Tak Mampu Bayar Persalinan, Tukang Becak Terpaksa Jual Bayinya yang Baru Lahir Rp 6,8 Juta

Pasutri yang merupakan tukang becak ini terpaksa menjual bayi mereka ke Rumah Sakit.

Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
Wartakota/Ilustrasi
Ilustrasi Bayi 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Setelah sekian lama menikah, akhirnya bisa mendapatkan seorang anak tentu menjadi sebuah anugrah tersendiri.

Namun, hal ini bisa jadi hal sebaliknya jika tak bisa membayar biaya Persalinan Rumah Sakit.
Seperti yang dialami oleh sepasang suami istri asal India ini.

Mereka terpaksa menjual bayi mereka ke Rumah Sakit.

Hal ini dikarenakan mereka tidak bisa memenuhi biaya administrasi Persalinan.

Dikutip dari Daily Mail, Shiv Charan dan istrinya Babita harus membayar biaya Persalinan sebesar 35.000 rupee atau sekitar Rp 6,8 juta.

Kronologi Ibu yang Kehilangan Bayinya karena Tak Dihiraukan Petugas Saat Persalinan

Temukan Banyak Bayi di Rumah Mewah yang Hendak Dibeli, Baim Wong Terenyuh dengar Cerita Pasutri Ini

Babita melahirkan putranya itu dengan prosedur caesar di sebuah rumah sakit di Agra.

Tagihan sebesar itu membuat keduanya kewalahan.

Bagaimana tidak, Shiv sehari-hari hanya bekerja sebagai tukang Becak.

Alhasil, rumah sakit berinisiatif meminta Shiv dan istrinya agar mau menjual bayi tersebut.

Shiv Charan dan istrinya Babita terpaksa menjual bayinya karena tidak sanggup bayar administrasi persalinan
Kolase: Daily Mail dan Pixabay
Shiv Charan dan istrinya Babita terpaksa menjual bayinya karena tidak sanggup bayar administrasi persalinan

Rumah sakit membelinya seharga 100.000 rupee atau Rp 19,6 juta untuk melunasi tagihan mereka.

Manajer rumah sakit, Seema Gupta mengatakan bahwa bayi laki-laki itu akan diadopsi bukannya dijual.

Dia juga mengklaim bahwa Riv dan Babita sudah menandatangani persetujuan.

Riv dan Babita sebelumnya sudah memiliki lima anak.

Pria Tewas Ditikam Setelah Mempertanyakan Becak Motornya Tak Kunjung Selesai Diperbaiki

Pekerjaan sehari-hari sebagai tukang Becak, hanya menghasilkan uang 100 rupee (Rp 20 ribu) per hari untuk kehidupan mereka.

Selain itu, pabrik sepatu tempat putra sulung mereka bekerja ditutup karena Covid-19.

Rumah sakit mengklaim bahwa Riv dan istrinya sudah menyelesaikan semua dokumen terkait bayi mereka.

Namun, Riv mengatakan bahwa dia dan istrinya tidak bisa membaca atau menulis dan semua dokumen itu disetujui dengan sidik jari.

Halaman
12
Sumber: Suar.id
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved