Buruh Aniaya Kakek hingga Tewas saat Cekcok dengan Istri, Sengaja Bawa Pisau di Pinggang Untuk Ini
Menurut pengakuan istri pelaku, sang suami memang sering marah-marah tak jelas dan akhirnya membuat seorang kakek tewas.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: khairunnisa
JPU menambahkan, sebelum pergi untuk mengambil daun lompong talas, terdakwa terlebih dahulu pergi ke rumah saksi Sumarni.
"Ia mengajak saksi Wagini pulang," tandas JPU.
• Viral Ibu Aniaya Anak Kandung dengan Balok Kayu, Mengaku Kesal Korban Tak Ikut Belajar Daring
• Kronologi Penganiayaan yang Diduga Dilakukan Anak Chintami Atmanegara, Satpam Ikut Bantu
Namun, istrinya tak mau pulang ke rumah.
Terdakwa pun gelap mata.
Karena emosi, ia menganiaya orang yang ada di hadapannya.
"Saksi Wagini pada saat itu sedang menangis dan ditenangkan oleh saksi Sumarni menolak untuk pulang karena takut dipukul oleh terdakwa," ujar JPU.
Terdakwa kemudian pergi meninggalkan saksi Wagini.
Namun saat itu terdakwa melihat kakek Poniran (70) yang sedang berada di depan rumah.
"Terdakwa yang pada saat itu sedang emosi, kemudian marah karena merasa korban Poniran melihat dengan melotot ke arah terdakwa," terang JPU.
Terdakwa menghampiri korban Poniran dan langsung mengeluarkan sebilah pisau yang diselipkan di pinggang sebelah kiri.
"Terdakwa langsung menyerang Poniran secara membabi buta sehingga korban jatuh tersungkur. Lalu terdakwa pergi dan melarikan diri ke rumah Mudani," tandas JPU.
(TribunnewsBogor.com/Tribunlampung.co.id)