Info Kesehatan
Sering Pusing Setelah Makan? Awas 4 Penyakit Ini, Simak Cara Mengobatinya
Berikut ini adalah beragam penyebab pusing setelah makan dan cara mencegahnya
Ini juga dikenal sebagai serangan iskemik transien. Orang dengan tekanan darah tinggi berisiko mengalami hipotensi postprandial.
Dokter belum menemukan obat untuk hipotensi postprandial, tetapi dapat merekomendasikan perubahan pola makan dan gaya hidup yang dapat membantu mengurangi kejadian kondisi tersebut.
2. Hipoglikemia nondiabetes
Hipoglikemia nondiabetes adalah kondisi langka yang dapat menyebabkan pusing setelah makan karena penurunan gula darah secara tiba-tiba.
Seseorang dengan hipoglikemia nondiabetes dapat mengalami hipoglikemia reaktif, di mana gula darah turun bukannya meningkat setelah makan.
Dokter tidak sepenuhnya mengetahui penyebab dari kondisi ini, tetapi mereka menduga bahwa makanan menyebabkan tubuh melepaskan terlalu banyak insulin.
Insulin adalah hormon yang bertanggung jawab untuk memproses gula darah dan menurunkan kadar glukosa.
Akibatnya, kadar gula darah seseorang turun terlalu cepat dan merasa pusing.
Gejala lain yang terkait dengan hipoglikemia nondiabetes, meliputi:
- Merasa cemas
- Merasa sangat mengantuk
- Kelaparan
- Sifat mudah marah
- Gemetar berkeringat
- Kebingungan atau rasa gugup
Dalam beberapa kasus, kondisi hipoglikemia nondiabetes dapat ditangani dengan pembedahan dan disembuhkan.
Jika tidak dapat diobati, perubahan pola makan dapat membantu mengelola gejala dengan mengurangi kemungkinan penurunan gula darah yang signifikan.
Seorang dokter mungkin juga mendorong Anda untuk memeriksa kadar gula darah Anda setelah Anda makan sehingga Anda bisa makan camilan untuk meningkatkan kadar gula darah Anda sebelum turun.
3. Dipicu oleh makanan tertentu
Terkadang sesuatu yang Anda makan dapat memicu suatu kondisi akut (sementara) atau kronis yang membuat Anda merasa pusing.
Misalnya, makan makanan tertentu telah dikaitkan dengan migrain, salah satu gejalanya adalah pusing.