Apakah Rapid Test Antigen Harus Dilakukan di Stasiun ? Ini Penjelasan Resmi KAI
Seperti diketahui, PT Kereta Api Indonesia mewajibkan para penumpang kereta api jarak jauh untuk menunjukkan hasil rapid test antigen negatif.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Beberapa unggahan yang menanyakan apakah rapid test antigen harus dilakukan di stasiun ramai di media sosial.
Seperti diketahui, PT Kereta Api Indonesia mewajibkan para penumpang kereta api jarak jauh untuk menunjukkan hasil rapid test antigen negatif.
Salah satu akun Twitter yang menanyakan soal hal tersebut adalah @naufalnov.
Dia mengunggah pertanyaan apakah rapid test antigen harus dilakukan stasiun atau tidak.
"@KAI121 Sore, untun rapid test antigen apakah harus sesuai stasiun keberangkatan ya? Jika saya naik dari Senen apakah saya bisa rapid di Gambir? Kemudian operasional test di stasiun jam berapa sampai jam berapa ya?," tulis @naufalnov.
Sementara itu, ada akun Twitter @inayahhilya yang mengunggah narasi bahwa rapid test harus dilakukan di stasiun.
"Wah ngeri harus rapid test di stasiun. duh aku pulang naik apa ya, males banget sumpah ropad rapid," tulis akun Twitter @inayahhilya.
Lantas, apakah rapid test antigen harus dilakukan di stasiun?
Penjelasan KAI
VP Public Relations PT KAI Joni Martinus mengatakan, masyarakat tidak harus melakukan rapid test antigen di stasiun.
Pasalnya, lanjut Joni, layanan ini merupakan alternatif yang KAI hadirkan untuk kemudahan calon pelanggan yang akan naik kereta api.
"Tidak harus ( rapid test antigen di stasiun)," ujar Joni saat dihubungi Kompas.com, Rabu (23/12/2020).
Selain di stasiun, paparnya, calon pelanggan juga bisa menggunakan hasil rapid tes antigen dari rumah sakit atau klinik yang terpercaya.
Sementara itu, ada beberapa syarat yang harus dilakukan jika ingin melakukan rapid test antigen di stasiun.
"Pelanggan diharuskan menunjukkan kartu identitas dan tiket atau kode booking yang sudah dibayarkan," ucap Joni.