Diperkosa Banyak Pria Depan Anak, Janda Ini Hamil & Idap Gangguan Jiwa, Enggan Pisah dengan Bayinya
Ironisanya, peristiwa pemerkosaan yang dialami IN itu dilakukan di depan anak perempuannya, VR (6).
Penulis: Uyun | Editor: Damanhuri
Dan yang ketiga, ia mengalami peristiwa yang mengguncang batinnya, apalagi diduga ia diperkosa disaksikan putrinya oleh sejumlah orang tak bertanggung jawab, sampai akhirnya hamil dan melahirkan.
"Menurut polisi, IN kemungkinan akan dijadikan kurir narkoba dan tidak menutup kemungkinan otaknya terganggu akibat narkoba juga," ujar petugas Dinsos.
• Pacar Emosi saat Cium Bau Sperma di Sofa, Janda Dibunuh setelah Berhubungan Intim dan Minum Miras
Kondisi IN, sang janda saat hamil dan usai melahirkan
Dalam keadaan hamil, IN pun dirawat di Dinsos Nunukan.
Setelah melahirkan, IN dan bayinya yang berusia tiga bulan saat ini tinggal di rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC).
Namun rupanya, IN enggan dipisahkan dari sang bayinya.
Petuga pun berkali-kali membujuk IN (35), orang dengan gangguan jiwa ( ODGJ) yang menjadi korban pemerkosaan disaksikan anaknya hingga hamil dan melahirkan, agar mau melepas bayinya.

Meski terkesan tak manusiawi memisahkan sang anak dan ibunya, pihak dinsos tidak mungkin membiarkan ODGJ merawat bayinya.
Pasalnya, jika sang bayi dibesarkan oleh seorang ibu dengan kondisi mental tidak stabil, dikhawatirkan akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
"Lebih baik selamatkan bayinya daripada ibunya agar generasi selanjutnya bagus, tapi harus terus kita doktrin supaya mindsetnya berubah,
kita akan segera buat MoU untuk rehabilitasi IN ke Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental (BRSPDM) Budi Luhur Banjar Baru, semoga tahun depan terlaksana," kata Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Nunukan Yaksi Belaning Pratiwi, Sabtu (15/8/2020).
• Kenalan Lewat Komunitas Truk, Remaja Diperkosa Bergilir oleh Sopir dan Kernet, Pelaku: Dianya Mau
Bahkan, hingga kini IN belum mengalami perubahan perilaku setiap kali petugas Dinsos datang.
IN pun masih sering berbicara dengan tembok sambil sesekali tertawa dan marah tanpa sebab.
Dengan kondisi psikis IN yang masih sering lepas kendali, membuat petugas harus lebih ekstra menjaganya.

Bukan hanya itu, keberadaan bayi IN juga menyulitkan petugas, baik susu atau urusan mandi dan membersihkan si jabang bayi mendapat perhatian khusus.