Datang ke Salon, 3 Remaja Susun Skenario Bikin Pemilik Tak Berdaya, Padahal Sudah Dianggap Adik

Terungkap peran masing-masing pelaku saat menghabisi nyawa waria pemilik salon asal Bangkalan.

Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: khairunnisa
TRIBUNMADURA.COM/AHMAD FAISOL
Seorang waria berinisial AS (30), warga Desa Patenteng Kecamatan Modung ditemukan tewas di dalam bak kamar mandi, Kamis (3//9/2020) malam 

Kemudian MNF berperan memukul korban menggunakan balok kayu, mengangkat korban ke kamar mandi, dan mengikat leher korban menggunakan selang warna biru.

Selain itu MNF juga mengambil uang sebesar Rp 122.000, 1 set audio, dan motor Honda Vario nopol L-4358-TX.

Sedangkan HR berperan mengikat tangan dan kaki korban, mengangkat korban.

Ilustrasi tewas
Ilustrasi tewas (Shutterstock via Kompas.com)

HR juga turut menarik selang untuk menjerat leher korban, dan menarik set audio milik korban ke tas milik MNF.

"MNF memukul kepala bagian belakang korban sebanyak tiga kali, memukul tulang rusuk sebanyak empat kali, dan memukul tulang kering kaki kiri sebanyak satu kali," ungkap Bahrudi.

Sebelum MNF memukul AS menggunakan balok kayu, korban sedang melakukan perbuatan tidak pantas bersama MA di kamar salon.

Lalu MA memberi isyarat menggunakan Bahasa Madura, "Mat, pesabber se adentek sengkok gi' tange (Mat, yang sabar nunggu saya masih lama)".

Titik Terang Wanita Tewas di Semak-semak, Ternyata Dibunuh, Sempat Ditelepon Anak Lalu Berpesan Ini

Demi Lindungi Ibu, Seorang Anak di Tasikmalaya Tewas saat Melawan Tetangga yang Mengamuk

Selanjutnya MNF mengeluarkan balok kayu dari dalam tasnya lalu memukulkan ke kepala bagian belakang korban.

"Lalu MA dan HR mengikat tangan korban menggunakan tali rafia dan kaki korban diikat dengan tali dan handuk kecil," papar Bahrudi.

Walau telah mendapat perlakukan kekerasan, AS masih dalam kondisi sadar.

Bahkan AS mengatakan sesuatu kepada MA.

"Enjek arapah kakeh lek alakoh kom riyah, jeg kakeh eyanggep alek dibik', (kenapa kamu melakukan seperti ini dik, kamu ku anggap adik sendiri)".

"Fakta-fakta baru itu disampaikan di hadapan penyidik," kata Bahrudi.

Sebelumnya, MNF di hadapan penyidik menerangkan bahwa pembunuhan terhadap AS dilakukan lantaran korban mengajaknya melakukan perbuatan asusila.

AS ditemukan sudah dalam keadaan tak bernyawa dengan kondisi leher terjerat selang di kamar mandi salon di Desa Patenteng, Kecamatan Modung, Bangkalan, Kamis (3/9/2020) sekitar pukul 19.30 WIB.

AS tewas dengan leher terjerat selang air warna biru yang tergantung ke plafon kamar mandi.

Polisi menemukan bekas luka di kepala korban. Selain itu, tangan korban dalam kondisi terikat.

Sejumlah barang berharga milik korban raib, seperti ponsel dan motor. Lemari pakaian juga dalam kondisi acak-acakan.

(TRIBUNNEWSBOGOR.COM/SURYAMALANG/TRIBUNMADURA)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved