WNA Gantung Diri

Fakta Baru di Balik Pengungsi Afganistan Tewas di Bogor, Sahabat Kaget Saat Ngintip di Jendela

Aparat kepolisian yang datang ke lokasi kejadian langsung mengevakuasi jasad pria asal timur tengah itu.

Penulis: Damanhuri | Editor: khairunnisa
Tribunnews.com/Ilustrasi
Tewas Ilustrasi 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Seorang pengungsi asal Afganistan ditemukan tewas mengenaskan di Bogor.

Pria berinisial MA itu ditemukan sudah tak bernyawa oleh sahabatnya MQ (34) sesama pengungsi.

MQ nyaris tak percaya saat menemukan temannya sudah tak bernyawa di dalam kosan yang dihuni korban.

Korban yang masih berusia 24 tahun itu ditemukan tewas di sebuah rumah kosan yang berlokasi di Kelurahan Sindangrasa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Minggu (6/12/2020).

FOLLOW JUGA:

Sontak saja, penemuan mayat pengungsi UNCHR asal Afganistan ini membuat heboh warga yang tinggal di wilayah Kota Hujan.

Aparat kepolisian yang datang ke lokasi kejadian langsung mengevakuasi jasad pria asal timur tengah itu.

"Inisial korban MA kelahiran 1996, pengungsi UNHCR asal negara Afganistan," kata Paur Subag Humas Polresta Bogor Kota Ipda Rachmat Gumilar.

Menurutnya, saat ini jasad WNA asal Afganistan itu sudah dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Ada fakta yang terungkap dibalik penemuan jasad WNA asal Afganistan itu.

Terikat Kain

MA pengungsi asal Afganistan ditemukan tewas dengan leher terikat kain.

Tubuhnya, menggantung di ruangan tengah kosan yang dihuni oleh korban.

Menurut Ipda Rachmat Gumilar, mayat korban ditemukan dalam kondisi sudah menggantung sekitar pukul 12.30 WIB.

"Korban tergantung di ruangan tengah rumah kos," kata Ipda Rachmat Gumilar saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com.

Lebih lanjut ia mengatakan, korban ditemukan gantung diri dengan leher terikat kain yang dijadikan seutas tali.

Seorang Warga Negara Asing (WNA) ditemukan tewas gantung diri di sebuah kamar kos, di Kelurahan Sindangrasa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Minggu (6/12/2020).
Seorang Warga Negara Asing (WNA) ditemukan tewas gantung diri di sebuah kamar kos, di Kelurahan Sindangrasa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Minggu (6/12/2020). (ist/Dok. Polresta Bogor Kota)

Dia menjelaskan bahwa korban kini sudah dievakuasi ke rumah sakit.

Korban ini, kata dia, tercatat merupakan pengungsi UNHCR atau pencari suaka.

Kaget saat Mengintip

MQ (34) sesama pengungsi UNCHR asal Afganistan itu kaget saat mengintip ke ruangan kosan korban.

Saat itu, sekitar pukul 12.30 WIB saksi MQ bermaksud berkunjung ke rumah kos korban namun pintu dikunci.

Ia pun memanggil dan mencari keberadaan korban di sekitra rumah kosan itu.

Nanum, korban tak ditemukannya olehnya.

"Saksi MQ mengintip dari celah jendela kaca yang saat itu langsung melihat korban tergantung di ruangan tengah rumah kos," kata Ipda Rachmat Gumilar saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Minggu.

Selanjutnya MQ melapor ke warga kemudian dilaporkan ke ketua RT setempat yang kemudian pintu rumah kos dibuka dibantu pemilik kos.

Sejumlah Imigran pencari suaka terlihat berjajar didepan menara Ravindo, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (3/6/2019). Mereka berasal dari Afghanistan, Pakistan, Somalia, dan Sudan. Mereka datang ke depan Menara Ravindo yang juga diketahui merupakan kantor UNHCR. Mereka datang untuk meminta tempat tinggal sambil menunggu keputusan suaka. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Sejumlah Imigran pencari suaka terlihat berjajar didepan menara Ravindo, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (3/6/2019). Mereka berasal dari Afghanistan, Pakistan, Somalia, dan Sudan. Mereka datang ke depan Menara Ravindo yang juga diketahui merupakan kantor UNHCR. Mereka datang untuk meminta tempat tinggal sambil menunggu keputusan suaka. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha (WARTA KOTA/Angga Bhagya Nugraha)

Korban didapati tengah mengenakan kaos dan celana pendek putih dalam kondisi menghitam diduga sudah membusuk serta leher terikat seutas kain yang dijadikan tali.

"Ketua RT yang langsung membuka pintu, melihat korban sudah tergantung. Setelah itu ketua RT melaporkan kepada pihak kepolisian," kata Rachmat.

Tak Dikirim Uang

Meninggalnya WNA asal Adganistan di Bogor di duga karena masalah ekonomi.

Berdasarkan cerita MQ, korban sempat mengatakan kepadanya ingin dikirimkan uang dari keluarga yang ada di Afganistan.

Namun, uang yang diminta korban tak kunjung dikirim juga.

"Korban meminta uang, namun dari keluarganya yang di Afghanistan tidak dikirim-kirim," ungkap Ipda Rachmat.

Para imigran di puncak saat didata petugas imigrasi
ILUSTRASI -- Para imigran di puncak saat didata petugas imigrasi (TribunnewsBogor.com)

Ipda Rachamat melanjutkan, saksi MQ juga kerap kali mendengarkan curhatan korban tentang keluarganya.

"Berdasarkan keterangan saksi MQ, korban beberapa hari sering mengeluh masalah keluarganya yang di Afghanistan," terang Paur Subag Humas Polresta Bogor Kota Ipda Rachmat Gumilar saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Minggu (6/12/2020).

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.

Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling.

Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

(TribunnewsBogor.com/Damanhuri/Naufal Fauzy)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved