Mayat Dalam Sumur
Gelagat Mencurigakan Pelaku yang Habisi Bu Guru Ngaji Sebelum Ditangkap, Ngaku Begini ke Ketua RT
Gerak-gerik mencurigakan pelaku yang menghabisi nyawa bu guru ngaji di Ciriung, Cibinong, Kabupaten Bogor sebelum ditangkap.
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: khairunnisa
TRIBUNNEWSOBOGOR.COM - Pria yang menghabisi nyawa bu guru ngaji di Ciriung, Cibinong, Kabupaten Bogor sempat menunjukkan gelagat mencurigakan sebelum ditangkap.
Warga bahkan sempat menaruh curiga pada pria berinisial K alias A (34) itu.
Pasalnya, saat korban Athiqotul Mahya alias AM alias Bunda Maya (28) dilaporkan hilang, K turut menghilang.
Keberadaan pelaku tak diketahui sejak korban dikabarkan hilang pada Minggu (1/11/2020) malam.
Hingga akhirnya pelaku kembali ke rumahnya dan langsung diamankan.
Sedangkan korban baru ditemukan Selasa pagi sekitar pukul 07.00 WIB dalam sumur.
Selang beberapa waktu, pelaku yang merupakan suami pembantu korban ditangkap.
Baca juga: Bunda Maya Kembali Pinjamkan Uang Meski Tahu Pelaku Berbohong, Suami Sempat Ingatkan, Tapi . . .
Baca juga: Misteri Siswa SMP Tewas dengan Kondisi Terikat, Sempat Dilaporkan Hilang hingga Ada Luka di Kepala
Berdasarkan hasil pemeriksaan, pelaku kabur ke rumah teman yang masih di wilayah Bogor setelah menghabisi nyawa korban.
Setelah itu, pelaku kembali ke wilayah Cibinong tempat tinggalnya.
Ketua RT setempat, Rican mengungkapkan gerak-gerik K sebelum ditangkap sempat mencurigakan.

Kecurigaan terhadap pelaku ini dirasakan beberapa warga yang dekat dengan keluarga korban.
"Tidak ada yang menyangka. Tapi kecurigaan ada, karena yang bersangkutan punya utang Rp1 juta katanya. Saat warga nyari korban karena hilang, dia juga gak ada, pergi katanya ke Jawa, makanya mencurigakan. Jadi pas almarhum hilang, dia juga hilang," kata Rican kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (5/11/2020).
Setelah menghilang, pada Rabu (4/11/2020) pelaku ini kembali pulang ke rumahnya di Ciriung, Cibinong.
Warga yang mencurigai pelaku dan mengetahui pelaku telah pulang ke rumah, rupanya langsung melaporkannya melalui sambungan telepon kepada ketua RT.
Baca juga: Tewas dalam Sumur, Bu Guru Ngaji Luka Lebam Tanpa Busana, Tetangga Dengar Teriakan di Malam Kejadian
Baca juga: Polisi Ungkap Peran ART dalam Kasus Pembunuhan Guru Ngaji, Sempat Diperiksa Sebelum Suami Ditangkap
"Telepon saya, Pak RT ke sini, katanya. Kemana?, ke rumah dia (pelaku). Ternyata ada pelaku. Saya sih biasa aja ya. Dia ngaku, Pak RT saya punya utang sama almarhum Rp1 juta, katanya. Dia nantangin, kalau saya pelaku, saya gak bakalan pulang ke sini, ngapain, katanya. Dia gak ngaku," kata Rican.
Polisi yang juga mengetahui kepulangan pelaku ini kemudian langsung bergerak mengamankan pelaku untuk segera diperiksa di kantor polisi di hari yang sama.
Di hadapan polisi, pelaku inisial K alias A ini kemudian mengakui perbuatannya telah membunuh guru ngaji dan memasukan korban ke dalam sumur dengan motif sakit hati masalah utang Rp1 juta.
Kronologi
Sebelum beraksi, K ternyata lebih dulu melihat korban pulang dari acara Maulid Nabi Muhammad SAW.

Kemudian pelaku bergegas menuju rumah korban.
K masuk ke rumah korban dengan membobol jendela rumah bagian depan.
Hal itu disampaikan langsung Kapolsek Cibinong AKP I Kadek Vemil.
"(Pelaku) Dia masuk lewat jendela depan, ketemu di ruang tamu, langsung diseret di dapur, dieksekusi oleh pelaku di dapur," katanya kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (4/11/2020).
Pengakuan pelaku
Pelaku mengaku melakukan aksinya karena merasa sakit hati.
Baca juga: Bu Guru Ngaji Tewas Tanpa Busana di Sumur, Polisi Curigai Ini, Pelaku Membantah Singgung Sakit Hati
Baca juga: Alasan Suami Pembantu Masukkan Jasad Bu Guru Ngaji ke Sumur, Ternyata Tak seperti yang Direncanakan
K sakit hati terkait masalah utang sebesar Rp 1 juta.
"Pelaku merupakan suami dari Pembantu Rumah Tangga korban berinisial K Alias A, yang melakukan aksi kejinya karena sakit hati ditagih hutang oleh Korban senilai 1 Juta Rupiah" jelas Kadek.
Pelaku menghabisi nyawa bu guru ngaji itu dengan cara memukul hingga menendang korban.
Hingga akhirnya korban dimasukan ke dalam sumur belakang dapur.
"Tangan kosong, tangan sama kaki, jadi dipukul dan ditendang. Saat dimasukan ke sumur pengakuannya masih sekarat, pengakuannya masih bernapas," kata Kadek.
Setelah itu, korban langsung pelaku langsung pergi ke rumah temannya namun masih di wilayah Bogor.
Kemudian dia kembali ke wilayah Cibinong tempatnya tinggal.
Terkait korban ditemukan tanpa busana di dalam sumur, kata Kadek, korban saat kejadian mengenakan daster namun saat evakuasi dari sumur pakaiannya itu terlepas dan tertinggal di sumur.
"Pelaku dijerat pasal 338, 340, 365, 351 ayat 2 ancaman bisa seumur hidup," ungkapnya.
Sebelum ditemukan tewas, bu guru ngaji itu sempat dilaporkan hilang pada Minggu (1/11/2020).
Saat itu, bu guru ngaji AM sempat menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bersama suami dan anak.
Berikut sederet fakta kasus tewasnya bu guru ngaji di Ciriung, Cibinong yang dirangkum TribunnewsBogor.com
1. Luka lebam
Polisi menemukan luka lebam pada tubuh bu guru ngaji AM.
Luka lebam tersebut berada di bagian kepala AM.
"Bukti awal dari korban ada luka lebam yang harus kita kembangkan dulu. Di bagian kepala pelipis sebelah kanan lebam dan belakang kayak ada luka bekas benda tumpul," kata Kompol I Kadek Vemil kepada wartawan di Cibinong, Rabu (4/11/2020).
Meski demikian, polisi masih belum bisa memastikan apakah korban dibunuh seseorang sebelum ditemukan dalam sumur.
"Kalau (dugaan dibunuh) kita belum pastikan juga ya, masih kita lakukan pengembangan, penyelidikan, mudah-mudahan ini terungkap," pungkasnya.
2. Pakaian ada dalam sumur
Diketahui sebelumnya jika AM ditemukan dalam kondisi tanpa busana.
Terbaru, pihak kepolisian berhasil menemukan pakaian bu guru ngaji itu.
Pakaian AM tersebut ternyata ada di dalam sumur.
"Pakaian korban ternyata ada di dalam sumur. Jadi kebuka mungkin ketika (korban) dicemplungin ke dalam sumur. Kita angkat (evakuasi korban) kemarin tidak ada pakaian, ternyata setelah dicek ada di dalam sumur," katanya.
3. Anak tertidur
Sebelum dilaporkan hilang, korban sempat menghadiri acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Saat itu korban dan dua anaknya pulang ke rumah lebih awal.
Kemudian suami menyusul dan mendapati istrinya hilang sedangkan kedua anaknya tertidur pulas.
"Saat istrinya gak ada, anaknya di rumah. Makanya banyak pikiran warga kan posisi anak di rumah tidur, kita bingung apa anak itu dibius atau apa, mereka gak tahu karena posisi tidur," kata Anam.
Kemudian dua malam kemudian, pada Selasa (3/11/2020) pagi korban ditemukan tewas di dalam sumur dalam kondisi lubang sumur tertutup dua penutup beton.
(Naufal Fauzy/Mohamad Afkar Sarvika)