Menteri KKP Ditangkap KPK
Ekspresi Fahri Hamzah Disebut Eksportir Lobster oleh Najwa Shihab, Menatap ke Atas hingga Menunduk
Fahri Hamzah Menunduk Disebut Sebagai Eksportir Benih Lobster, Najwa Shihab: Kok Tertawa, Benar Kan?
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: khairunnisa
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Politisi Partai Gelora Fahri Hamzah tak kuasa menahan tawa saat diperkenalkan oleh Najwa Shihab di acara Mata Najwa Rabu (26/11/2020).
Mata Najwa pada Rabu malam mengangkat tema soal penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo oleh KPK.
Ia pun memperkenalkan Fahri Hamzah ke penonton sebagai politisi sekaligus eksportir benih lobster.
Mendengar itu, Fahri Hamzah pun tampak tertawa dan malu-malu.
Ia bahkan tidak menjawab secara tegas soal posisinya itu dan malah menundukkan kepalanya.
Dilansir dari Youtube Najwa Shihab Kamis (26/11/2020), Najwa Shihab memperkenalkan beberapa narasumber yang hadir di studio.
"Bagaimana lika-liku perkara ekspor benih lobster ini dan apa kaitannya dengan sang menteri, untuk membahasnya sudah hadir di Mata Najwa Ketua Peneliti ICW, Tama Islamtus, selamat malam, Tama," sapa Najwa Shihab membuka acara.
"Semalam Mba," jawabnya.
"Terimakasih sudah hadir di Mata Najwa, saya juga mengundang Sekjen Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan atau Kiara, Susan Herawati. Selamat malam, Susan," kata Najwa Shihab.
"Selamat malam," jawab Susan.
Baca juga: Dicecar Najwa Shihab Berapa Keuntungan Ekspor Benih Lobster, Fahri Hamzah: Rugi Na, Ya Allah Sumpah
Baca juga: Tanggapi Pernyataan Megawati, Fahri Hamzah: Seharusnya Elite Politik Introspeksi
"Terimakasih sudah hadir di Mata Najwa, ada juga politikus Partai Gelora yang juga ekportir benih lobster, Fahri Hamzah. Selamat malam, Bang Fahri," sapa Najwa Shihab sambil tersenyum lebar.
Mendengar namanya diperkenalkan seperti itu, Fahri Hamzah pun tak kuasa menahan tawa.
"Selamat malam," katanya sambil terus tertawa.
"Anda kok tertawa, saya perkenalkan seperti itu?," tanya Najwa Shihab.
Tak menjawab, Fahri Hamzah malah menyandarkan tubuhnya ke kursi dan menghadap ke atas sambil terus tertawa.
"Betul kan Anda eksportir benih lobster?," tanya Najwa Shihab lagi.
Namun lagi-lagi Fahri Hamzah enggan menjawab dan masih terus tertawa.
Ia kini malah menundukkan kepalanya ke bawah sambil terus tersenyum.
"Nanti kita akan bahas lebih jauh," kata Najwa Shihab.
Ia pun kemudian lanjut memperkenalkan narasumber lainnya.
"Saya perkenalkan juga Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi. Selamat malam, Kang Dedi," sapa Najwa Shihab.
Baca juga: ILC Malam Ini Bahas PKI, Fahri Hamzah Minta Karni Ilyas Undang Politisi Ini : Punya Dokumen Lengkap
Baca juga: Sempat Bungkam, Fadli Zon Buka Suara Setelah Edhy Prabowo Jadi Tersangka, Singgung Susi Pudjiastuti
"Iya, selamat malam, Mba," jawab Dedi Mulyadi.
Selain itu, Najwa Shihab juga memperkenalkan narasumber lainnya yang berada di ujung telepon yakni Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin.
Mengaku Rugi
Dikenal sebagai Waketum Partai Gelora, Fahri Hamzah nyatanya diketahui tengah merambah bisnis ekspor benih lobster.
Hal tersebut dibuktikan dengan perusahaan yang Fahri Hamzah bangun sejak Mei 2020, yakni PT Nusa Tenggara Budidaya.
Sadar bisnis sang politikus kini jadi sorotan, Najwa Shihab pun penasaran.
Terutama soal berapa keuntungan yang didapat Fahri Hamzah kala menjalani bisnis ekspor benih lobster.
Dalam tayangan Mata Najwa yang dilansir TribunnewsBogor.com pada Kamis (26/11/2020), Fahri Hamzah menjawab setiap pertanyaan yang diberikan Najwa Shihab.
Termasuk soal berapa jumlah ekspor benih lobster yang telah ia lakukan selama perusahaannya berdiri.
Mendapat izin ekspor sejak bulan Mei, Fahri Hamzah mengaku sudah melakukan dua kali ekspor.
Namun hasil dari ekspor tersebut, Fahri Hamzah justru rugi.
"Jadi sudah berapa kali ekspor ?" tanya Najwa Shihab.
"Pengiriman pertama tanggal 16 Juli, rugi, lumayan lah," pungkas Fahri Hamzah.
"Berapa ruginya ?" tanya Najwa Shihab.
Baca juga: Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Ali Ngabalin Trending karena Ikut Rombongan, KSP: Sekarang di Rumah
Baca juga: Edhy Prabowo Jadi Menteri Pertama Era Jokowi yang Tertangkap KPK, Arief Puyuono: Didikan Prabowo
"Yang pertama Rp 200 juta," imbuh Fahri Hamzah.
"Anda ekspor berapa banyak itu ?" tanya Najwa Shihab lagi.
"Saya lupa detailnya, harganya. Lalu yang kedua kira-kira Rp 180 juta," akui Fahri Hamzah.
Total mendapat kerugian Rp 380 juta, Fahri Hamzah pun akhirnya menyetop operasi ekspor benih lobster di perusahaannya.

Mendengar Fahri Hamzah merugi, Najwa Shihab justru tak percaya.
Karenanya, Najwa Shihab pun meminta rincian data terkait berapa biaya produksi dan lain-lain sehingga Fahri Hamzah bisa mengaku merugi.
Pertanyaan yang diajukan Najwa Shihab itu pun tak langsung dijawab Fahri Hamzah.
"Kalau Anda beli di nelayan, saya masih tidak percaya Anda rugi Bang Fahri. Anda kalau beli di nelayan itu berapa ? Dan yang Anda bayar dan dapatkan itu berapa ?" tanya Najwa Shihab.
"Anda kan jadi presenter profesional kan karena enggak gampang percaya orang. Kalau gampang percaya kan enggak laku dia," pungkas Fahri Hamzah.
"Berapa Bang Fahri ? Ini Anda berusaha ngeles nih dengan muji saya, tolong dijawab dulu," pinta Najwa Shihab.
Alih-alih menjawab dengan lugas, Fahri Hamzah tampak mengurai cerita soal bisnisnya yang rugi itu.
Fahri Hamzah bercerita soal bisnis yang ia rintis usai tak lagi menjadi tokoh elit politik.
Mulai dari ide, keresahan dari nelayan, hingga keputusan membuat perusahaan terkait ekspor benih lobster.
Hingga akhirnya, Fahri Hamzah mengungkap perihal berapa harga yang ia beli dari nelayan.
Harga beli di nelayan itu diakui Fahri Hamzah tidak boleh di bawah Rp 5 ribu.
Sedangkan, harga benih lobster di pasar internasional di bawah Rp 10 ribu.
Berkaca pada hal tersebut, Fahri Hamzah akhirnya sadar bahwa bisnis tersebut tidak menguntungkan.
Sebab, ia kelimpungan lantaran harus memikirkan soal besarnya biaya produksi, karantina, kargo hingga bea cukai.
"Makanya keputusan saya berhenti (ekspor)," ujar Fahri Hamzah.
Hingga akhirnya, Fahri Hamzah mengurai ketegasan, bahwa ia benar-benar rugi hingga bangkrut karena ekspor benih lobster.
"Bang Fahri, Anda belum jawab, jadi dapat berapa nih ?" tanya Najwa Shihab untuk yang kesekian kalinya.
"Rugi Na, Ya Allah sumpah, rugi, bangkrut Gue, dua kali udah tutup," pungkas Fahri Hamzah.
"Karena kemudian kan bilangnya ini atas nama nelayan, nelayan tidak bisa menunggu budidaya. Rp 5 ribu dapat, yang perusahaan jual dapat berapa ?" tanya Najwa Shihab lagi.
"Nelayan itu malah memasang harga mendekati Rp 10 ribu, ada yang belasan ribu, jadi harga di nelayan sini Rp 11 ribu, di Vietnam juga Rp 11 - 12 ribu, ya mati lah kita," kata Fahri Hamzah.
Mengaku tak percaya dengan ucapan Fahri Hamzah, Najwa Shihab pun mengurai pendapatnya.
"Kenapa banyak perusahaan yang mau dapat izin ekspor kalau kemudian merugi ?" tanya Najwa Shihab.
"Ya karena bego, dia enggak tahu kalau itu rugi," kata Fahri Hamzah.
"Saya tidak percaya kalau ada pengusaha yang mau masuk bisnis ini, yang mau dapat izin ekspor sampai ditangkap KPK kalau semuanya merugi," sambung Najwa Shihab.