Wanita yang Sebut 'Polisi Dajal Tangkap Habib Rizieq' Dikenal Baik Tapi Pemarah : Wataknya Keras
Wanita yang ditangkap polisi karena menyebut polisi dajal dikenal memiliki watak yang keras.
Penulis: Yudistira Wanne | Editor: Soewidia Henaldi
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudistira Wanne
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBUNGBULANG - Seorang ibu di Kabupaten Bogor ditangkap Polisi karena menyebarkan ujaran kebencian melalui aplikasi media sosial TikTok.
Wanita berisial RW (53) ditangkap polisi dari Polda Metro Jaya di rumahnya di Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.
Dalam unggahannya, RW menyebut 'Polisi Dajal Tangkap Habib Rizieq'
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan kasus itu awalnya diketahui saat polisi melakukan patroli siber.
"Berawal dari tim Unit 2 Subdit Siber melakukan siber patrol dan ditemukan sebuah video yang isinya seorang wanita menyatakan ujaran kebencian dan penghinaan di sosial media TikTok dengan nama akun @yudinratu," ujar Yusri Yunus, dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Rabu (16/12/2020).
Polisi kemudian langsung melakukan penangkapan kepada RW selaku pembuat video di kediamannya di Bogor, Jawa Barat, pada 14 Desember 2020.
Siap RW sebenarnya?
TribunnewsBogor.com mencoba menelusuri siapa sosok RW yang ditangkap polisi ini.
Tinggal di Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, lokasi rumah RW jauh dari pusat Kota Bogor.
Pantauan TribunnewsBogor.com, Kamis (17/12/2020) rumah RW yang berlokasi di Kampung Al-Barokah, Kelurahan Situ Udik, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, tampak sepi.
Tidak terlihat adanya aktifitas pemilik rumah yang didominasi cat warga hijau muda itu.
Pagarnya tertutup demikian juga pintu dan jendela rumah tersebut.
Baca juga: Polisi Periksa Ahli Bahasa Terkait Kasus Kerumunan Habib Rizieq di Petamburan
Baca juga: Diperiksa 1,5 Jam di Polda Jabar soal Acara Habib Rizieq di Bogor, Ridwan Kamil Dicecar 3 Pertanyaan
Rumah yang berwarna hijau kombinasi oranye tersebut ditinggal pergi oleh pemiliknya untuk sementara waktu.
Lampu di teras rumahnya masih menyala meski keadaan sudah terang.
Sejumlah warga yang ditemui TribunnewsBogor.com mengatakan, pemilik rumah yaitu suami RW berangkat ke Jakarta.
"Tadi pagi jam 07.00 WIB dia (suami) pergi. Kalau kemarin dia ada di rumah. Kalau tidak salah dia kan wajib lapor ke Polda Metro Jaya," ujar seorang warga yang namanya minta tidak disebutkan.
Dimata warga, RW dikenal baik dan suka berbagi makanan ke tetangga.

"Orangnya baik. Dia itu suka ngasih makanan ke warga walaupun sedikit tapi sering. Dia mah baik. Kemarin dia bikin bubur kemudian langsung dikasih ke tetangga," ujarnya.
Meski demikian kata warga tersebut, RW memiliki watak yang keras.
Jika bicara kadang suka menyinggung perasaan orang lain.
Baca juga: Sejumlah Massa Demo di Kantor-Kantor Polsek Pasca Habib Rizieq Ditahan, Kapolres Bogor : Kondusif
"Tapi memang orangnya mulutnya agak pedas kalau sama orang. Padahal orangnya baik. Tapi kalau kesal sama orang, mulutnya sangat pedas," katanya.
Warga itu mencontohkan, jika ada sampah tersumbat di aliran dengan rumahnya, RW langsung marah sama orang.
Pendatang
RW diketahui bukan warga asli Kampung Al-Barokah.
Dia merupakan pendatang dan sudah 10 tahun tinggal di kampung tersebut.
"Dia itu di sini tinggal berdua sama suaminya. Dia dari Jakarta terus pindah ke sini. Sudah sekitar 10 tahunan. Dia pindahan," kata warga tersebut.
Anak-anak RW selama ini memilih tinggal di Jakarta.
Terkait aktifitas keseharian, warga menjelaskan bahwa RW sebagai ibu rumah tangga dan suaminya bekerja sebagai pengusaha keripik.

"Sehari-hari dia mah tidak bekerja. Tapi kalau suaminya dagang keripik singkong. Dia menjualnya masuk ke warung-warung," kata warga.
Hobi Main TikTok
Beberapa warga mengakui RW kerap bermain TikTok dengan melibatkan anak kecil yang tinggal didekat rumahnya.
"Emang dia suka main TikTok. Di sini anak kecil sering diajak juga. Ngasih duit seribu satu orang anak. Anaknya mau saja," katanya.
RW juga dikenal aktif dipengajian tingkat desa.
"Memang kalau ngaji dia aktif. Tapi main TiTtok itu sepertinya hanya menghilangkan jenuh. Mungkin karena anaknya sudah tidak tinggal bersama," jelasnya.
Warga menyayangkan unggahan RW yang membuat wanita itu berurusan dengan polisi.
Sementara itu, Ketua RT 02 RW 09, Yusuf mengaku tidak mengetahui secara pasti tentang penangkapan yang terjadi terhadap RW.
Dia hanya mengetahui bahwa ada 3 mobil dan 10 orang yang datang ke rumahnya.
"Jadi awal kejadiannya, itu sebenarnya saya sebagai Ketua RT 02 RW 09 di Kampung Al-Barokah ini sebenarnya tidak mengetahui persoalannya. Tahu-tahu Senin kemarin pukul 18.30 WIB, datanglah 3 mobil ke sini sama 10 orang," katanya kepada TribunnewsBogor.com.
"Yang datang itu, dari 10 orang itu ada 2 perempuan, tapi tidak tahu itu dari mana," tambahnya.
Yusuf pun tidak mengetahui yang datang ke rumahnya tersebut adalah pihak Kepolisian.
"Tidak tahu dari kesatuan mana. Tahu-tahu istri saya mengantarkan ke rumah ibu Ratu (RW) katanya ada persoalan. Kesini itu bilangnya tidak ada penangkapan. Alasannya ada bisnis. Bilangnya mau masang tower. Bahkan nanya harga tanah di sini berapa. Tau-taunya sejam kemudian ada penangkapan," katanya.(*)