Klaim Obat Virus Corona
Temuan Hadi Pranoto Ternyata Bukan Terdaftar sebagai Obat, PB IDI : Apa Bedanya dengan Temulawak?
Temuan Hadi Pranoto yang diklaim sebagai antobodi Covid-19 bukan terdaftar sebagai obat di BPOM.
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
Nazar mengatakan dalam daftar BPOM, temuan Hadi Pranoto sama sekali tidak menyinggung obat atau Covid-19.
"disitu disebutkan tidak ada sedikitpun menyebut kata obat yang teregister itu, ketersedian tradional apalagi menyebut nama Covid-19," kata Nazar.
"betul, betul bang jadi begitu," kata Hadi Pranoto.
Menurut Nazar untuk meningkatkan dari herbal ke obat butuh uji klinis yang mendalam.

"meningkatkan dari tradisonal ke jamu kuat atau foto farmaka harus mesti mengulang register,
di fot farmaka harus uji klinis tidak hanya uji kesediaan," kata Nazar.
Hadi Pranoto kembali menekankan bahwa temuannya merupakan hasil dari anak bangsa.
"justru itu dok saya memberi edukasi ke teman-teman semua ini adalah hasil anak bangsa yang dibiaya diri sendiri tanpa menggunakan anggaran negara," kata Hadi Pranoto.
Sebelumnya sempat diberitakan Hadi Pranoto penemu ramuan herbal yang diklaim bisa sembuhkan Covid-19 akui bahwa dirinya tidak berkoordinasi terlebih dahulu dengan lembaga terkait di bidang kesehatan sebelum mempublikasikan dan mengedarkan ramuannya yang kini jadi perbincangan itu.
Hadi beralasan bahwa dia sudah mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang dikeluarkan per April 2020.
"Kita kan sudah dapat izin dari BPOM. Itu ada standarisasi final dari lembaga terkait untuk mensertifikasi makanan dan obat itu bisa diedarkan di Indonesia," kata Hadi Pranoto saat ditemui TribunnewsBogor.com di Hotel Savero, Kota Bogor, Selasa (4/8/2020).
Dengan surat tersebut, kata dia, pihaknya punya hak untuk memproduksi dan menyalurkan ramuan herbalnya itu kepada masyarakat.

"Kalau kami belum dapat izin dari BPOM, kami gak akan melakukan itu," kata Hadi Pranoto.
Dia juga menegaskan bahwa produk ramuannya itu bukanlah obat, melainkan herbal.
Ramuan yang berasal dari senyawa tumbuh-tumbuhan yang diramu menjadi satu.
"Ini herbal, saya tidak pernah bicara ini obat. Ini adalah herbal senyawa tumbuh-tumbuhan yang ada di Indonesia yang kita ramu menjadi satu kemudian kita kembangkan menjadi satu kesatuan sehingga menjadi herbal yang bisa dimanfaatkan untuk penguatan antibodi dalam tubuh," ungkap Hadi Pranoto.(*)