Pengakuan Paman Usai Hajar Ponakan Gara-gara Pipis di Celana, Merasa Berdosa Tapi Dilakukan Berulang
Dilansir dari Kompas.com, polisi telah mengevakuasi balita berusia 4 tahun yang diduga alami kekerasan oleh paman dan bibinya, JS (27) dan SE (24).
Penulis: khairunnisa | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Tega menyiksa keponakannya yang masih berusia empat tahun selama berbulan-bulan, JS dan D akhirnya blak-blakan.
Aksi penyiksaan yang dilakukan JS dan D terhadap keponakannya sempat menjadi viral di media sosial.
Video saat sang keponakan JS dan D disiksa pun sempat menjadi perbincangan khalayak.
Hingga akhirnya tak berselang lama, JS dan D diamankan pihak kepolisian di Sei Mencirim, Medan, Sumatera Utara.
Seperti diberitakan sebelumnya, video anak tersebut sempat viral di media sosial.
Dalam video itu tampak seorang anak kecil mengenakan baju putih menghabiskan minumnya sambil berdiri di depan pintu dan terlihat kehausan.
Lalu dalam keterangan di video tertulis kalimat, 'Dugaan Penyiksaan Anak di Perumahan Asri Indah Pasar 2 Mencirim Sunggal'.
Baca juga: Masuk Lewat Pintu Belakang, Aksi Keji Paman pada Keponakan Terkuak, Ibunda Syok Lihat Tubuh Putrinya
Baca juga: Dirawat Paman dan Bibi karena Orangtua Dipenjara, Anak 4 Tahun Diduga Dianiaya, Minta Minum Tetangga
Tertulis juga bahwa anak berusia 4 tahun itu diduga korban penyiksaan keluarganya.
Hingga akhirnya terkuak bahwa penyebab bocah itu disiksa adalah lantaran ia ketahuan buang air kecil di celana.
Tak berselang lama, pelaku penyiksaan bocah 4 tahun itu pun akhirnya ditangkap polisi.
Langsung diamankan, pihak petugas Polse Sunggal, Medan pun mewawancarai pelaku penyiksaan.
Kapolse Sunggal Kompol Yasir Ahmadi langsung menginterogasi JS dan D di kantor polisi, Kamis (22/10/2020).
Ditanyai polisi, JS, sang paman mengaku menyesal karena telah menyiksa keponakannya.
JS juga mengaku telah merasa berdosa.

Meski begitu, JS nyatanya telah berulang kali menyiksa keponakannya itu selama tiga bulan.
Berikut percakapan kedua pelaku dengan Kapolsek:
Yasir (Y): Kenapa kau tega melakukan hal itu?
JS : Geram pak
Y: Hal kejam seperti itu karena geram?
JS: Iya pak, hal bodoh yang saya lakukan
Y: Setelah kau lakukan itu kau puas?
JS: Merasa terngiang-ngiang juga pak, berdosa juga pak cuman sudah dilakukan sudah terjadi
Y: Kau lakukan berulang, setiap dia melakukan kesalah kau pukul dia, kau hukum dia, apa setelah kau hukum kau tidak merasa kasihan?
JS: Kasihan pak
Y: Kenapa kau lakukan lagi? kau tidak pernah melakukan kesalahan?
JS: pernah pak
Y: Terus anak kecil itu sudah seperti orang dewasa belum?
JS: Belum pak
Baca juga: Baru Beberapa Hari Keluar Penjara, Pria Ini Bacok Istri dan Mertua, Ditembak Mati saat Serang Polisi
Baca juga: Istri Polisi Tewas Tergantung di Pintu Kamar, Sempat Telepon Suami: Mau Bunuh Diri
Yasir juga menanyai bibi korban D yang ternyata juga sedang mengandung muda seorang bayi.
Y: Kau seorang ibu yang lagi mengandung anaknya, kenapa kau tega?
D: Satu kali, keduanya dia kan sudah 3 bulan dirumah terus 2 bulan kami ajari terus pup dikamar mandi, awalnya dia tahu pak tapi terus diulang kayakgitu gitu aja diulang terus akhirnya nambah lagi dia berak kencing gitu
Y: Waktu kecil kau tahu berak kencing celana di wc?
D: Tidak tahu pak

Disiksa Paman dan Bibinya, Bocah 4 Tahun Ini Dievakuasi Polisi
Dilansir dari Kompas.com, polisi telah mengevakuasi balita berusia 4 tahun yang diduga alami kekerasan oleh paman dan bibinya, JS (27) dan SE (24) di Medan, Sumatera Utara.
Kapolsek Sunggal Kompol Yasir Ahmadi mengatakan, korban diketahui tinggal bersama kedua tersangka karena orangtua korban sedang menjalani hukuman penjara karena kasus narkoba.
Korban, menurut Yasir, telah tinggal bersama JS dan SE selama lebih kurang tiga bulan.
Akibat penganiayaan itu, korban mengalami luka lebam.
"Pengakuan si anak, dia kadang-kadang tidak dikasih makan. Kemarin waktu diamankan, saya tanya, sudah makan? Tadi pagi makan? ternyata enggak. Siang tadi makan enggak? ternyata enggak. Malam baru kita kasih makan," kata Yasir.
Yasir menjelaskan, kasus tersebut terungkap setelah ada laporan dari Kepala Dusun Isak Azhari.
Setelah ditindaklanjuti, polisi mengevakuasi anak tersebut untuk diberi perawatan ke puskesmas terdekat.
Yasir mengatakan, warga sekitar mengaku tak sering melihat anak itu keluar rumah.
Hal tersebut membuat warga tak mengetahui kondisi anak tersebut.
"Baru kemarin itu dia keluar, tiba-tiba ke depan halaman tetangganya. Minta minum kehausan. Di situ tetangganya pada melihat. Kok lebam-lebam gitu," kata Yasir.
Yasir menerangkan bahwa pihaknya langsung mengamankan anak tersebut dengan mengevakuasinya ke rumah sakit untuk diobati.
"Kemudian kita bawa ke Puskesmas Mencirim untuk penanganan pertama.
Kemudian untuk pengobatan lebih intens kita bawa ke RS Bhayangkara dan juga perobatan kita juga yang tanggung," pungkasnya.