Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Sempat Ditutup, Pemkot Bogor Buka Kembali Pedestrian Seputar SSA Saat Akhir Pekan

Setelah pukul 21.00 WIB operasional sektor tersebut diperbolehkan layanan antar dan take away namun tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Vivi Febrianti
TribunnewsBogor.com/Tsaniyah Faidah
Pedestrian di seputar Kebun Raya Bogor, Sabtu (2/11/2019). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Pemerintah Kota Bogor kembali membuka fasilitas pedestrian di seputar Sistem Satu Arah (SSA).

Seperti diketahui Pemerintah Kota Bogor kembali melakukan relaksasi kepada sejumlah sektor di masa Pembatasan Sosial Berbasis Mikro dan Komunitas (PSBMK) yang diperpanjang hingga 27 Oktober 2020.

Relaksasi yang dimaksud adalah penyesuaian jam operasional unit usaha, seperti restoran, kafe, retail modern dan lain sebagainya yang diperbolehkan makan di tempat (dine in) sampai jam 21.00 WIB.

Setelah pukul 21.00 WIB operasional sektor tersebut diperbolehkan layanan antar dan take away namun tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan bahwa untuk pedestrian seputar Kebun Raya Bogor yang sebelumnya ditutup pada Sabtu-Minggu kini boleh kembali digunakan.

“Pedestrian jalur SSA (Sistem Satu Arah atau seputar Istana-Kebun Raya) bisa dipergunakan di akhir pekan, tapi dengan pengawasan ketat Satpol PP,  artinya, betul-betul dimanfaatkan untuk olahraga, bukan berkumpul, Satpol PP nanti akan patroli," ujarnya, Rabu (14/10/2020).

Sementara itu saat ini kata Bima Pemkot Bogor terus mengawasi protokol kesehatan dengan ketat.

Karena saat ini perkantoran menjadi salah satu klaster penularan cukup tinggi di Kota Bogor.

“Kita perketat pengawasannya di perkantoran, kantor-kantor itu harus punya Satgas sendiri untuk Covid,  Karena klaster keluarga ini setelah di dalami banyak dari perkantoran juga," katanya

Menurutnya, risiko penularan virus terjadi ketika sirkulasi udara di ruangan kantor kurang berjalan dengan baik.

Kondisi ini semakin diperparah jika ada banyak orang di ruangan itu.

“Makanya kita imbau perkantoran untuk menerapkan 50 persen WFH (bekerja dari rumah), terlebih bagi yang memiliki penyakit bawaan atau ibu hamil," katanya.

Bima menjelaskan, di lingkungan Balaikota Bogor, untuk rapat dalam waktu lama dengan melibatkan banyak dinas, pihaknya menggelar rapat di luar ruang, seperti taman.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved