Teror Virus Corona

Gejala Covid-19 yang Dirasakan Elvy Sukaesih, Sempat Mengelak Sampai Heran Disuruh Swab Test

Gejala Covid-19 yang dirasakan awalnya tak disadari Elvy Sukaesih. Namun anak Elvy Sukaesih, Fitria yang menyadari gejala Covid-19 pada ibunya.

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Instagram
Elvy Sukaesih 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Ratu dangdut Elvy Sukaesih positif Covid-19.

Elvy Sukaesih merasakan sejumlah gejala Covid-19.

Gejala Covid-19 yang dirasakan awalnya tak disadari Elvy Sukaesih.

Namun anak Elvy Sukaesih, Fitria yang menyadari gejala Covid-19 pada ibunya.

Meski sudah diingatkan oleh Fitria, Elvy Sukaesih mengelaknya.

Gejala Covid-19 yang dirasakan Elvy Sukaesih sebanrnya baru diakui bidang kesehatan pada bulan April lalu.

Fitria akhirnya buka suara soal Elvy Sukaesih positif Covid-19.

Fitria mengatakan Elvy Sukaesih sebenarnya sudah menjalani perawatan.

"malam ke 11 umi Elvy yang saya cintai kembali berada di rumah saya,

setelah hampir 19 hari dirawat di rumah sakit Pondok Indah Bintaro, " kata Fitria dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Instagramnya.

Fitria mengatakan Elvy Sukaesih positif Covid-19.

Fitria mengatakan ia dan keluarga tak berniat menutupi kabar Elvy Sukaesih positif Covid-19.

"mohon maaf semuanya keputusan kami untuk tidak menyampaikan berita sakitnya umi adalah semata kami tidak ingin menambah kepanikan,

pada saat itu kami sekeluarga amat kaget dan panik,

sesungguhnya kami sekeluarga dua rumah saya dan rumah umi adalah insallah masyarakat mendukung program pemerintah kita harus untuk tidak keluar rumah, " kata Fitria.

Fitria sendiri mengaku kaget ketika mengetahui Elvy Sukaesih positif Covid-19.

Awalnya Fitria menduga Elvy Sukaesih sakit tifus.

Pasalnya sebelum Elvy Sukaesih sakit, anaknya terlebih dulu yang sakit tifus.

"saya berpikir umi tipes, umi waktu itu malam minggu saya suruh besok umi ke laboratorium tapi karena minggu akhirnya gak bisa, saya takut umi tifus," kata Fitria.

Fitria mengutarakan Elvy Sukaesih merasakan sejumlah gejala.

"sakitnya itu yang umi rasain mual, ada demam tapi pada saat itu sempat keluar kayanya gak bisa nyium bau,

terus saya bilang eh kok kaya Covid," kata Fitria.

Mendengar ucapan Fitria, Elvy Sukaesih mengelak, ia mengaku pernah merasakan gejala seperti itu sebelumnya.

" tapi kemudian umi ralat umi pernah kaya gini jadi tadinya saya berpikri tipes mulai banyak saya takut karena gak jaga makan, " kata Fitria.

Elvy Sukaesih kemudian cak lab pada 17 Agustus 2020.

Dari hasil pemeriksaan, Elvy Sukaesih tidak tifus namun mengarah ke Covid-19.

"dokter jaga curiga arahnya ke Covid, percaya gak percaya saya waktu itu apa itu, apa yang harus saya laukan,

akhirnya bukan cuman swab tapi kan kita periksa toraksnya saya cepat minta umi ditofo lagi toraks,

ada sedikit kesalahpahaman sempat dengan paru-parunya bagus," kata Fitria.

Fitria lalu membawa Elvy Sukaesih pulang dengan diagnosa yang mengarah ke Covid-19.

Saat di rumah, Elvy Sukaesih sudah dipisahkan dengan keluarga.

"saya bawa pulang, walaupun belum bicara sama umi saya sudah berusaha menjaga umi langsung saya istirahatkan di kamar umi kebetulan agak terpisah dari rumah saya,

saya langsung sama suami dan adik saya mendiskusikan kami memutuskan minta pengarahan dari kerabat kami dr Ze,

begitu dia lihat hasil dari toraksnya umi ada flek, disarankan langsung swab, scanning parunya,
malam itu umi tidur enak tapi saya dan suami saya tidak bisa tidur enak, besok akhirnya kita bawa ," kata Fitria.

Keesokan harinya Fitria mengajak Elvy Sukaesih untuk swab test.

Saat itu Elvy Sukaesih yang belum mengetahui sempat heran.

"umi mesti swab kenapa, gak apa-apa kita coba, umi udah agak lemas gak ada sesak,

kita bawa ke rumah sakit, hasilnya selasa, ternyata hasilnya positif," kata Fitria.

TribunnewsBogor.com melansir Kompas.com, Anosmia atau kehilangan kemampuan mencium bau diidentifikasi sebagai gejala utama Covid-19.

Beberapa orang mengalami anosmia dalam waktu lama, bahkan setelah dinyatakan sembuh.

Gejala yang pertama kali diakui secara resmi sebagai efek samping dari infeksi virus corona SARS-CoV-2 oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pada bulan April, dapat sangat memengaruhi kualitas hidup dan mengganggu pekerjaan mereka.

Pedangdut Elvy Sukaesih positif Covid-19
Pedangdut Elvy Sukaesih positif Covid-19 (Instagram @elvy_sukaesih)

Untuk memulihkan kemampuan indera penciuman, beberapa pasien sedang melakukan terapi bau.

Salah satu organisasi yang menawarkan harapan bagi orang yang kehilangan bau adalah AbScent, sebuah badan amal Inggris yang fokus melakukan terapi untuk anosmia.

"Saat ini, ada tiga kali lipat orang yang melakukan terapi bau dibanding sebelum Covid-19 muncul," kata Chrissi Kelly, pendiri AbScent dilansir IFL Science, Senin (20/7/2020).

Kelly mengatakan, organisasinya mulai terhubung dengan lebih banyak orang sejak bulan Maret.

"Saya pertama kali dihubungi lewat media sosial pada bulan Maret. Pertama dari Iran, kemudian Italia, dan Spanyol. Sekarang kami memiliki lebih dari 7.000 anggota dalam kelompok (Facebook) kami."

Terapi bau pada dasarnya adalah bentuk fisioterapi untuk indera penciuman.

Terapi ini bertujuan untuk meningkatkan sensitivitas saraf di hidung sehingga dapat merespons rangsangan bau dengan lebih baik.

Kelly menerangkan, terapi bau yang dilakukan memanfaatkan sejumlah aroma berbeda dari minyak atsiri seperti mawar, lemon, cengkeh, dan kayu putih.

Aroma itu diendus pasien selama 20 detik setiap dua kali sehari hingga minimum empat bulan.

Minyak atsiri dapat diganti dengan zat beraroma kuat lain yang mungkin Anda miliki di rumah seperti kopi, rempah-rempah, dll.

Kelly mengatakan, kuncinya adalah melatih indera penciuman.

Seseorang yang kehilangan kemampuan mencium bau akan memengaruhi suasana hatinya.

Hal ini membuat penderita anosmia seperti terisolasi dan kurang bisa menikmati beberapa kesenangan hidup sederhana seperti aroma makanan atau menikmati aroma tanah usai hujan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved