Mahasiswi Tewas Membusuk di Kosan, Teman Curiga Lihat Ini, Hasil Autopsi Ungkap Penyebab Kematian
Teman-teman korban akhirnya berinisiatif mengunjungi kos korban di Jalan Babaran, Kecamatan Umbulharjo sekitar pukul 22.00 WIB.
Penulis: khairunnisa | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Hasil autopsi mahasiswi yang ditemukan tewas membusuk di kamar kosan akhirnya terkuak.
Dari hasil autopsi tersebut, penyebab kematian sang Mahasiswi yang diketahui berinisial ES (23) itu pun terungkap.
Sebelumnya, penemuan mayat membusuk di kamar kosan di jalan Babaran, Tahunan, Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta sempat membuat geger warga.
Yang pertama kali menemukan mayat membusuk di kosan tersebut adalah teman korban.
ES pertama kali ditemukan oleh teman-temannya pada Minggu (25/10/2020) malam.
Diketahui, korban adalah seorang mahasiswi PGSD di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta.
Korban juga diketahui adalah Mahasiswi asal Suka Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Baca juga: Gerebek Sabung Ayam, Polisi Ini Tewas Gara-gara Dibunuh Ayam Jago: Pertama Kali dalam 25 Tahun
Baca juga: Cerita Pilu Pengantin Baru Tewas Dibunuh, Ucap Pesan Terakhir untuk Istri Hamil : Jaga Anak Kita
Dilansir TribunnewsBogor.com, detik-detik penemuan mayat mahasiswi muda di Yogyakarta ini diungkapkan oleh Kepala Satuan Reserse Kriminal Polsek Umbulharjo Inspektur Satu (Iptu) Nuri Aryanto.
Diakui Iptu Nuri, mahasiswi tersebut ditemukan meninggal dunia di dalam kamar kosnya empat hari lalu.
“Iya betul ada mahasiswi yang ditemukan meninggal dunia di kamarnya.
Kejadiannya pada Minggu, 25 Oktober 2020 pukul 22.00 WIB,” kata Iptu Nuri saat dikonfirmasi wartawan. Rabu (28/10/2020).
Informasi yang diperoleh, mahasiswi yang berasal dari Suka Kabupaten Karo Sumatera Utara ini, baru dua bulan menempati kos tersebut.
Beberapa hari sebelum ditemukan meninggal dunia, teman-teman korban sempat menghubungi namun tidak mendapat jawaban.
Korban yang gemar bersepeda ini juga tak lagi terlihat keluar kos.
Teman-teman korban akhirnya berinisiatif mengunjungi kos korban di Jalan Babaran, Kecamatan Umbulharjo sekitar pukul 22.00 WIB.
Namun saat tiba di kosan korban, teman-teman ES merasa curiga.
Sampai di halaman kos, mereka mencium bau menyengat yang diduga bangkai hewan.
Kemudian teman-teman korban masuk ke kos namun pintu kamar korban dalam keadaan terkunci.

Berulang kali mereka mengetuk pintu kamar, juga tidak mendapat balasan dari korban.
Curiga dengan hal itu, teman-teman korban langsung mengintip jendela kamar dari luar menggunakan penerang lampu Handphone.
Mereka mendapati korban sudah tidak bernafas dan mencium bau busuk.
Kemudian mereka memberitahukan kejadian tersebut pada penjaga gerbang kos dan di lanjutkan menghubungi Polsek Umbulharjo Yogyakarta.
Baca juga: Sosok Abdoullakh Anzorov Pemenggal Guru di Perancis Ajarkan Kartun Nabi
Baca juga: Anak Pemeran Bu Dosen Tukang Ojek Pengkolan Dianiaya Sekelompok Orang, Istri Teriak Aku Lagi Hamil
Pihak kepolisian mendatangi lokasi kejadian pada Senin, 26 Oktober 2020 dini hari.
“Selanjutnya korban dibawa ke RS Bhayangkara untuk diautopsi,” ujar Nuri.
Hasil autopsi ES pun akhirnya terkuak.
Seperti dugaan awal, ES ternyata meninggal dunia karena sakit.
Hal tersebut merujuk pada tidak ditemukannya adanya tanda-tanda kekerasan di tubuhnya.
“Menurut keterangan dokter, korban meninggal karena sakit. Kami juga tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban,” ucapnya.

Sebelumnya, penemuan mayat membusuk di rumah juga pernah terjadi di awal tahun 2020.
Kala itu, warga Dusun Congapan, Desa Karangbayat, Kecamatan Sumberbaru, geger karena penemuan mayat yang telah membusuk di salah satu rumah warga pada Selasa (10/3/2020).
Pemilik rumah, Sumar melaporkan penemuan mayat itu kepada perangkat desa setempat.
"Dia melaporkan ada laki-laki meninggal dunia dalam keadaan bau sudah tidak sedap (hampir membusuk)," kata Kapolsek Sumberbaru AKP Subagio kepada Kompas.com, Rabu (11/3/2020).
Subagio menyebut, setelah menerima laporan Sumar, perangkat desa langsung melaporkan temuan itu kepada polisi.
Setelah diselidiki, mayat laki-laki itu diketahui bernama Zeli (55).
FOLLOW US :
Zeli, kata Subagio, masih memiliki hubungan kerabat dengan Sumar.
Berdasarkan penyelidikan sementara, Zeli telah meninggal sekitar empat hari.
Subagio pun heran Sumar baru melaporkan penemuan mayat itu. Karena, Sumar berada di rumah selama empat hari terakhir.
“Masih kami kembangkan, karena pemilik rumah baru melapor setelah ada mayat selama beberapa hari di rumahnya,” jelas Subagio.
Polisi masih menyelidiki penyebab kematian Zeli.
“Betul, ini masih kami dalami bersama Resmob, karena sampai sekarang dalam lidik,” tutur dia.
Polisi juga telah meminta keterangan beberapa warga sekitar dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Mayat korban pun telah dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi.
“Pemilik rumah cenderung tertutup dan tidak bersosialisasi,” pungkas dia.