Antisipasi Lonjakan Kasus Covid Tahun 2021, Pemkot Bogor Percepat Pembangunan Rumah Sakit Lapangan

Lonjakan kasus orang terkonfirmasi positif Covid-19 Kota Bogor terus mengalami peningkatan.

Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Vivi Febrianti
TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho
Wali Kota Bogor, Bima Arya 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Lonjakan kasus orang terkonfirmasi positif Covid-19 Kota Bogor terus mengalami peningkatan.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyebut saat ini penambahan kasus orang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Bogor berada di angka 70 perhari.

Di tahun 2021 kata Bima, ada berbagai harapan yang tidak biasa dari warga yaitu tentang peningkatan layanan kesehatan dan perekonomian yang membaik.

"Itu adalah harapan terbaik kita, tetapi sebagai pengemban tanggung jawab kita harus menyiapkan situasi terburuk sambil berharap yang terbaik, berharap yang terbaik bersiap untuk yang terbaik tetapi harus selalu antisipasi yang terburuk," kata Bima saat memberikan sambutan pada pelantikan pejabat di Plaza Balaikota, Rabu (30/12/2020).

Bima menyebut peningkatan kasus orang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Bogor di antaranya disebabkan karena kepedulian warga untuk ikut mencegah penyebaran Covid-19 sudah menurun.

Untuk mengantisipasi adanya kemungkinan terburuk, Pemkot Bogor mempercepat persiapan rumah sakit lapangan yang ditargetkan rampung bulan Januari.

"Target saya minggu pertama Januari, rumah sakit lapangan ini bisa sudah digunakan," katanya kepada TribunnewsBogor.com.

Terkait persiapan rumah sakit lapangan Dirut RSUD Kota Bogor dr Ilham Chaidir mengatakan ditargetkan sudah rampung pada tanggal 8 Januari 2020 sehingga sekitar tanggal 12 Januari sudah bisa digunakan.

Percepatan persiapan rumah sakit lapangan ini dilakukan sebagai upaya   antisipasi adanya kemungkinan terburuk pada kondisi puncak outbreak setelah libur tahun baru.

"Ini karena kan jumlah outbreaknya kita enggak tau kapan, tapi seperti pesannya pak wali ada situasi terburuk dengan persiapan terbaik jadi kita mempersiapkan," katanya.

dr Ilham menyebut bahwa dari pengalaman waktu libur sebelumnya terjadi lonjakan dua minggu setelah liburan.

"Dari pengalaman sebelumnya setiap habis liburan pasti kasusnya itu dua minggu kemudian meningkat untuk itu kita juga memeprsiapkan isolasi untuk otg yang tanpa gejala, tapi mudah-mudahan kita bisa bertahap tanggal 8 Januari (persiapan rumah sakit selesai) jadi Januari di minggu pertama ketika ada ledakan bisa digunakan, saya perkirakan sekitar tanggal 14 Januari (terjadi lonjakan kasus) tapi mudah-mudahan predisksi saya salah,"ujarnya.

Nantinya rumah sakit lapangan ini akan dipimpin oleh kepala rumah sakit lapangan dan pengurus dari tenaga kesehatan profesional sesuai surat keputusan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.

Fungsi rumah sakit lapangan ini juga tak akan jauh beda dengan RSUD Kota Bogor.

Seluruh peralatan, perlengakapan dan alat kesehatannya pun sesuai fengan standar kesehatan di RSUD.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved