John Kei Ogah Disebut Sebagai Keponakan Nus Kei: Saya yang Bawa ke Jakarta, Dia Anak Buah Saya
permasalahan antara John Kei dan Nus Kei berujung pertumpahan darah hingga penyerangan ke rumah Nus Kei di kawasan Green Lake City, Tangerang
Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- John Kei rupanya ogah disebut sebagai keponakan Agrapinus Rumatora alias Nus Kei.
Menurut John Kei, ia tak punya hubungan darah dengan Nus Kei.
Padahal, beberapa waktu lalu Nus Kei sempat mengatakan jika dirinya merupakan paman dari John Kei.
Bahkan, Nus Kei menyebut jika permasalahannya dengan John Kei merupakan urusan keluarga antara paman dan keponakan.
Baca juga: Babak Baru Kasus Penyerangan Anak Buah John Kei, Kedatangan Nus Kei ke Lapas 7 Tahun Lalu Terungkap
Namun, permasalahan antara John Kei dan Nus Kei berujung pertumpahan darah hingga penyerangan ke rumah Nus Kei di kawasan Green Lake City, Tangerang beberapa waktu lalu.
Dilansir sebelumnya, Nus Kei lebih memilih untuk berdamai dengan keluarganya, John Kei yang menjadi tahanan Polda Metro Jaya.
Kata Nus Kei, alasannya simpel, karena ia merasa masih satu keluarga dengan John Kei.
"Ya kalau memang dipertemukan kenapa tidak, kami ini keluarga. Kalau ditarik lurus itu masih satu keturunan. Kalau bisa kita berkumpul hidup damai," kata Nus Kei di Cluster Australia, Selasa (23/6/2020).
Nus Kei, mengatakan sampai saat ini belum bisa melakukan komunikasi dengan keponakannya itu.
Menurutnya, permasalahan yang ada di pesan singkat WhatsApp antara keduanya adalah sebuah salah paham.
"Kami bukan kelompok, kami ini keluarga. Memang ada komunikasi di WhatsApp tapi kan bukan mengancam," ucap Nus Kei.
"Yang jelas ini kan masalah lama yang sudah selesai. Cuma mungkin beliau tidak sabar untuk menanti di Ambon sana, ya seperti yang sudah dirilis Polda," sambung dia.
Baca juga: Sidang Perdana Kasus Perusakan Rumah Nus Kei, John Kei dan Anak Buah Didakwa Pembunuhan Berencana
ia berharap kejadian itu menjadi peristiwa terakhir.
"Karena kan saya dalam posisi yang memang diserang toh, tapi saya enggak tahu lah seperti itu, tapi saya berharap ke depan jangan ada lagi seperti itu. Semoga kemarin itu jadi yang terakhir, kami kubur bersama-sama dengan ponakan saya yang sekarang kami kuburkan ini. Semoga ke depan jangan terulang lagi," harapnya.
Meski begitu, ia mengaku tak ingin membalas dendam atas apa yang telah dilakukan oleh keponakannya itu.
"Komunikasi sudah dilakukan oleh beberapa keluarga, teman dan saudara kami yang memang dekat, tapi itulah ponakan saya ini mungkin, ya orang baru keluar dari dalam, ya kita juga musti maklum karena kelamaan di dalam. Makanya saya tetap menahan diri, saya tidak mau melakukan hal-hal yang ponakan saya lakukan kemarin itu," jelasnya.
Hingga kemarin, Nus Kei mengaku belum mendapat kesempatan untuk bertemu dengan John Kei, namun ia berharap bisa dipertemukan oleh pihak kepolisian.
"Saya berharap (bertemu) sih, karena saya posisikan diri sebagai orangtua, paman, itu yang akan saya lakukan itu. Kami orang Kei itu punya filsafat, kami ini satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan, saya pikir suku lain tak punya filsafat seperti itu, tapi kami punya dan itu yang mengikat kami," urainya.
Sementara itu, John Kei membantah memiliki hubungan darah dengan Agrapinus Rumatora alias Nus Kei.
Menurut dia, pernyataan Nus Kei yang menyebut John Kei sebagai keponakannya merupakan kebohongan.
Hal itu dikatakan John Kei saat pelimpahan tahap dua berkas perkara penyerangan di Duri Kosambi, Jakarta Barat, dan Perumahan Green Lake City, Tangerang, Senin (19/10/2020).
"Dia (Nus Kei) bukan siapa-siapa saya. Saudara Nus dia anak buah saya," kata John Kei di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan seperti dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Jakarta.
"Dia selalu ngomong, 'oh itu (John Kei) keponakan saya'. Omong kosong," tambahnya.
John Kei mengungkapkan dirinya lah yang membawa Nus Kei dari Ambon ke Jakarta.
"Saya yang bawa dia, saya yang bikin dia hidup di Jakarta. Anda (Nus Kei) harus berkata jujur," ujarnya.
Baca juga: Nus Kei Mendadak Potong Omongan Pengacara John Kei saat Debat: Mereka Gak Punya Cukup Nyali
Sebelumnya, polisi menangkap John Kei beserta puluhan anak buahnya terkait kasus penyerangan, pembunuhan berencana, dan pemufakatan jahat.
Penyerangan ini dilatarbelakangi masalah pribadi antara John Kei dan Nus Kei.
"Antara John Kei dan Nus Kei dilandasi permasalahan pribadi terkait adanya ketidakpuasan pembagian uang hasil penjualan tanah," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (22/6/2020).
Permasalahan tersebut tidak menemui penyelesaian hingga akhirnya terjadi aksi saling ancam.
"Dengan dilandasi tidak adanya penyelesaian, mereka saling mengancam melalui HP," ujar Nana.
Ia mengatakan, anak buah John Kei lebih dulu melakukan penganiayaan di kawasan Duri Kosambi, Cengkareng, sekitar pukul 11.30.
"Kelompok John Kei berjumlah lima sampai tujuh melakukan penganiayaan terhadap kelompok Nus Kei," kata Nana.
Akibat penganiayaan tersebut, jelas Nana, satu orang meninggal dunia usai dibacok. Sedangkan, seorang anak buah Nus Kei lainnya mengalami putus jari tangan.
"Korban ER meninggal dunia. Satu orang lain putus jari tangan, jari tangan putus berinisial AR," ujar dia.
Tak berselang lama setelah penganiayaan di Cengkareng, kelompok John Kei menuju perumahan Green Lake City di Cluster Australia.
Nana menuturkan, lokasi yang dituju kelompok John Kei merupakan kediaman Nus Kei.
Akan tetapi, saat itu Nus Kei sedang tidak berada di kediamannya. Hanya ada istri dan anak Nus Kei.
"Istri dan anak meninggalkan tempat, dan terjadi perusakan, pintu, ruang tamu dan kamar dilakukan 15 orang. Selain itu mereka juga merusak dua mobil milik Nus Kei," terang Nana.
Lantaran tidak menemukan orang yang dicari, kelompok John Kei meninggalkan lokasi.
"Mereka secara brutal merusak gerbang perumahan tersebut," tutur Nana.
Baca juga: Nus Kei Cerita Penyebab Cekcok dengan John Kei, Berawal Kasus Tanah di Ambon :Ponakan Saya Tak Sabar
Pinjam Uang Rp 1 Miliar
John Kei pun menceritakan awal mula perseteruan dengan Nus Kei hingga terjadi perusahan dan pertumpahan darah.
Menurut John Kei, perselisihan keduanya bermula dari masalah utang piutang.
Ia juga mengungkap terkait kedatangan Nus Kei ke Lapas Salemba saat ia dipenjara pada 7 tahun lalu.
Ia mencerikatan, Nus Kei mendatanginya di Lapas Salemba pada 2013 silam.
Kedatangan Nus Kei ke Lapas Salemba adalah untuk meminjam uang dalam jumlah besar.
"Dia datang ke (Lapas) Salemba dan pinjam uang Rp 1 miliar," kata John Kei di Mapolda Metro Jaya, Senin (19/10/2020) seperti dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribun Jakarta.
Menurutnya, Nus Kei berjanji bakal melunasi utangnya dalam waktu enam bulan.
Tak hanya itu, Nus Kei menjanjikan membayarnya dua kali lipat atau senilai Rp 2 miliar.
Namun, Nus Kei mengingkari janjinya.
Bahkan, kata John Kei, Nus Kei tak datang hingga ia bebas dari penjara.
"Nah, dari 2013 sampai saya bebas dia nggak datang," ujar John Kei.
Ia mengaku sudah dua kali mengirim utusan untuk menagih utang kepada Nus Kei.
Pada akhirnya, John Kei memberikan kuasa kepada Daniel Farfar untuk menagih utang.
"Kalau masalah ditagih dan perusakan ya itu masalah kamu (Nus Kei) sama pelaku lah. Saya nggak punya masalah dengan anda," tutur dia.
