Anak Amien Rais Ribut dengan Pimpinan KPK karena Tak Terima Ditergur, Ernest Prakasa: Bagus!
Melalui akun Twitter-nya, Ernest Prakasa menyindir sikap Mumtaz Rais itu sebagai calon pemimpin yang berani.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Komika sekaligus Sutradara Ernest Prakasa ikut mengomentari sikap Anggota DPR RI Ahmad Mumtaz Rais di pesawat.
Sikap putra Amien Rais itu jadi perbincangan lantaran tak terima saat ditegur oleh kru pesawat.
Bahkan, ia juga terlibat cekcok dengan pimpinan KPK.
Hal itu pun menjadi perbincangan publik, bahkan Ernest Prakasa ikut berkomentar.
Melalui akun Twitter-nya, Ernest Prakasa menyindir sikap Mumtaz Rais itu sebagai calon pemimpin yang berani.
Dilansir dari Kompas.com, Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Kombes Pol Adi Ferdian Saputra mengatakan, kronologi percekcokan antara anak Amien Rais, Ahmad Mumtaz Rais, dengan pimpinan KPK Nawawi Pomolango karena tidak terima ditegur.
Adi Ferdian mengatakan, berdasarkan aduan lisan dari Nawawi, Ahmad Mumtaz Rais sempat ditegur awak kabin Garuda Indonesia karena menggunakan ponsel saat pesawat sedang mengisi bahan bakar.
"Dari pihak kabin melihat seseorang yang pada saat refueling menggunakan HP," tutur dia.
Mumtaz Rais ditegur sampai tiga kali.
• Mumtaz Rais: Sikap Baper Politik Hanafi Rais dan Adik-adiknya Tidak Akan Berpengaruh Kepada Saya
• Tak Terima Ditegur, Putra Amien Rais Ribut dengan Wakil Ketua KPK di Dalam Pesawat Garuda Indonesia
Akhirnya, Nawawi ikut memberikan teguran kepada Mumtaz Rais di kabin pesawat.
"Sehingga, beliau (Nawawi) membantu mengingatkan (ke Mumtaz Rais) bahwa apa yang dilakukan awak kabin adalah imbauan oleh para penumpang sebagaimana prosedur awak kabin kepada penumpang yang mungkin kurang patuh atau kurang tahu," kata Adi Ferdian.
Rais ke Polisi Namun, laporan dari Nawawi tersebut masih secara lisan.
Adi Ferdian mengatakan, pihaknya menunggu apakah akan dilaporkan secara resmi atau tidak.
"Itu nanti kita lebih lanjut dari beliau resminya seperti apa," kata dia.
Dilansir dari Twitter @ernestprakasa, Jumat (14/8/2020), ia pun menyindir sikap Mumtaz Rais tersebut.
Ia menyebut calon pemimpin memang harus berani.
"Calon pemimpin itu memang harus berani. Bagus!," tulis Ernest Prakasa.
Tanggapan Garuda Indonesia
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra sebelumnya mengatakan, kronologi kejadian cekcok kedua penumpang terjadi di penerbangan rute Gorontalo-Makassar-Jakarta dengan nomor GA 643.
• Putra Amien Rais Mundur dari Kepengurusan PAN dan Keanggotaan DPR
• Zulkifli Hasan Bocorkan Struktur PAN 2020-2025, Tidak Ada Nama Amien Rais
Tanpa menyebut nama, Irfan menjelaskan, saat itu salah seorang penumpang kelas bisnis menggunakan ponsel ketika pesawat sedang boarding dari Gorontalo dan saat melakukan pengisian bahan bakar atau refueling.
Kemudian, awak kabin menegur penumpang tersebut sebanyak tiga kali, tetapi tidak dihiraukan hingga akhirnya penumpang lain ikut menegur.
"Hal tersebut mengakibatkan penumpang lain yang juga duduk di kelas bisnis turut menegur penumpang bersangkutan sehingga terjadi adu argumen antarpenumpang," kata Irfan dalam keterangan yang diterima Kompas.com.
Irfan mengatakan, Garuda Indonesia menghormati jika masalah ini dibawa ke proses hukum.
Pihaknya akan kooperatif memberikan keterangan kepada pihak kepolisian apabila dibutuhkan.
Dia menegaskan, pihaknya tidak akan memberikan toleransi orang yang sengaja melanggar aturan keselamatan penerbangan.
"Kami meyakini komitmen penerapan safety pada operasional penerbangan dapat berjalan optimal dengan adanya dukungan dan peran serta seluruh penumpang dalam mematuhi aturan keselamatan penerbangan yang berlaku," kata dia.
Dilaporkan
Keributan di dalam Pesawat Garuda Indonesia terjadi antara putra Amien Rais, Ahmad Mumtaz Rais dengan Wakil ketua KPK Nawawi Pamolango.
Buntut keributan ini, Nawawi Pamolango melapor secara lisan ke Polresta Bandara Soekarno-Hatta.
Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Adi Nugroho membenarkan mengenai insiden tersebut.
Ia menjelaskan sesampainya di Terminal 3 Bandara Soetta, Nawawi melaporkan secara lisan ke petugas soal adanya keributan itu.
"Beliau datangi pospol dan melaporkan soal kejadian ini," ujar Adi kepada Warta Kota, Kamis (13/8/2020).
Kapolres menyebut akan mendalami kasus tersebut.
Dan memeriksa keterangan dengan sejumlah pihak terkait.
"Kami akan meminta kerja sama pihak Garuda Indonesia untuk menghadirkan cabin crew yang bertugas dalam penerbangan itu," ucapnya.
Menurutnya keterangan saksi - saksi sangat diperlukan.
Bilamana kasus tersebut dilanjutkan ke ranah hukum.
"Kita coba lihat kedepan nanti. Kalau ada perkembangan langsung dikabari," kata Adi.
Sementara itu Dirut Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menerangkan bahwa Mumtaz Rais Ahmad dengan Nawawi Pamolango terlibat adu argumen.
Kejadian ini berlangsung pada Rabu (12/8/2020) dalam penerbangan GS 643 rute Gorontalo - Makassar - Jakarta.
Peristiwa itu dipicu oleh putra Amien Rais yang kedapatan menggunakan handphone ketika pesawat tengah boarding dari Gorontalo dan ketika pesawat tengah melakukan refueling sewaktu transit di Makassar.
Kemudian ditegur oleh cabin crew namun yang bersangkutan tidak mengindahkan.
Ketika ditegur ketiga kalinya anak dari tokoh reformasi ini malah membentak - bentak cabin crew.
Nawawi yang berada dalam satu pesawat dengannya berupaya agar Mumtaz Rais ini patuh aturan dan jangan memarahi petugas.
Akan tetapi yang bersangkutan tidak terima. Dan berbalik marah dengan Wakil Ketua KPK itu.
"Kami akan menghormati proses hukum yang berjalan termasuk secara kooperatif akan memberi informasi lebih lanjut bilamana dibutuhkan," kata Irfan.
"Kami juga turut menyampaikan apresiasi kepada penumpang yang senantiasa mendukung penegakan aturan keselataman penerbangan. Kami meyakini komitmen penerapan safety pada operasional penerbangan dapat berjalan dengan optimal dengan adanya dukungan dan peran serta seluruh penumpang dalam mematuhi aturan keselamatan penerbangan yang berlaku," ungkapnya.
Hingga berita ini ditulis, belum diperoleh konfirmasi dari Mumtaz Raiz