Viral di Medsos
Viral Bocah Pengemis Pukul Pengendara Motor Karena Tak Diberi Uang, Psikolog: Sangat Memprihatinkan
bocah laki-laki itu tampak marah hingga memukul kaki pengendara motor menggunakan kemoceng lantaran tak diberi uang.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sebuah video yang memperlihatkan seorang bocah pengemis sedang mengemis di lampu merah viral di media sosial.
Namun, video viral tersebut berhasil membuat warganet merasa kasihan sekaligus kesal.
Sebab, bocah laki-laki itu tampak marah hingga memukul kaki pengendara motor menggunakan kemoceng lantaran tak diberi uang.
Pengunggah video itu mengatakan, saat itu dirinya baru saja pulang les dan tak sengaja melihat ada anak kecil mengemis di lampu merah.
Ia menjelaskan, anak itu kemudian marah hingga memukul kaki pengendara motor lebih dari satu kali karena tak diberi uang.
Dalam video yang beredar di media sosial itu terlihat, pengendara motor kesakitan karena beberapa kali mengusap bagian kaki yang dipukul oleh bocah pengemis tersebut.
• Betrand Peto Didesak Jadi Pengemis daripada Bekerja, Ruben Onsu Geram: Masa Anak Kecil Diajarin Gitu
• Heboh Wanita Pamer Celana Dalam saat Naik Motor, Polsek Magelang Ungkap Nama Pelaku: Ayo Klarifikasi
Setelah itu, bocah pengemis tersebut lantas pergi meninggalkan pengendara motor yang dipukulnya.
"Bukan sekali itu doang dia mukulin kakak itu tapi sebelum aku video udah mukul pakai kemoceng itu beberapa kali gitu."
"Sampai kakak itu kayak kesakitan gitu ngelus-ngelus kakinya. Sebenarnya kasihan lihat adik itu, pasti ada faktor lain yang mendorong dia jadi gitu," tulis pengunggah video tersebut.

Peristiwa tersebut kemudian mendapat respons beragam dari warganet.
Banyak dari warganet yang beranggapan, bahwa sebenarnya bocah itu disuruh oleh seseorang untuk mengemis.
"Pastinya itu dia karena disuruh, kalau nggak ngasih setoran mungkin dipukulin jadinya dia kayak gitu."
"Mungkin dia juga dipukulin di rumah."
"Kayaknya ada yang nyuruh."
"Secara psikologi anak tersebut sudah salah secara didikan sejak kecil dari orangtuanya yang sering main fisik terhadapnya, hingga kebawa oleh sifat," demikian komentar beberapa warganet.
• Ini 6 Tanda-tanda Pria Mengalami Puber Kedua, Kenali Perubahan Fisik hingga Psikologis !
Tanggapan Psikolog
Psikolog sekaligus Kepala UPT Bimbingan dan Konseling Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Hudaniah, menananggapi video viral seorang bocah pengemis di lampu merah.
Dalam video itu, terlihat seorang bocah laki-laki tampak marah hingga memukul kaki pemotor menggunakan kemoceng lantaran tak diberi uang.
Hudan mengaku prihatin melihat aksi bocah yang diperkirakan berusia 4-5 tahun itu.
"Sangat memprihatinkan, perilaku anak yang semacam itu tentu sangat membuat kita sedih, kita prihatinlah ya, itu kisaran anak usia 4-5 tahun," kata Hudan saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (16/9/2020).
Ia mengatakan, anak-anak seusia itu harusnya berada pada tahap perkembangan yang membuat mereka merasa aman.
"Harusnya anak-anak itu yang pertama kita soroti anak-anak usia 4-5 tahun itu masa perkembangan yang membuat mereka secure (aman) secara psikologis, secara emosional," terangnya.
Dari video itu, Hudan menyimpulkan, bahwa bocah tersebut sudah biasa mengemis di lampu merah.
Hal tersebut dilihat dari cara bocah itu berada di jalan, cara minggir dan cara mendatangi pengendara motor.
"Kalau kita lihat cara dia berada di jalanan itu nampak sudah biasa, cara dia minggir ketika traffic light mulai hijau."
"Kemudian cara dia mendatangi (pengendara) itu seperti sudah biasa sehingga dia sudah bisa beradaptasi," jelasnya.
Kendati demikian, Hudan menegaskan, bahwa jalanan bukanlah tempat yang layak untuk anak-anak.
"Tentu saja itu bukan tempat yang layak untuk anak, di jalanan dia sendirian di tengah kendaraan yang berlalu lalang.
"Baik secara fisik maupun psikologis itu sangat tidak layak untuk anak," ucap dia.
Hudan juga mengatakan, bahwa terkait dengan peristiwa itu banyak pihak yang harus bertanggung jawab.
Sebab, sudah salah ketika seorang bocah yang masih berusia sekitar 4-5 tahun melakukan aktivitas menghasilkan uang.
"Mempekerjakan anak di bawah umur itu jelas ada Undang-Undangnya ya."
"Ini jelas (salah) karena anaknya di bawah 5 tahun kemudian harus melakukan aktivitas yang menghasilkan uang di jalanan, di tempat yang sangat tidak layak."
"Dia tidak aman, nah inilah yang menimbulkan agresifitas di anak juga, cara menyelesaikan masalah ketika apa yang dia targetkan itu tidak terpenuhi," paparnya.
Yang pasti, kata Hudan, harus dicari tahu bagaimana orangtua bocah tersebut serta masyarakat setempat.
Selain itu juga peran pemerintah, dalam hal ini adalah dinas sosial setempat.
"Meskipun kalau kita perhatikan, upaya-upaya pemerintah itu sudah cukup baik."
"Cuma mungkin dengan situasi-situasi perkembangan saat ini tidak cukup tepat untuk penanganannya dengan keadaan," tandasnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana) - Bocah Pengemis Pukul Kaki Pengendara Motor karena Tak Diberi Uang, Psikolog Ungkap Keprihatinan