Dijanjikan Menikah, Siswi SMP Ini Pasrah Serahkan Keperawanan ke Tukang Las, Ngakunya Anggota Polisi

Siswi SMP ini pasrah serahkan keperawanannya ke tukang las yang mengaku sebagai polisi.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: khairunnisa
Shutterstock
Ilustrasi 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Nasib pilu dialami seorang remaja di Lamongan Jawa Timur yang merelakan keperawanannya kepada polisi gadungan.

Termakan rayuan maut hingga dijanjikan pernikahan, siswi SMP ini pasrah menyerahkan kehormatannya.

Peristiwa itu dialami oleh siswi SMP berinisial S yang baru berusia 14 tahun.

Tak terima dengan apa yang dialami anaknya, orangtua S pun melaporkan perbuatan bejat pelaku ke polisi.

Polisi pun kemudian menangkap pelaku yang ternyata merupakan polisi gadungan.

Ia mengaku profesinya sebagai polisi kepada S saat pertama kali berkenalan.

Namun pekerjaan asli pelaku yakni seorang tukang las.

Kronologi lengkap kasus ini terungkap setelah polisi menangkap pelaku.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari Surya.co.id Senin (31/8/2020), pelaku bernama M Riswanto Hari (28) ditangkap aparat kepolisian karena memperdayai siswi SMP berinisial S (14) asal Lamongan, Jawa Timur.

Siswi SMP itu mengenal tukang las asal Loceret Nganjuk tersebut melalui Facebook (FB).

Wanita di Padang Diperkosa Saat Mabuk, Baru Sadar Saat Lihat Dua Pria Tidur

Hendak Pulang ke Indekos, Wanita Ini Tak Sadar Dibawa ke Rumah Tukang Parkir Lalu Diperkosa Bergilir

Kepada korban S, tukang las itu mengaku sebagai anggota polisi.

"Kami sudah menangkap tersangka," kata AKP Djoko Bisono, Kasubag Humas Polres Lamongan kepada Surya.co.id, Minggu (30/8/2020).

Dalam melancarkan aksinya tersebut, tersangka melancarkan bujuk rayu dengan iming-iming akan mempersunting S sebagai istrinya.

Selama ini ternyata tersangka sudah lima kali bertemu korban.

Pada pertemuan keempat, tersangka mengaku akan mengenalkan korban kepada orang tuanya di Nganjuk.

Korban pun menuruti ajakan tersangka dan berangkat ke Nganjuk untuk menemui keluarganya.

Namun tentu saja hal itu hanya akal-akalan tersangka untuk memperdaya korban.

Saat tiba di Nganjuk, ternyata tersangka mengajak korban menginap di rumah keluarga tersangka.

Saat menginap inilah tersangka membujuk korban untuk berhubungan badan.

Termakan rayuan tersangka, korban pun pasrah menyerahkan keperawanannya.

KRONOLOGI Gadis 16 Tahun Disekap Guru Honorer, Dibawa ke Hotel Hingga Diperkosa Puluhan Kali

Dijanjikan Pekerjaan, Gadis Ini Malah Diperkosa di Kontainer, Tubuhnya Dibanting hingga Dicekik

Tak cukup sekali, tersangka pun mengulangi perbuatannya pada keesokan harinya.

Sementara itu, orangtua korban bingung karena S tak kunjung pulang.

Orangtua korban pun sempat mencari di rumah orangtua tersangka.

Pada pencarian itu, keluarga tersangka menyebutkan bahwa Riswanto Hari sedang berada di rumah kerabatnya di Loceret.

Berdasarkan informasi itu, orangtua korban pun kemudian mendatangi rumah tersebut dan menemukan korban.

Orangtua korban langsung membawa korban pulang ke rumahnya.

Mereka kaget mendengar kejadian yang dialami korban selama bersama tersangka.

Akhirnya orang tua korban melapor ke polisi.

Dalam pemeriksaan, ternyata Riswanto bukan polisi.

Tersangka adalah tukang las di Gresik.

Selain itu, tersangka sudah dua kali gagal membina rumah.

Dibawa Kabur dan Diperkosa Berkali-kali setelah Melahirkan, Begini Kondisi F saat Ditemukan

Remaja yang Diculik Duda Diperkosa Berkali-kali Walau Baru Sebulan Melahirkan, Tak Nyaman di Rumah

Kasus Serupa

Seorang gadis remaja disetubuhi pria yang baru saja dikenalnya.
Ia tak kuasa menolak ajakan pelaku karena dijanjikan hal manis dan rayuan maut.
Alhasil, sang gadis pun dengan pasrah memberikan kehormatannya pada pria yang baru saja ia kenal itu.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Surya.co.id, hal itu dialami oleh DA, gadis 16 tahun asal Surabaya.
Sementara pelaku bernama Wahyu Prasetyo (18) yang kos di Jalan Wonorejo Manukan Tama Surabaya.
Ia merupakan pemuda putus sekolah yang kemudian menjadi kuli bangunan.

Awalnya DA mengenal Wahyu Prasetyo melalui akun Facebook miliknya.
Kepada polisi, DA mengaku aksi persetubuhan itu dilakukan di rumah kos Wahyu Prasetyo yang ditinggalinya saat kondisi rumah sepi.
"Tersangka dan korban berkenalan via Facebook kemudian berlanjut ke whatsapp. Dari situlah intens berkomunikasi," kata Kanit Pelayan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya, Iptu Fauzy, Kamis (13/8/2020).
Setelah dari pesan singkat itulah, keduanya kemudian mempersiapkan pertemuan.
Ia merupakan pemuda putus sekolah yang kemudian menjadi kuli bangunan.
Awalnya DA mengenal Wahyu Prasetyo melalui akun Facebook miliknya.
Kepada polisi, DA mengaku aksi persetubuhan itu dilakukan di rumah kos Wahyu Prasetyo yang ditinggalinya saat kondisi rumah sepi.
"Tersangka dan korban berkenalan via Facebook kemudian berlanjut ke whatsapp. Dari situlah intens berkomunikasi," kata Kanit Pelayan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya, Iptu Fauzy, Kamis (13/8/2020).
Setelah dari pesan singkat itulah, keduanya kemudian mempersiapkan pertemuan.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved