Fotografer Kader TNGHS Temukan Kodok Darah di Halimun Salak, Keberadaannya Hampir Punah
Kodok darah atau kodok merah yang memiliki dominasi warna hitam dengan bintik bintik merah seperti darah ini dalam bahasa ingris disebut bleeding toad
Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Ardhi Sanjaya
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWSBOGOR COM, BOGOR TENGAH - Seorang fotographer alam bebas dari kader Taman Nasional Gunung Halimun Salak berhasil mengabadikan aktivitas kodok darah atau kodok merah yang merupakan satwa langka yang keberadaannya terancam punah.
Kodok darah atau kodok merah yang memiliki dominasi warna hitam dengan bintik bintik merah seperti darah ini dalam bahasa ingris disebut bleeding toad atau fire toad sedangkan dalam bahasa ilmiahnya disebut Leptophryne Cruentata.
Fotographer yang berhasil mengabadikan keberadaan kodok endemik di Taman Nasional Gunung Halimu Salak itu adalah Rahmat Hidayat yang merupakan kader TNGHS.
Rahmat mengatakan bahwa keberadaan kodok ini terakhir kali diketahui keberadaannya pada tahun 2007.
Kemudian pada tahun 2018 Ia dan rekan rekan fotographer lainnya berusaha mencari kembali keberadaan kodok yang habitat aslinya ada di Taman Nasional Gunung Halimun Salak.
"Awalnya cari kodok merah ini di tahun 2018 itu saya enggak nemu nemu lagi, tapi selama dua tahun ini terus nyari tetap ga ketemu dan akhirnya beberapa bulan kemarin itu kita bisa nemu," katanya saat ditemui di lokasi pameran foto dalam rangka memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) 2020, di Graha Samida, Komplek Kebun Raya, Kota Bogor, Sabtu (7/11/2020).
Rahmat mengatakan Ia menemukan kodok tersebut sekitar pukul 21.00 WIB malam ketika hunting bersama fotographer di TNGHS dikawasan Loji, Suaka Elang, Kabupaten Bogor.
Rahmat bercerita bahwa Ia hanya menemukan ada satu ekor kodok saja.
Dilokasi yang sama Kepala Balai TNGHS, Ahmad Munawir mengatakan bahwa tujuan dari pameran fotography hewan endemik Jawa Barat ini adalah bertujuan untuk memperkenalkan hewan hewan asli Jawa Barat khusunya yang ada di Taman Nasional Gunung Halimun Salak
Selain iti juga untuk mengedukasi kepasa masyarakat bahwa keberadaan hewan hewan tersebut saat ini sudah hampir langka dan terancam punah.
"Kita ingin menyampaikan ke publik ini hanya salah satu dari area konservasi yang ada di Indonesia salah satu dari sekian banyak yaitu Halimun Salak, kita juga ingin sampaikan bahwa salah satu dihalimun salak itu kita masih bisa menemukan berbagai hewan langka,"katanya.
Munawir mengatakan bahwa jika keberadaan hewan hewan liar disuatu taman nasional masih bisa dijumpai itu juga bisa dikatakan bahwa kondisi hutan masih cukup baik.
"Iya karena mereka hidup dan tinggal dihutan, jadi kita ingin sampaikan ke khalayak bahwa Indonesia khususnya Halimun Salak memiliki banyak potensi yang luar biasa yang mana statusnya ada yang dilindungi hampir punah," katanya.
Salah satu hewan langka yang hampir punah yang bisa ditemui asalah elang jawa, macan tutul macan kumbang, dan kodok merah.
"Kodok merah itu merupakan hewan yang hampir punah, karena sejak lima tahun lebih ke belakang itu sudah tidak lagi ditemukan tapi kembali ditemukan pada tahun ini," ujarnya.