Silvany Austin Pasaribu Pukul Telak Perwakilan Vanuatu di Sidang Umum PBB, Ternyata Lulusan Bandung

Pernyataan Silvany Austin Pasaribu dinilai sebagai pukulan telah bagi Vanuatu yang mencampuri urusan dalam negeri Indonesia terkait Papua.

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Vivi Febrianti
YouTube KOMPASTV
Silvany Austin Pasaribu dan PM Vanuatu, Bob Loughman. 

Kita harus mengedapankan pendekatan yang saling menguntungkan antar negara

Seruan tersebut digaungkan oleh para pemimpin dunia sepanjang minggu ini, tetapi Negara Vanuatu memilih yang sebaliknya.

Pada saat krisis kesehatan darurat dan kesulitan ekonomi yang besar, meraka (Vanuatu) memilih untuk menanamkan permusuhan dan menabur perpecahan dengan gerakan separatisme

Indonesia terdiri dari lebih dari ratusan suku bangsa, bangsa yang menjemuk dan multikultural dengan ribuan suku dan ratusan bahasa daerah, tersebar di lebih dari 17 ribu dan 400 pulau berkomitmen terhadap hak asasi manusia

kami mengarhargai keberagaman, kami menghormati, toleransi, dan setiap orang memiliki hak yang sama di negara demokrasi terbesar ketiga di dunia ini

kami juga telah mempromosikan dan melindungi hak asasi manusia di mana setiap indovidu memiliki hak yang sama di bawah hukum

Selanjutnya kami telah meratifikasi konvensi internasional tentang penghapusan segala bentuk diskriminasi rasial.

Diplomat perwakilan Indonesia, Silvany Austin Pasaribu saat memberikan hak jawab untuk tuduhan Vanuatu tentang pelanggaran HAM di Papua. (YouTube/United Nations)
Diplomat perwakilan Indonesia, Silvany Austin Pasaribu saat memberikan hak jawab untuk tuduhan Vanuatu tentang pelanggaran HAM di Papua. (YouTube/United Nations) ()

Menariknya, Vanuatu bahkan belum menandatanganinya

Dan bagaimana seseorang bica berbicara tentang mempromosikan hak masyarakat adat ketika ia bahkan tidak menandatangani konvensi internasional tentang hak-hak ekonimi sosial dan budaya sebagai instrumen hak asasi manusia ?

hal ini sebenarnya emnimbulkan pertanyaan, apakah mereka benar-benar peduli dengan masyarakat adat ?

Lebih penting lagi, Vanuatu belum menandatangani dan meratifikasi konvensi melawan penyiksaan dan perlakuan kejam lainnya yang tidak manusiawi atau merendahkan martabat

kami meminta pemerinta Vanuatu untuk memenuhi tanggung jawab hak asasi mansuia kepada rakyat Anda dan kepada dunia

Nyonya Presiden,

Tuduhan hak asi manusia adala tipikal

Kisah tinggi yang mereka jual dan panggung selama bertahun-tahun di aula

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved