Soal Kerumunan Massa Sambut Habib Rizieq di Puncak Bogor, Satgas Covid-19 Tanggapi Begini

Kerumunan massa di tengah pandemi Covid-19 yang menyambut kedatangan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) jadi perbincangan.

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Suasana kerumunan massa simpatisan yang menyambut kedatangan Habib Rizieq Shihab di Simpang Gadog, Puncak Bogor, Jumat (13/11/2020) lalu. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Kerumunan massa di tengah pandemi Covid-19 yang menyambut kedatangan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) jadi perbincangan.

Selain di Jakarta, kerumunan massa yang juga terjadi di Simpang Gadog, Puncak Bogor pada Jumat (13/11/2020) lalu itu juga diduga berimbas pada pencopotan Kapolres Bogor hingga Kapolda Jawa Barat.

Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor mengaku bahwa kegiatan massa menyambut HRS di Puncak Bogor tersebut berlangsung tanpa ada pemberitahuan bahkan izin.

"Aktifitas kegiatan yang diselenggarakan oleh HRS tidak ada pemberitahuan kepada kami, kepada Satgas Covid-19," kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor Irwan Purnawan kepada TribunnewsBogor.com, Selasa (17/11/2020).

Meski begitu, berdasarkan informasi yang beredar terkait penyambutan imam besar itu, Satgas Covid-19 tetap berupaya melakukan antisipasi protokol Covid-19 bahkan sudah menjalani persiapan personel sehari sebelumnya.

Namun ternyata, massa yang datang terlalu banyak bahkan diperkirakan mencapai ribuan orang sehingga petugas pun kesulitan.

"Tapi sebagai upaya pengamanan, TNI, Polri dan Satpol PP, sudah persiapan sejak malemnya. Intinya kita mencegah kerumunan meskipun tidak ada pemberitahuan, tak ada izin dari kita. Kemudian pada pelaksanaannya, itu kan dari mana-mana, susah, agak sulit, lalu lintas juga kan macet," katanya.

Akhirnya yang bisa dilakukan saat itu adalah melakukan pengamanan lalu lintas termasuk menyediakan kantung-kantung parkir agar kemacetan tidak semakin parah.

Sementara tindakan selanjutnya yang bisa dilakukan, kata dia adalah melakukan tes Covid-19 di lokasi yang sempat dipadati kerumunan massa simpatisan HRS ini.

"Kemudian apa tindakan kita selanjutnya?. Karena kita tidak bisa mengidentifikasi yang hadir itu dari mana saja asalnya, biasanya yang sudah-sudah dilakukan testing (Covid-19) untuk penduduk lokalnya," kata Irwan.

Namun, kata dia, hal itu masih akan dibahas dalam rapat evaluasi Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor yang rencananya digelar pada Selasa (17/11/2020) malam ini.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved