Lihat Cucunya Tewas Dibunuh, Nenek Histeris Minta Tolong, Pelaku Kabur Panjat Pohon Kelapa

Nenek teriak histeris lihat cucunya tewas dibunuh. Pelakunya anaknya sendiri sekaligus ayah dari korban.

Kolase Tribun Bogor/Tribunnews.com/indiatoday
Ilustrasi - Balita tewas dibunuh. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Seorang nenek di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) histeris melihat dua cucunya tewas dibunuh.

Pelakunya adalah anak kandungnya sendiri beridentitas Andreas Pati (23).

Pelaku tega membunuh dua anaknya yang masih balita yakni, BO (3) dan BD (2).

Berdasarkan hasil visum, korban tewas akibat luka sayatan senjata tajam di bagian leher.

Kasat Reskrim Polres Flores Timur, Iptu I Wayan Pasek Sujana membenarkan adanya peristiwa nahas tersebut.

Diketahui bahwa pembunuhan itu terjadi pada Selasa (8/4/2020) sekira pukul 17.30 WITA.

Berdasarkan pemeriksaan, pelaku nekat melakukan aksinya karena merasa stres.

Misteri Badik Maut Pembunuhan Siswi SMK di Bogor, Anak Buah Kapolri: Akan Kami Gali Ulang

Remaja di Bandung Bunuh Pacar Setelah Hubungan Badan, Blak-blakan Soal Isi Karung Pada Ibu Korban

Pasalnya, ia ditinggal istrinya pergi merantau ke luar negeri.

Di sisi lain ia tidak memiliki uang untuk memenuhi kebutuhan anaknya yang masih balita itu.

"Motif ekonomi dan kebutuhan hidup jadi alasan tersangka membunuh kedua anaknya," ungkap Wayan saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (6/8/2020) petang.

Pelaku diduga telah merencanakan aksi pembunuhan sadis tersebut.

Ilustrasi tewas
Ilustrasi tewas (Shutterstock via Kompas.com)

Hal itu diperkuat dengan aksi pelaku yang diduga telah menyiapkan pisau untuk membunuh anaknya.

Atas perbuatannya, pelaku disangkakan pasal Pasal 80 ayat 3 dan 4 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak subsider Pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Selain itu pelaku juga disangkakan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati atau seumur hidup.

Dari hasil visum yang dilakukan, kedua anaknya itu tewas akibat luka sayatan senjata tajam di bagian leher yang dilakukan pelaku.

Nenek nyaris jadi sasaran amukan pelaku

Nenek korban atau ibu kandung pelaku awalnya curiga melihat pintu dan jendela rumahnya tertutup.

Kesaksian Sekuriti Soal Kasus Pemerkosaan di Bintaro, Terjadi Tahun Lalu, Begini Nasib Pelaku

Kronologi Janda Ditemukan Tewas dengan Tangan Terikat di Ranjang Apartemen, Mulutnya Dilakban

Sang nenek pun terperanjat saat mengintip dari lubang jendela.

Nenek terkejut karena cucunya telah dibunuh oleh pelaku.

Seketika sang nenek berteriak histeris dan langsung meminta tolong kepada warga dan saudara lainnya.

Sementara itu, pelaku yang panik sempat mengejar ibu kandungnya.

Beruntung sang ibu selamat dari kejaran pelaku yang merupakan anak kandungnya itu.

FOLLOW US:

Kemudian pelaku mencoba melarikan diri dengan memanjat pohon kelapa di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).

Upaya pelarian pelaku berakhir setelah pohon kelapa yang digunakan untuk bersembunyi ditebang.

Istri Tewas di Tangan Suami Setelah Bilang Tak Punya Uang, Pelaku Cerita ke Ketua RT Lalu Ditangkap

Pelaku pun akhirnya ditangkap pihak yang berwajib.

kejadian hampir serupa balita berusia 3,5 tahun tewas setelah dianiaya ayah tirinya, Asep Doni (25).

Nyawa balita tersebut tak tertolong setelah tubuhnya mendapatkan hantaman keras yang dilakukan oleh ayah tirinya, Asep.

Ibu korban yakni Yesi Mulyasari masih tak menyangka putranya kini telah tiada.

Ibu muda berusia 26 tahun itu bahkan masih teringat ucapan terakhir korban sebelum meninggal dunia.

Menurut Yesi, terakhir kali bertemu dengan putranya dalam kondisi sehat.

"Dia (korban) sehat, tidak sedang sakit apa-apa," kata Yesi saat ditemui di rumahnya di Gunungcupu dikutip TribunnewsBgor.com dari Kompas.com, Kamis (24/10/2019).

Terungkap! Janda yang Tewas di Ranjang Apartemen Sempat Disetubuhi Sebelum Dibunuh Pakai Palu

Ibu kandung korban menjelaskan, putranya merupakan anak yang baik dan tidak rewel.

Yesi pun tak menyangka jika suaminya Asep tega menganiaya bocah yang masih berusia balita tersebut.

(TRIBUNNEWSBOGOR.COM/KOMPAS.COM)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved