Info Kesehatan
Studi Terbaru, Pria yang Terinfeksi Covid-19 Berisiko Idap Disfungsi Ereksi, Ini Penyebabnya
Penelitian menunjukkan, ada tiga faktor yang dapat menyebabkan potensi timbulnya disfungsi ereksi pada pria yang pernah positif terinfeksi Covid-19:
Karena virus corona dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan, sehingga kesehatan yang buruk secara umum bisa menjadi pemicu disfungsi ereksi dan komplikasi lainnya.
Menurut ahli urologi Ryan Berglund, MD dari Cleveland Clinic, disfungsi ereksi bisa menjadi penanda kesehatan secara keseluruhan.
"Jadi, khususnya bagi pria muda dan sehat yang tiba-tiba mengalami disfungsi ereksi, dan terutama setelah terkena Covid-19, ini bisa menjadi tanda sesuatu yang lebih serius sedang terjadi,” ujar Berglund.
Penyebab lain yang perlu diperhatikan terkait penelitian ini, adalah potensi kerusakan testis yang dapat terjadi setelah infeksi Covid-19.
Masih terlalu dini untuk mengetahui apakah kerusakan tersebut bersifat permanen, sementara atau dapat memengaruhi kesuburan.
Usia juga merupakan aspek penting untuk dipertimbangkan, karena usia merupakan faktor risiko untuk mengembangkan disfungsi ereksi dan kasus Covid-19 yang parah.
Baca juga: Update Covid-19 Kabupaten Bogor 10 Desember 2020 : Tambahan 35 Sembuh, 53 Positif Baru
“Ada penelitian yang menunjukkan bahwa kemungkinan ada efek kardiovaskular dan efek medis lain yang muncul dari Covid-19, tetapi jawabannya masih terlalu dini untuk mengatakan, apa sebenarnya semua efek jangka panjang itu,” demikian kata Dr. Berglund, seperti dikutip dari Cleveland Health Clinic.
"Kami tahu ada sejumlah cara berbeda yang menyebabkan virus corona dapat menyebabkan disfungsi ereksi, tetapi lebih banyak penelitian masih diperlukan sebelum kami tahu pasti."
Kerusakan jangka panjang yang ditimbulkan oleh virus corona Dr. Berglund mengatakan, bahwa dirinya baru mulai memahami komplikasi jangka panjang yang disebabkan oleh virus corona, termasuk pembekuan darah, masalah neurologis, kerusakan pada jantung, paru-paru, ginjal, dan sekarang, dampak negatif terhadap kesehatan reproduksi dan seksual pria.
Belum lagi, banyak pasien juga menderita gejala selama berbulan-bulan, yang kini dikenal dengan sebutan long covid, meskipun sebelumnya mereka memiliki kesehatan yang baik.
“Studi ini adalah contoh penting lainnya dari belum cukupnya pengetahuan tentang efek jangka panjang dari virus corona,” kata Dr. Berglund.
“Diperlukan lebih banyak waktu dan penelitian sampai kami memiliki pemahaman yang lebih baik. Itulah mengapa sangat penting untuk mengikuti pedoman keselamatan, menganggapnya serius, dan memperlambat penyebaran."
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pria Terinfeksi Covid-19 Berisiko Alami Disfungsi Ereksi, Kok Bisa?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/sains/read/2020/12/11/100500123/pria-terinfeksi-covid-19-berisiko-alami-disfungsi-ereksi-kok-bisa-?page=all#page2.
Penulis : Bestari Kumala Dewi
Editor : Bestari Kumala Dewi