Minta Pemerintah Tengahi Kasus FPI dan Polisi, Rocky Gerung Sindir Jokowi : Lagi ke Dokter Gigi
Hingga kini masih terjadi perbedaan kronologi antara Polisi dengan pihak FPI, Rocky Gerung minta presiden Jokowi turun tangan
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
teksnya jelas konteksnya gak jelas," kata Rocky Gerung.

Rocky Gerung mengatakan sebenarnya untuk memperjelas konteksnya adalah tugas Pemerintah.
"Kan tugas pemerintah menunjukan konteksnya supaya menujukan rasa aman,
sekarang kita bisa gak aman setiap kali keluar kota dibuntuti preman atau resmi,
itu yang mestinya ada klarifikasi dari kekuasaan,
tapi kelihatannya Presiden Jokowi dan staf nya lagi ke dokter gigi semua tuh tutup mulut karena gak bisa ngomong," kata Rocky Gerung.
Kronologi Versi Kepolisian
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menjelaskan kronologi penyerangan kepada polisi yang dilakukan sepuluh orang yang diidentifikasi sebagai pengikut Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab (MRS).
"Tadi pagi sekitar pukul 00.30 WIB di Jalan Tol Jakarta - Cikampek KM 50 telah terjadi penyerangan kepada anggota polri yang melaksanakan tugas lidik terkait pemeriksa MRS yang dijadwalkan berlangsung hari ini jam 10.00 WIB," ujar Fadil, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/12/2020).
Dia menjelaskan bahwa polisi yang diserang tengah melakukan penyelidikan terkait adanya informasi pengerahan massa akibat adanya agenda pemeriksaan kepada Muhammad Rizieq Shihab (MRS) yang dijadwalkan berlangsung hari ini, Senin (7/12), pukul 10.00 WIB.
"Berawal dari informasi bahwa akan terjadi pengerahan massa pada saat MRS diperiksa di Polda Metro Jaya dari berbagi sumber. Termasuk rekan-rekan media mendapat berita akan ada pengerahan kelompok massa," kata dia.
Setelahnya, Fadil menceritakan bahwa satu unit polisi yang beranggotakan enam orang dari Polda Metro Jaya melakukan lidik.
Saat itu, anggota kepolisian disebut mengikuti kendaraan yang diduga pengikut MRS. Namun ternyata kendaraan polisi justru dipepet dan diserang.

"Ketika anggota Polda Metro Jaya mengikuti kendaraan yang diduga pengikut MRS, kendaraan petugas dipepet lalu kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam," jelasnya.
"Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang, kemudian melakukan tindakan tegas terukur. Sehingga terhadap kelompok yang diduga pengikut MRS yang berjumlah 10 orang itu meninggal dunia 6 orang," tandasnya.