Terungkap Misteri Putusnya Tangan Kanan Perawat RSUTP, Sempat Ditolong Pelaku, Barang Bukti Dikubur
Setelah 8 hari berjuang usai tangan kanannya putus, perawat RSUTP Abdya ini meninggal dunia.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Setelah beberapa hari jadi misteri, penyabab putusnya tangan perawat di Aceh ini akhirnya terungkap.
Polisi sempat kesulitan mengetahui penyebab ibu satu anak itu kehilangan tangan kanannya.
Tak hanya kehilangan tangan kanannya, perawat ini juga meninggal dunia setelah sekitar 8 hari berjuang untuk hidup.
Setelah perawat itu meninggal dunia, barulah diketahui misteri penyebab tangan kananya itu putus.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Serambinews.com Selasa (5/1/2020), perawat Rumah Sakit Umum Teungku Peukan (RSUTP) Aceh Barat Daya (Abdya) ini bernama Anna Mutia (28).
Anna Mutia mengalami kejadian memilukan pada Senin (28/12/2020), dan dikabarkan meninggal dunia pada Selasa (5/1/2020).
Pada Senin lalu, Anna Mutia ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri, di Jalan Desa Ujong Padang, Kecamatan Susoh.
Ia ditemukan di atas permukaan jalan aspal lintasan jalan desa dari Desa Ujong Padang menuju Desa Ie Mameh, Kecamatan Kuala, dalam kondisi luka cukup mengenaskan.
Lengan sebelah kanan putus total sejak dari bawah pangkal bahu, dan darah segar membasahi permukaan aspal dekat tubuh korban tergeletak.
Potongan lengan kanan yang putus ditemukan terpisah dari tubuh korban berjarak sekitar 3 meter atau di dalam rumput di pinggir jalan di lokasi.
Baca juga: Seorang Dokter Muda Meninggal Dunia dalam Perawatan Covid-19, dr Novita Lagi Hamil 7 Bulan
Baca juga: Viral Perawat Pasien Covid-19 Pakai APD Ucap Selamat Lebaran, Ganjar Pranowo : Bantu Mereka Yuk!
Ketika ditemukan, perawat tersebut memakai pakaian seragam perawat dan memakai jilbab warna biru tua dan helm pengaman tergeletak dekat kepala.
Barang-barang milik korban masih ada di lokasi, seperti sepeda motor (sepmor) merek Lexy dan tas kecil masih ada lokasi kejadian.
Korban pun kemudian dievakuasi dari lokasi kejadian ke Ruang IGD RSUTP Abdya, berjarak sekitar 1,5 km dari lokasi kejadian.
Kronologi
Pada hari Senin jelang akhir tahun 2020 itu, Anna Mutia baru saja lepas tugas piket di Ruang Rindu E RSUTP Abdya, sekira pukul 08.30 WIB.
Korban kemudian pulang ke rumah dengan mengendarai sepeda motor Honda Lexy.
Saat pulang, korban tidak melintasi Jalan Nasional (Jalan Raya).
Ia memilih menempuh jalan pintas yang lebih dekat, yaitu dari Desa Ujong Padang, Susoh menuju Desa Ie Mameh dan Desa Alue Pisang, Kuala Batee.
Di perjalanan pulang, Anna Mutia tak sendirian.
Ia melintasi jalanan itu berbarengan dengan rekannya.
Namun saat di TKP, rekannya itu sudah duluan melaju di depan dengan sepeda motor yang lain.
Lintasan di lokasi tersebut merupakan daerah sepi (tanpa rumah penduduk).
Karena merupakan kawasan areal perkebunan warga, terutama perkebunan kelapa sawit.
"Teman korban yang duluan melintas di depan, mengaku mendengar suara minta tolong. Saat dia menoleh ke belakang, Anna tak kelihatan lagi.
Baca juga: Fakta Chacha Sherly Meninggal, Sempat Koma Setelah Kecelakaan Beruntun di Tol Semarang-Solo
Baca juga: Chat Terakhir Chacha Eks Trio Macam Sebelum Meninggal karena Kecelakaan, Keanu : Kok Gini Ngomongnya
Saat dia (teman korban berbalik), tidak jauh ditemukan korban tergelatak di atas jalan dalam kondisi seperti itu,” kata AKP Erjan Dasmi, mengutip pengakuan teman korban.
Erjan juga mengaku sempat bertanya kepada teman korban, apakah ada melihat orang lain yang melintas atau orang lain di sekitar lokasi saat melintas jalur sepi itu.
Ternyata teman korban mengaku tidak milihat orang lain saat itu.
