The Big Five, 5 Artis dengan Bayaran Termahal Tahun 1980an, Ayah Gading Marten Masuk Daftar

“Untuk anak-anak muda, kalau film itu sudah jadi pilihan coba bikin komitmen paling kuat untuk dirinya sendiri. Bahwa ini adalah pilihan saya dan saya akan pertanggung jawabkan secara profesional," pesan Yenny Rachman.

Selain mencermati pemain, Yenny Rachman juga berpesan kepada para produser dan sutradara Tanah Air.

Baginya, budaya Indonesia yang terkenal kaya bisa menjadi peluang besar kemajuan industry perfilman Indonesia.

Sedikit berbeda dari Yenny Rahman, Roy Marten mengungkap pesan bagi para aktor muda.

“Kalian jauh lebih cerdas dari kami. Kalian lebih lentur, lebih cair, lebih keren-keren. Yang paling penting adalah disiplin dan komitmen pada pekerjaan,” ucap Roy Marten.

Disinggung soal kedisiplinan, Yati Octavia pun angkat bicara. Menurut Yati, aktor muda kerap lalai dalam hal disiplin.

Baginya, jika ingin maju, pemeran sekarang harus menunjukkan keseriusan dan kedisiplinannya.

“Harapannya mudah-mudahan bisa lebih baik dari sekarang,” ucap Yati Octavia.

Sebagai informasi, The Big Five juga sempat bermain dalam satu film berjudul Akibat Pergaulan Bebas (Matnoor Tindaon, 1977).

Film ini menjadi yang terlaris di 1978. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita di Balik The Big Five, Lima Artis dengan Bayaran Termahal pada Masanya", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/hype/read/2020/11/10/115153166/cerita-di-balik-the-big-five-lima-artis-dengan-bayaran-termahal-pada?page=all#page2.