Kabar Artis
Pembunuh Rangga Tewas di Sel Tahanan, Keluarga Tolak Bongkar Makam untuk Autopsi: Kami Cukup Malu
Dugaan Samsul Bahri tewas karena dianiya tahanan lain ini muncul setelah beberapa pihak melihat keganjilan pada jenazahnya.
Penulis: Uyun | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Sudah 3 hari wafat, muncul dugaan bahwa pemerkosa ibu muda dan pembunuh Rangga di Aceh Timur bukan karena jarang makan dan sesak nafas.
Kali ini, muncul dugaan bahwa Samsul Bahri (41) ini meninggal dunia karena dianiaya tahanan lain saat di penjara.
Dugaan ini muncul setelah beberapa pihak melihat keganjilan pada jenazah Samsul Bahri.
Seperti diketahui, tersangka Samsul Bahri meninggal dunia pada Minggu (18/10/2020) dini hari.
Meninggalnya tersangka ini pun bertepatan 7 hari setelah kematian Rangga dan juga setelah 7 hari dipenjara.
Pada Sabtu (10/10/2020), Samsul Bahri merupakan warga Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur melakukan pemerkosaan kepada ibu muda dan membunuh anaknya, Rangga.
Setelah sempat kabur, Samsul Bahri ditangkap kepolisian dari Mapolres Langsa, pada Minggu (11/10/2020).
Namun setelah 7 hari mendekam di penjara, Samsul Bahri dikabarkan meninggal dunia di dalam tahanan.
Baca juga: Rangga Meninggal di Tangan Samsul, Sang Bocah Berkorban Demi Selamatkan Nyawa Ibu dan Calon Adiknya
Baca juga: Suami Menjerit Kesakitan Sampai Pingsan saat Malam Pertama, Istri Syok Tahu Penyebabnya
Mengenai penyebab meninggal, Kasat Reskrim Polres Langsa Iptu Arief Sukmo Wibowo menuturkan sejak Kamis (15/10/2020) Samsul Bahri jarang makan.
Setelah mau melahap makanan, Samsul Bahri tiba-tiba mengeluh sesak napas, pada Sabtu (17/10/2020).
Ketika dibawa ke RSUD Langsa, Samsul Bahri dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (18/10/2020) dini hari.
Tak lama setelah kabar tersangka ini meninggal dunia, beredar foto almarhum.
FOLLOW:
Dugaan soal Samsul Bahri dianiaya tahanan lain pun menyeruak terkait penyebab kematiannya.
Pihak keluarga tersangka pun diminta pihak Polres untuk membongkar makam Samsul Bahri.
Hal itu demi melakukan proses autopsi untuk mengungkap penyebab sebenarnya tewasnya Samsul Bahri.
Baca juga: Ibu Muda yang Diperkosa Ternyata Sedang Hamil, Suami: Dia Ngidam Bebek Makanya Saya Lembur Malam Itu
Baca juga: Cerita Suami Tak di Rumah saat Istri Diperkosa, Dapat Kabar Pilu Sebelum Penuhi Keinginan Ibu Rangga
Namun rupanya permintaan untuk autopsi jenazah Samsul Bahri ini ditolak pihak keluarga.
"Kita ( Polres Langsa) sudah berupaya membujuk keluarga tersangka SB untuk membongkar kuburan SB untuk kepentingan autopsi.
Tapi keluarga minta agar tidak dilakukan lagi autopsi lagi," ujar Kapolres Langsa, AKBP Giyarto SH SIK, melalui Kasat Reskrim, Iptu Arief Sukmo Wibowo SIK, Selasa (20/10/2020) dikutip dari SerambiNews.

Saat di ruang jenazah RSUD Langsa, pihak Polres Langsa bersama dokter forensik yang mau melakukan autopsi, sempat terlebih dahulu meminta izin keluarga SB, juga ditolak (tidak mengizinkannya).
Selain Polres Langsa yang meminta pembongkaran kuburan SB untuk kepentingan autopsi, berapa pihak seperti Inafis Polda Aceh dan lainnya juga ditolak keluarga.
"Apabila makam dibongkar serta tidak ada mekanisme penyidikan, kami mempertimbangkan hal tersebut. Pada intinya, keluarga memohon agar kubur anaknya tidak dibongkar lagi," ujarnya.
Baca juga: Rampas Uang Pengemis yang Tak Punya Kaki, 4 Oknum Satpol PP Kena Sial, Begini Nasibnya Sekarang
Baca juga: Datang ke Makam Rangga, Ayah Kandung Temukan Kejanggalan di Batu Nisan : Perlu Direvisi
Sehingga hari itu juga, keluarga langsung membawa pulang jenazah SB dengan ambulans RSUD Langsa ke rumah mereka di Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur.
Jenazah Samsul Bahri dimakamkan di TPU Desa setempat pada pukul 10.15 WIB, Minggu (18/10/2020).
Diketahui lokasi pemakaman Samsul Bahri sama dengan makam Rangga, bocah 9 tahun yang dihabisi Samsul Bahri saat akan memperkosa D.

Proses pemakaman tersangka Samsul Bahri pun dikawal oleh aparat kepolisian, karena takut sesuatu hal yang tak diinginkan terjadi.
Kini, pihak keluarga menolak bongkar makam jenazah Samsul Bahri, meski ada dugaan tersangka tewas karena dianiaya tahanan lain.
Menurut keluarga, dijelaskan Iptu Arief, membongkar makam orang yang sudah meninggal itu tabu.
Baca juga: Pengakuan Kuli Panggul yang Diduga Cabuli Nenek 70 Tahun, Pelaku Sampai Pingsan : Sudah Tua
Kepada pihak Kepolisian, keluarga mengaku menerima dan sudah ikhlas atas meninggalnya SB saat ditahan di sel Mapolres Langsa, dan tidak akan menuntut secara hukum.
"Keluarga tidak mau aib anaknya diusut-usut terus dan keluarga bilang kami cukup malu dengan perbuatan anaknya itu," jelas Kasat Reskrim mengutip kata-kata dari pihak keluarga Samsul Bahri.
Sementara terkait langkah apa lagi dilakukan ke depan, menurut Kasat Reskrim, dalam waktu dekat ini pihaknya akan melakukan gelar perkara.

Meski begitu ketika tersangka meninggal, penyidikan tindak pidana akan tetap dihentikan.
Namun sevbelum dihentikan tetap harus gelar pekara terlebih dulu.
"Sebelum penyidikan kasus ini dihentikan, akan digelar terlebih dahulu.
Dalam KUHAP, penyidikan tindak pidana dihentikan jika tersangka meninggal dan pihak keluarga juga tidak menuntut," pungkasnya.
Baca juga: Sebanyak 28 Dus Miras dan 16 Terapis Diamankan Satpol PP di Cileungsi Bogor
Detik-detik dan penyebab kematian Samsul Bahri
Pada Minggu (18/10/2020), Samsul Bahri meningga dunia.
Satu hari sebelumnya, Samsul Bahri memang sempat dilarikan ke RSUD Langsa.
Kasat Reskrim Polres Langsa Iptu Arief Sukmo Wibowo menuturkan saat itu Samsul Bahri mengeluh sesak napas.
Saat diperiksa, kata Iptu Arief, kondisi Samsul Bahri normal menurut medis.
Samsul Bahri dilakukan tindakan medis berupa cek suhu (hasil normal 36,7), cek tensi (hasil normal 107/68), cek kadar oksigen (hasil 97 persen)

"Setelah dicek suhu, cek tensi, dan cek kadar oksigen tersangka Samsul Bahri, semuanya normal.
Petugas medis saat itu memberikan infus selama satu malam kepada tersangka Samsul Bahri," ujar Iptu Arief.
Setelah kondisinya mulai membaik, Samsul Bahri kembali dibawa ke sel Mapolres Langsa.
Iptu Arief mengatakan memang sejak Kamis (15/10/2020) Samsul Bahri memang jarang makan.
Hingga pada Sabtu (17/10/2020) sekitar pukul 20.00, Samsul Bahri melahap makanan yang sudah lama berada dalam sel.
"tersangka Samsul Bahri ada memakan nasi yang telah lama disediakan di sel," jelasnya.
Selang beberapa jam setelah makan, kata Iptu Arief, Samsul Bahri kembali mengeluh sesak napas.
"Sekitar pukul 23.30 tersangka mengeluh sesak," kata Iptu Arief.
Keluhan Samsul Bahri lalu disampaikan ke petugas piket.
Saat akan kembali dibawa ke RSUD Langsa, Samsul Bahri sudah terbujur kaku di sel Mapolres Langsa.
Hingga pada Minggu (18/10/2020) dini hari Samsul Bahri dinyatakan telah meninggal dunia.
(TribunBogor/Serambi/ TribunMedan)