RAPBD 2021 Kota Bogor Difokuskan Untuk Penanganan Covid-19

Pemerintah Kota Bogor akan segera mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Kota Bogor

Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho
Sekda Kota Bogor Syarifah Sofiah Dwikorawati 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, TANAH SAREAL - Pemerintah Kota Bogor akan segera mengajukan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Kota Bogor kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor.

Agar tidak terjadi refocusing, APBD 2021 Kota Bogor akan difokuskan untuk penanganan Covid-19.

Sekda Kota Bogor Syarifah Sofiah Dwikorawati mengatakan bahwa refocusing anggaran pada 2020 terjadi dikarenakan kemunculan wabah Covid-19 tidak masuk dalam perencanaan sehingga terjadi refocusing untuk penanganan Covid-19.

Untuk itu karena masih berada dalam situasi pandemi penyusunan RAPBD dilakukan fokus kepada penanganan Covid-19.

"Artinya begini itu kan terjadi refocusing kenapa karena dari awal kita tidak merencanakan covid makanya di 2021 ini kan kita sudah tau kondisi covid sehingga agar tidak terjadi refocusing kita sudah arahkan Dinkes itu dalam pembelian obat peralatan dan sebagainya itu diperuntukan untuk covid agar tidak ada refocusing lagi," ujar Sekda perempuan pertama Kota Bogor, Rabu (4/11/2020) di PWI Kota Bogor.

Sarifah mengatakan ada bebeeapa dinas yang mendapat anggaran besar.

Dianataranya adalah Dinas Kesehatan Kota Bogor, Dinas Pendidikan Kota Bogor dan Dinas PUPR Kota Bogor.

"Iya dinas kesehatan karena kita selalu kalau anggaran besar itu Dinas Kesehatan karena memang harus lebih dari 10 persen, Dinas Pendidikan harus lebih dari 20 persen kemudian PUPR karena ada infrastruktur yang harus kita pelihara kan," ujarnya.

Terkait proyeksi besaran APBD Sarifah mengatakan berada diangka sekitar Rp 2 triliun.

Namun jumlah tersebut masih lebih rendah dari tahun sebelumnya.

"Kita masih turun ya jadi gini walaupun sekarang kita sudah melakukan relaksasi tapi kan masih berpengaruh terhadap pendapatan kita, pendapatan APBD masih turun pendapatan belanjanya masih turun dibanding tahun lalu mudah mudahan 2022 kita bisa meningkat kembali," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved