Kenal di Facebook, Gadis 16 Tahun Diperkosa Anak Jalanan di Kuburan Lalu Ditinggal, Alami Trauma

Gadis 16 tahun ini diperkosa oleh anak jalanan yang dikenalnya dari Facebook, ia dirudapaksa di kuburan.

Tribun Batam
Ilustrasi 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Seorang gadis jadi korban pemerkosaan yang dilakukan oleh anak jalanan di sebuah kuburan.

Setelah diperkosa, sang gadis pun kemudian ditinggalkan begitu saja di pemakaman tionghoa tersebut.

Akibat pemerkosaan itu, gadis yang berusia 16 itu pun mengalami trauma berat.

Nasib naas itu dialami oleh gadis asal Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Ia diperkosa oleh RDS (18), pemuda yang baru dikenalnya di media sosial Facebook.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com Jumat (4/9/2020), Kasat Reskrim Polres Blora, AKP Setiyanto, menyampaikan, RDS berkenalan dengan gadis yang masih di bawah umur itu sudah sebulan ini.

Sementara kasus pemerkosaan itu terjadi sekitar pertengahan bulan Agustus.

Berawal dari percakapan di Facebook, keduanya pun kemudian bertukar nomor ponsel via WhatsApp.

Kemudian pada Sabtu (15/08/2020) malam sekitar 21.30 WIB, RDS dengan segala bujuk rayunya mengajak korban untuk bertemu.

Keduanya akhirnya bersepakat untuk bertemu di Desa Brumbung, Kecamatan Jepon.

Titik Terang Wanita Tewas di Semak-semak, Ternyata Dibunuh, Sempat Ditelepon Anak Lalu Berpesan Ini

Dijanjikan Bimbingan Belajar Siswi Asal Palembang Disekap Guru Honorer di Jambi, 30 Kali Diperkosa

"Pelaku berdalih sedang berulang tahun sehingga mengiming-imingi mentraktir korban makan.

Korban pun akhirnya mau bertemu," kata Setiyanto saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Kamis (3/9/2020).

Alih-alih ditraktir makan, korban malah diajak ke warung kopi di sekitar kuburan tak jauh dari lapangan golf Blora.

Awalnya korban diajak "ngopi" oleh tersangka, tapi setelah agak larut dan sepi, korban kemudian dibawa masuk ke lokasi pemakaman tionghoa tersebut.

Di pemakaman tersebut, RDS kemudian memaksa korban untuk melakukan hubungan suami istri dengan ancaman.

"Korban menolak.

Namun tak bisa berbuat apa-apa setelah dibekap dan diancam oleh pelaku. Korban kemudian ditinggal begitu saja," ungkap Setiyanto.

Setelah kejadian itu, korban pun pulang sendirian ke rumahnya.

Akibat pemerkosaan itu, sikapnya berubah jadi pemurung.

Keluarga korban yang merasa curiga dengan perubahan sikap korban kemudian berupaya menginterogasinya.

Kronologi Pria Beristri Perkosa Seorang Nenek, Akui Dapat Bisikan Gaib, Korban Dibanting ke Lantai

Kisah Gadis Mabuk Tak Sadar saat Diperkosa 2 Pria di Kamar, Celana Dalam Warna Pink Jadi Bukti

Sambil menangis, korban yang trauma tersebut akhirnya mau menceritakan kasus pemerkosaan yang dialaminya.

Orangtua korban yang tak terima putrinya diperkosan itu kemudian melapor ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Blora.

Setelah dilakukan visum dan meneliti barang bukti pakaian korban, Unit PPA bersama dengan Resmob Blora mengejar hingga akhirnya menangkap tersangka.

"Sudah tiga kali diintai selalu lolos dan kemarin berhasil kami ringkus di wilayah Banjarejo Blora," kata Setiyanto.

Dari hasil pemeriksaan tim Satreskrim polres Blora, pelaku yang dikenal sebagai anak jalanan itu sudah beberapa kali tercatat pernah melakukan tindak pidana.

Dari catatan Polres Blora, warga Kecamatan Jiken, Blora ini pernah ditahan karena kasus pencurian burung dan ayam di wilayah Kecamatan Jepon, Blora dan Japah.

Pelaku dijerat Pasal 76 D Jo, Pasal 81 ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun kurungan penjara.

Wanita di Padang Diperkosa Saat Mabuk, Baru Sadar Saat Lihat Dua Pria Tidur

Hendak Pulang ke Indekos, Wanita Ini Tak Sadar Dibawa ke Rumah Tukang Parkir Lalu Diperkosa Bergilir

Kasus Lainnya, Diperkosa Guru Honorer

Siswi SMA asal Palembang, Sumatera Selatan itu diperkosa oleh warga yang bekerja guru honorer di Kuala Tungkal, Jambi.

Si guru honorer berinisial A (31) menyekap siswi SMA berinisial MR (16) selama 20 hari.

Selama disekap, siswi SMA itu diperkosa sekira 30 kali.

Tersangka pelaku merupakan warga Pematang Lumut, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Peristiwa itu terjadi pada Februari lalu, namun baru dilaporkan pihak keluarga MR pada Polres Tanjabbar pada Agustus ini. '

Awal mula perkenalan pelaku dengan MR dari grup WhatsApp.

"Kenalan itu dari grup WA," kata A (31), saat berada di Mapolres Tanjabbar.

Pelaku membuat grup WhatsApp yang berkaitan dengan diskusi belajar.

Di dalam grup WhatsApp tersebut, pelaku merupakan mentor diskusi belajar dan MR merupakan anggota dari grup tersebut.

Berdasarkan pengakuan, A melakukan komunikasi intens melalui pesan pribadi di WhatsApp.

 Semakin intens dalam percakapan, akhirnya pelaku A menawarkan korban untuk ke rumahnya.

"Dari grup tadi kita ngobrol pribadi, jadi chat pribadi," sebutnya

 Atas bujuk rayu dan percakapan intens keduanya, akhirnya korban memberanikan diri untuk pergi ke Jambi.

Singkat cerita, sesampai di Kota Jambi, korban dijemput pelaku A untuk ke rumahnya dan tinggal di rumahnya.

"Ya, saya janjian dengan MR di Kota Jambi, saya jemput dia dan saya bawa ke rumah. Lebih kurang 20 hari," ungkap A.

(Kompas.com/TribunJambi)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved