Rangga Meninggal di Tangan Samsul, Sang Bocah Berkorban Demi Selamatkan Nyawa Ibu dan Calon Adiknya
Meninggalnya Rangga ini tak hanya untuk melindungi ibunya dari aksi pemerkosaan oleh Samsul Bahri (41), tapi juga untuk melindungi calon adik.
Penulis: Uyun | Editor: Ardhi Sanjaya
AY merupakan warga di Kecamatan Birem Bayeun, dan DN adalah warga Pinang Baris Kota Medan.
Keduanya bertemu saat sama-sama bekerja berapan tahun silam di Kaban Jahe, Sumatera Utara.
Baca juga: John Kei Ogah Disebut Sebagai Keponakan Nus Kei: Saya yang Bawa ke Jakarta, Dia Anak Buah Saya
Menurut cerita AY, sejak 6 bulan terakhir ini, AY dan korban DN sering pulang pergi ke Kabanjahe bekerja di kebun buah dan sayur, sebulan bekerja lalu pulang, dan sebulan pergi lagi.
Sedangkan almarhum Rangga sebelum kejadian Sabtu (10/10/2020), baru sekitar 10 hari ikut bersama mereka di rumah Birem Bayeun, Aceh Timur.
Sebelumnya, Rangga tinggal bersama ayah kandungnya di Kota Medan.
Setelah merayakan ulang tahunnya yang ke-10, Rangga dijemput ibunya karena ia mau ikut ke Aceh dan tinggal bersama DN.
Rencananya almarhum akan didaftarkan di SD di daerah mereka tinggal di Kecamatan Birem Bayeun.
Hal itu karena almarhum Rangga sangat ingin tinggal bersama DN agar bisa menjaga ibunya dan calon adiknya.

Baca juga: Penyebab Tewasnya Samsul Pembunuh Rangga Akhirnya Terungkap, Arie Untung : Semoga Dapat Hidayah
Baca juga: Disebut Keponakan oleh Nus Kei, John Kei Tak Terima Bongkar Kebohongan Ini : Omong Kosong !
Rangga dibunuh pelaku, saat menyelamatkan ibunya
Di malam naas itu, hanya ada DN dan almarhum Rangga yang berada di rumah.
Suami baru DN, AY sedang mencari Ikan di sungai. Selama ini AY bekerja sambilan sebagai nelayan pemancing di sungai, jika tidak bekerja ke Kabanjahe.
Terang Kasat Reskrim, pelaku Samsul Bahri masuk ke rumah korban melalui pintu depan dengan mencongkel kunci kayu menggunakan benda tajam berupa parang.
Setelah pintu rumah korban terbuka, pelaku Samsul Bahri langsung melihat korban yang sedang tidur bersama dengan anaknya, dan langsung menghampiri dan meraba-raba korban DN yang sedang tertidur.

Sehingga korban DN terbangun, dan melihat pelaku Samsul Bahri sudah berada di samping korban Dn tanpa menggunakan pakaian dan memegang senjata tajam berupa parang.
Korban DN sepontan langsung membangunkan anaknya (korban Rangga) agar lari dari rumahnya itu untuk menyelamatkan diri.