Dirujuk ke Banda Aceh
Korban Anna Mutia setelah sempat ditangani di Ruang IGD RSUTP Abdya dan telah mendapat transfusi darah, kemudian dirujuk ke Rumah Sakit di Banda Aceh, sekitar pukul 11.30 WIB, tadi.
Korban dirujuk dalam keadaan lemah lantaran terlalu banyak mengeluarkan darah.
“Korban dirujuk ke Banda Aceh, sekitar pukul 11.30 WIB, tadi,” kata Direktur RSUTP Abdya, dr Ismail Muhammad SpB dihubungi Serambinews.com.
Meninggal Dunia
Pagi tadi, sekitar pukul 07.15, Anna Mutia dipanggil yang maha kuasa.
Fajri, suami korban yang dikorfirmasi tentang kabar duka itu, membenarkan bahwa sang istri telah meninggal dunia.
"Iya benar," ujar Fajri, suami Anna Mutia kepada Serambinews.com, Selasa (5/1/2021).
Menurut Fajri, sang istri menghembuskan nafas terakhir, Selasa (05/01/2021) sekira Pukul 7:15 WIB.
"Sekitar pukul 7 lewat atau sekira Pukul 7:15 WIB gitu," sebutnya.
Sejak masuk ke ruang ICU RSUZA Banda Aceh, kata Fajri, Anna Mutia belum sadarkan diri, sehingga pihaknya belum mendapatkan informasi apa-apa tentang apa penyebab tangan kanan istrinya tersebut bisa putus.
Sebelum menghadap kepada ilahi, tangan Anna yang sempat disambung oleh tim dokter RSUZA, harus dicopot kembali setelah dinyatakan tidak berfungsi, karena aliran darahnya tidak mengalir dengan baik.
"Belum, karena sejak masuk ICU, beliau belum sadarkan diri, jadi belum ada dapat informasi apa-apa," tutupnya.
Baca juga: Kronologi Chacha Mantan Personil Trio Macan Terlibat Kecelakaan Beruntun, Polisi: Luka Parah
Baca juga: KRONOLOGI Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang Awal Tahun 2021, Ini Penjelasan Polisi
Misteri Terungkap
Teka-teki penyebab putusnya tangan kanan Anna Mutia, terungkap beberapa jam setelah ia meningga dunia di RSUZA Banda Aceh, pagi tadi.
Ibu satu anak ini ditemukan tergeletak tidak sadarkan diri di atas jalan Dusun Ingin Jaya, Gampong Ujong Padang, Kecamatan Susoh, Senin (28/12/2020) pagi, setelah terkena pisau pemotong rumput yang lepas milik AB (65).
Hal tersebut disampaikan oleh Kapolres Abdya, AKBP Muhammad Nasution SIK malalui Kasat Reskrim Polres Abdya, AKP Erjan Dasmi STP didamping Kabag Ops dan Kapolsek Susoh, Iptu Barmawi, saat menggelar pers rilis, Selasa (5/1/2021) di halaman Mapolres setempat.
"Alhamdulillah, kita sudah mendapatkan motif musibah yang menimpa Anna," ujar Kasat Reskrim Polres Abdya, AKP Erjan Dasmi STP didamping Kabag Ops dan Kapolsek Susoh, Iptu Barmawi, saat menggelar pers rilis, Selasa (5/1/2021) di halaman Mapolres setempat.
Awalnya, katanya, pihaknya menduga musibah yang menimpa Anna merupakan laka tunggal.
Namun setelah mendapat laporan pihaknya melakukan penyelidikan.
"Pelaku sudah ditangkap. Intinya, kita sudah mengungkap motif yang selama ini masih tanda tanya, ada yang mengatakan begal, perampokan dan begal, atau dendam itu tidak benar, yang benar adalah beliau terkena pisau pemotong rumput," tegas AKP Erjan.
Menurutnya, apa yang menimpa Anna itu adalah kecelakaan kerja dan tidak ada unsur kesengajaan.
"Awalnya pelaku berusaha mencabut pisau yang nyangkut di lengan korban.
Karena merasa ketakutan, beliau membuang kepingan ini ke kebunnya," terangnya.
Atas musibah itu, AB terancam lima tahun lima tahun penjara atau dijerat Pasal 359 KUHPidana.
Saat itu, AB sedang membersihkan kebunnya menggunakan mesin pemotong rumput.
Salat satu bagian pisau pemotong rumput terlepas dan terbang mengenai lengan Anna Mutia, dan menyebabkan tanggannya putus.
(TribunnewsBogor.com/Serambinews.com)