami sakit dengan gejala demam, panas tinggi batuk, pilek.

Setelah itu sang ayah yang berstatus PDP tersebut menjalani pengobatan dengan mengakses layanan kesehatan di klinik hingga rawat jalan ke rumah sakit swasta hingga sampai dirujuk ke rumah sakit di Jakarta.

Meski belum sempat menjalani swab tes namun dari hasil klinis dan laboratorium gejala yang dialami sudah masuk dalam suspec Covid atau PDP.

"Kemudian ke dokter yang ada di rumah sakit di Kota Bogor dan dirujuk ke rumah skit Jakarta riwayatnya sepeti itu kemudian meninggal tanggal 14 Juli dimakamkan secara Covid di Jakarta," ujarnya.

Setelah sang ayah dimakamkan dengan tata cara Covid-19 meski belum sempat melakukan swab tes, sehari setelah itu anaknya yang merawat ayahnya selama di rawat di rumah sakit mengeluh sakit.

"Anaknya merawat selama bapaknya di rumah sakit begitu setelah pemakaman anaknya panas demam batuk enggak enak badan," katanya.

Kemudian anak yang merawat ayahnya itu melakukan rapid tes di rumah sakit, namun hasilnya non reaktif.

Namun pada pelaksanaan rapid test anak tersebut tidak menceritakan detail gejala dan riwayat kontak erat dirinya dengan pdp.

Karena hasil dari rapid non reaktif anak tersebut dirawat di ruangan non Covid.

Namun setelah keadaanya semakin kurang baik anak tersebut menjalani swab test.

"Karena dia tidak menceritakan, dia dirawat diruang non Covid-19,  kemudian di swab hasil rongsen dan labnya positif," katanya.

Setelah menjalani perawatatan pada tanggal 16 Juli 2020, anak tersebut meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020 sore.

Dinkes Melakukan Kontak Tracing.

Mendapati dua kasus tersebut Dinas Kesehatan Kota Bogor melalui RW Siaga dan Detektiv Covid yang merupakan tim lacak melakukan tracing.

Dari hasil tracing ada 97 orang yang masuk dalam kategori ODP dan kontak erat dengan dua kasus pertama tersebut.

Dari 97 ODP, 95 sudah dilakukan swab dan sudah keluar hasil 31 orang negatif dan delapan orang positif enam warga Kota Bogor dan dua warga Kabupaten Bogor.

"Kita tracing dari 97 yang kita tracing itu yang kontak di rumah dengan siapa saja termasuk nakes (tenaga kesehatan) yg sempat dikunjungi," katanya.

Saat ini orang yang terkonfirmasi positif sudah masuk ke dalam ruang isolasi.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved