Fakta Baru Tewasnya Gadis Pegawai Bank, Polisi Temukan Petunjuk Lewat CCTV : Sudah Mulai Mengarah
Polisi masih menyelidiki kasus dugaan pembunuhan di Bali. Korban yang merupakan pegawai bank itu ditemukan tewas di rumahnya.
Penulis: Mohamad Afkar S | Editor: khairunnisa
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kasus tewasnya gadis pegawai bank di Bali perlahan mulai terkuak.
Gadis pegawai bank berinisial NPW (24) ditemukan tewas di rumahnya di kawasan Ubung Kaja, Denpasar pada Senin (28/12/2020).
Korban yang bekerja sebagai teller bank itu tewas dengan luka tusuk di sekujur tubuhnya.
Belum diketahui pasti penyebab tewasnya korban.
Namun ada dugaan jika NPW merupakan korban pembunuhan dan perampokan.
Pasalnya, motor dan sejumlah uang bahkan dompet milik korban dilaporkan raib.
Hingga kini polisi masih melakukan penyelidikan dugaan kasus pembunuhan itu.
Baca juga: Cekcok Tarif Berujung Maut, ABG 14 Tahun Tewas Dihabisi Pemuda di Hotel, Korban Dibuat Lemas
Baca juga: Puas Bercinta, Pria Habisi Teman Kencan di Kamar Mandi Hotel, Gara-gara Tersinggung Disebut Penipu
Kabar terbaru, hasil penyelidikan polisi telah mengarah kepada satu orang yang dicurigai sebagai pelaku.
Hal itu disampaikan langsung Kapolresta Denpasar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan didampingi Kasat Reskrim Kompol I Dewa Putu Gede Anom Danujaya.
Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengatakan bahwa untuk meyakinkan hal tersebut masih butuh pendalaman.
"Nanti kita mengkolaborasikan bukti-bukti identifikasi dari handphone, CCTV dan lainnya yang kita sudah dapat. Orang yang dicurigai juga sudah ada," ujarnya.
"Ya masih dalam penguatan bukti-buktilah (pelaku). Sudah mulai mengarah. CCTV ada yang terlihat baru satu orang. Tapi kita masih kembangkan lagi," terang Kombes Pol Jansen didampingi Kasat Reskrim Kompol Anom Danujaya, Rabu (30/12/2020).

Kapolresta Denpasar pun meminta masyarakat untuk mendoakan agar kasus ini bisa segera terungkap.
"Kalau dari hasil CCTV, itu kita masih dalami, yang pasti sudah mulai mengarah. Ya mohon doanya lah, semoga segera didapat (bukti-bukti lengkap). Semoga secepatnya kita bisa ungkap pelakunya," ucap Kapolresta.
Diketahui bahwa NPW tinggal di rumah milik orang tuanya tersebut sudah setahun lebih.
Korban dikabarkan tinggal sendiri di rumah tersebut.
Luka tusuk
Seperti dilansir TribunnewsBogor.com dari TribunBali.com, setidaknya ada 32 luka di tubuh korban.
Baca juga: Ayah Ungkap Momen Sebelum Putrinya Dibunuh di Hotel: Kasih Uang ke Ibunya Lalu Dijemput Dela
Baca juga: Gadis Pegawai Bank Tewas Usai Berduel dengan Perampok, Ditubuhnya Ada 25 Tusukan
Dari 32 luka tersebut ada 25 luka tusukan mirip pisau dapur.
"Pisaunya ada yang kita temukan di TKP, mirip dengan pisau dapur tetapi kita masih coba dalami kemungkinan ada barang bukti yang lainnya. Motornya juga masih penyelidikan. Motor (milik korban) Scoopy warna merah putih," kata Kapolresta.
Diwartakan sebelumnya korban berinisial NPW ditemukan tewas dalam keadaan terlentang di atas kasur.
Korban yang diduga dibunuh itu ditemukan pada Senin (28/12/2020) sekitar pukul 08.30 wita.
"Kita terima laporannya sekitar pukul 08.30 wita," ujar sumber di TKP, Senin (28/12/2020) siang.
Saat ditemukan kondisi korban sudah tergeletak di atas kasur dalam posisi terlentang.
Kesaksian pacar
Gede Hara Yogi Swara buka suara terkait penemuan jasad pacarnya.
Saat itu Yogi datang ke rumah korban di Jalan Kerta Negara.
Setibanya di lokasi, Yogi melihat pintu pagar dan pintu rumah dalam kondisi terbuka.
Ia lantas masuk untuk mencari keberadaan pacarnya.
Baca juga: Tak Bisa Bayar, Pria Banjarmasin Habisi Gadis 14 Tahun di Kamar Hotel
Baca juga: Pria di Bandung Habisi Teman Saat Pesta Miras, Suruh Rekan yang Lain Antar Jasad Korban
Kemudian Yogi kaget melihat korban sudah tergeletak di dalam kamar.
"Saya temukan di lantai dua, di kamar tidurnya sudah tidak bernyawa," tambahnya.
Seketika Yogi langsung berteriak meminta tolong warga sekitar.
Yogi yang tinggal di Jalan Pulau Buru, Denpasar, mengaku sempat mendapat telepon dari pacarnya sehari sebelum kejadian.
Beberapa kali pacarnya menghubungi dirinya, namun ia tidak sempat mengangkat telepon.
"Dia sempat menghubungi saya beberapa kali, tapi saya tidak angkat. Baru tadi (kemarin, red) saya ke sini dan saya lihat ada bercak darah di lantai rumahnya," ujarnya.
Korban positif Covid-19
Beredar kabar bahwa korban terindentifikasi positif Covid-19.
Hal tersebut diketahui setelah pihak Forensik RSUP Sanglah melakukan tes swab terhadap jenazah.
Sebelumnya, dr. Ida Bagus Putu Alit selaku Dokter Penanggungjawab Pasien Instalasi Forensik RSUP Sanglah, mengatakan untuk mengikuti protokol kesehatan, jenazah sudah diambil sampel swabnya.
"Dan nantinya jika hasil swabnya sudah keluar dan hasilnya negatif akan dilakukan autopsi sesuai dengan permintaan pihak kepolisian.
Namun jika hasil swab jenazah nanti positif maka kami tidak akan melakukan autopsi karena RSUP Sanglah belum memiliki ruangan bertekanan negatif untuk autopsi," ungkapnya.
Terkait hal itu Kapolresta Denpasar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan buka suara.
"Jadi betul ya. Karena ini masa covid, sesuai dengan SOP, proseduralnya dilakukan secara cek swab,"
"Memastikan apakah bersangkutan sehat atau tidak. Ternyata hasilnya positif," ujar Kapolresta Denpasar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan, Rabu (30/12/2020) sore seperti dikutip dari laman TribunBali.
Ia menyebutkan bahwa hasil test swab korban menyatakan positif, sehingga dalam hal itu pemeriksaan autopsi korban belum bisa dilakukan.
"Karena positif Covid, sehingga tidak bisa dilakukan tindakan otopsi. Tapi dengan visum luar, sudah bisa di simpulkan oleh tim dokter,"
"Bahwa penyebab kematiannya adalah luka tusukan, khususnya yang mematikan itu ada 5 titik di bagian dada dan leher," tambahnya.
(TribunnewsBogor.com/TribunBali)