9 Hari Ditinggal Istri, Pria Tua Ditemukan Tewas Tergantung oleh Anaknya, Ada Pisau di Pinggang

Diduga depresi karena sakit menahun dan ditinggal istri, pria paruh baya ini nekat gantung diri.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Ardhi Sanjaya
TribunJabar.id/Kisdiantoro
Ilustrasi gantung diri 

"Karena tidak ada jawaban dari orang tuanya, S langsung menuju ke kamar orang tuanya. Setelah dia membuka pintu, ia terkejut melihat ayahnya dalam kondisi sudah tergantung," ungkap Irwan.

Setelah melihat peristiwa itu, S kemudian memanggil kakaknya berinisial SM (24), yang kebetulan rumahnya berada di samping rumah orang tuanya tersebut.

Kata Irwan, kakaknya SM langsung menuju ke rumah orang tuanya.

Demi melihat kondisi ayahnya, dengan spontan ia langsung memegang orang tuanya.

Lanjut Irwan, S juga memanggil kakaknya yang lain yang berinisial HS (40), untuk melihat kondisi orang tuanya.

Baim Bocah Penghafal Al Quran Tidur 4 Hari Sebelum Wafat, Ibu : Mungkin Mau Membiasakan Orangtuanya

Calon Pengantin Tewas Gantung Diri 2 Hari Jelang Pernikahan, Sempat Minta ini ke Calon Istri

Melihat ayahnya sudah tak bernyawa dengan kondisi mengenaskan, HS pun menangis histeris.

Kemudian S pun memotong tali yang masih terikat di leher orang tuanya dengan menggunakan sebuah parang.

"Saat S memotong tali tersebut, SM ikut memegang tubuh orang tuanya dan langsung mengangkat ke ruang tamu. Saat diangkat terjatuh sebuah pisau tanpa sarung dari pinggang orang tuanya," bebernya.

Berdasarkan hasil visum, kata Irwan disimpulkan bahwa korban murni bunuh diri.

Sebab, lidah korban terjulur dan digigit oleh korban, sperma ditemukan di kemaluan, feses (kotoran ) bentuk jeratan tali di bagian leher dengan bentuk v identik dengan tali di TKP.

(TribunnewsBogor.com/Serambinews.com)

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

>>https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved