Terungkap Motif Siswi SMA Nekat Lompat dari Atas Jembatan, Rindu Ingin Bertemu Ibunya
Sebelum melompat, saksi mata di lokasi mengatakan kalau siswi SMA itu sempat menelepon seseorang.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Siswi SMA yang nekat melompat dari atas jembatan ke sungai ternyata rindu ibunya.
Korban meloncat dari ketinggai 10 meter ke Sungai Ngotok anak Kalibrantas pada Minggu (25/10/2020) malam sekitar pukul 18.45 WIB.
Sebelum melompat, saksi mata di lokasi mengatakan kalau siswi SMA itu sempat menelepon seseorang.
Ternyata seseorang yang sedang dihubunginya itu adalah sang ibu.
Namun ibunya tidak mengangkat telepon sang anak hingga akhirnya itu nekat melompat dari atas jembatan.
Beruntung, dari aksi percobaan bunuh diri itu, nyawa siswi SMA itu berhasil diselamatkan.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari TribunJatim.com, Kepolisian Polsek Prajuritkulon mengungkap penyebab seorang siswi kelas XII sekolah swasta di Mojokerto yang nekat terjun dari atas Jembatan Rejoto, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto.
Hasil penyelidikan sesuai keterangan saksi keluarga bersangkutan sekaligus korban ini, diketahui siswi SMA melakukan percobaan bunuh diri loncat dari atas Jembatan Rejoto ke Sungai Ngotok anak kali Brantas yakni dilatarbelakangi persoalan keluarga.
Korban bernama DF (18) siswi kelas XII warga Gang Cinde, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto.
"Jadi anak itu rupanya kangen dengan ibu kandungnya yang kini berada di Medan namun tidak kesampaian diduga yang memicu korban nekat loncat dari atas jembatan Rejoto," ungkap Kapolsek Prajurit Kulon Kompol M. Sulkan, kepada Surya.co.id (grup TribunJatim.com), Senin (26/10/2020).
Baca juga: KRONOLOGI Siswi SMA Diperkosa Tukang Ojek di Kuburan, Berawal Ajakan Gratis ke Sekolah
Baca juga: Siswi SMA Nekat Lompat Dari Atas Jembatan, Sempat Telepon Seseorang Sebelum Terjun ke Sungai
Sulkan mengatakan korban putus asa lantaran keinginannya untuk mengunjungi ibunda di Medan kandas lantaran lokasinya yang berada jauh dari Kota Mojokerto.
Apalagi, korban semakin nelangsa lantaran dia sudah berulang kali menghubungi ibunya melalui sambungan telepon namun tidak terhubung.
"Korban ingin mengunjungi ibunya tapi komunikasi dengan bersangkutan sudah putus dan nomor Handphone juga tidak aktif diduga mengakibatkan korban berpikiran buntu judek sehingga diduga memicu perbuatan yang mencelakai dirinya sendiri," jelasnya.
Menurut dia, korban tinggal di Kota Mojokerto bersama saudaranya yaitu adik dari kakek almarhum ayahnya yang sudah meninggal 13 tahun silam.
Sedangkan, ibunya menikah lagi dan menetap di wilayah Medan.
"Informasinya, anak ini membandingkan dengan temannya yang bisa berkumpul dengan orang tuanya sedangkan korban tidak. Korban rindu sama orang tuanya dan sempat komunikasi dengan ibunya namun sekarang sudah tidak bisa dihubungi," terangnya.
Korban sempat tidak sadarkan diri usai meloncat dari atas jembatan Rejoto ketinggian sekitar 10 meter dari dasar aliran air Sungai Ngotok.
"Korban dievakuasi di rumah sakit telah sadarkan diri yang mengalami lecet pada bagian tangan," ucap M.Sulkan.
Ditambahkannya, korban menjalani perawatan dan diperbolehkan pulang dari Rumah Sakit Umum Daerah dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto.
korban kini diasuh oleh pihak keluarga perempuan yang berjanji menjaga dan mengawasi dia agar tidak sampai berbuat nekat mengakhiri hidupnya.
Baca juga: Disetubuhi Pacar di Halaman Sekolah, Siswi SMA Jadi Pemurung, Kakak: Tidak Mau Keluar Kamar
Baca juga: Dicekoki Miras, Siswi SMA Pasrah Ditarik ke Kamar, Kini Hamil 8 Bulan Pelaku Tak Ada Itikad Baik
"Sudah kami serahkan bersangkutan ke keluarga perempuan yang sanggup mengawasi korban biar tidak melakukan seperti itu lagi (Percobaan bunuh diri, Red)." tandasnya.
Sempat Menelepon Seseorang
Berdasarkan seorang warga yang jadi saksi mata, Irwanto (38) mengatakan, korban datang ke lokasi mengendarai motor Honda Beat warana putih dengan nopol S 4175 TI.
Setibanya di lokasi, Irwanto sempat melihat korban menelepon.
"Tiba-tiba dia naik ke atas pembatas, dan loncat dari jembatan," kata Irwanto kepada SURYAMALANG.COM.
Melihat aksi nekatnya itu, warga pun terkejut, dan kemudian beramai-ramai mencari korban di dasar jembatan.
warga sempat kesulitan menemukan korban karena bagian bawah jembatan penuh tumbuhan enceng gondok
"Korban loncat dari jembatan ke sungai. Saya tidak tahu kenapa kok begitu. Dia sudah dievakuasi ke rumah sakit," terangnya.
Sementara itu, Kapolsek Prajurit Kulon, Kompol M Sulkan mengatakan pihaknya sudah menghubungi pihak keluarga korban.
"Keluarga tidak tahu motif korban berbuat seperti itu. Keluarga baru tahu kalau korban lompat dari atas Jembatan Rejoto," kata Sulkan.
Baca juga: Petani 6 Anak Setubuhi Siswi SMA, Ngaku Bukan Memperkosa: Saya Bayar Dia Rp 500.000
Baca juga: Kronologi Siswi SMA Diajak Main ke Kebun Tebu, Korban Digilir 4 Pemuda saat Tak Berdaya
Menurutnya, korban selamat dan sudah sadar.
"Kami masih menunggu dia pulih dari trauma agar bisa memberi keterangan terkait motif perbuatannya tersebut," ucap Sulkan.
Ditambahkannya, korban telah dievakuasi dan mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto.
"Kondisi korban dalam keadaan selamat dan sudah sadar. Kami menunggu bersangkutan pulih dari trauma agar bisa memberikan keterangan terkait motif dari perbuatannya tersebut," katanya.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/