Klaim Obat Virus Corona
Temuan Hadi Pranoto hingga Kalung Eucalyptus, Media Asing Soroti Indonesia, Sindir Obat Virus Palsu
Mulai dari tanaman Eucalyptus, arak hingga yang terbaru Hadi Pranoto yang mengaku peneliti obat herbal untuk menyembuhkan Covid-19.
Akan cukup sulit bagi pemerintah untuk mengimplementasikan rencana yang jelas dan terpadu untuk memerangi virus, tetapi masalah telah diperburuk oleh promosi informasi yang kacau dan seringkali berbahaya.
• Tidak Percaya Virus Corona, 14 Anggota Keluarga di Texas Positif Covid-19
Inovasi yang Diklaim Efekif Lawan Covid-19
Di Indonesia, ada sejumlah produk yang diklaim maupun masih dikembangkan untuk melawan virus corona ini.
Namun demikian, hingga kini, secara global, belum ada obat ataupun vaksin yang dipastikan dapat menyembuhkan atau melawan virus corona ini.
Melansir berbagai pemberitaan, berikut adalah beberapa produk inovasi yang diklaim efektif untuk melawan Covid-19 seperti dikutip dari artikel Kompas.com berjudul Deretan Produk yang Diklaim Efektif untuk Covid-19, dari Obat Herbal hingga Kalung Antivirus Corona",
1. Obat herbal dari LIPI

Melansir Harian Kompas, 15 Juni 2020, sejak 8 Juni lalu, dilakukan uji klinis dari bakal produk immunomodulator kepada 90 pasien Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran.
Immunomodulator merupakan senyawa peningkat daya tahan tubuh untuk pasien yang tertular Covid-19. Setidaknya ada dua produk herbal yang dikembangkan sebagai immunomodulator.
Salah satunya merupakan hasil ekstraksi dari Cordyceps militaris.
Bahan baku ini merupakan jenis jamur di Indonesia yang dipercaya dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengatasi gangguan pernapasan.
Adapun jenis obat lainnya menggunakan bahan dasar kombinasi herbal seperti daun sembung, daun meniran, jahe merah, dan sambiloto.
"Dari berbagai studi dan literatur menunjukkan bahan-bahan tersebut dapat meningkatkan daya tahan tubuh seseorang. Dengan begitu, produk ini diharapkan juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh pasien Covid-19 sehingga proses penyembuhan bisa lebih cepat," tutur Peneliti dari Pusat Penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Masteria Yonuvilsa Putra.
Penelitian tentang produk-produk ini diselenggarakan melalui kolaborasi antara LIPI, Universitas Gadjah Mada (UGM), PT Kalbe Farma, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, serta Badan Pengawas Obat dan Makanan.
2. Kombinasi obat dari Unair
Melansir Harian Kompas, 16 Juni 2020, para peneliti dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mengembangkan riset terkait kombinasi regimen obat yang berpotensi menjadi obat Covid-19.