Fakta Soal Gelandangan yang Ditemui Risma, Tak Terima Dituding Sekongkol dan Bantah Punya Smartphone

Mengungkap dua sosok gelandangan yang ditemui Mensos Risma di Jakarta yang menuai polemik.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: khairunnisa
KOMPAS.com/WALDA MARISON dan TribunJakarta.com/Annas Fuqon Hakim
Fasial Tanjung (43) saat ditemui di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandang dan Pengemis (BRSEGP) Pangudi Luhur Bekasi, Kamis (7/1/2021). (kanan) Gelandangan bernama Nur Saman (69) saat ditemui di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (7/1/2021). Ia merupakan salah satu gelandangan yang sempat ditemui Menteri Sosial Tri Rismaharini saat blusukan. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Belakangan ini publik diramaikan dengan pro dan kontra aksi blusukan Menteri Sosial Tri Rismaharini di Jakarta.

Aksi blusukan Risma dengan menemui gelandangan di sejumlah lokasi di Jakarta dianggap hanya settingan oleh beberapa pihak.

Ada yang menuding kalau gelandangan yang ditemui Risma bukan sungguhan.

Disebutkan kalau gelandangan itu ternyata seorang penjual poster hingga penjual es kelapa.

Tak hanya itu, ada juga yang menyorot gelandangan yang ditemui Risma diduga memiliki smartphone.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari TribunJakarta.com Jumat (8/1/2020), salah satu yang terkena imbas dari fitnah tersebut adalah Doni BK (59).

Dia merupakan pemilik toko bingkai dan poster Bung Karno di Jalan Minangkabau, Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Semua itu berawal dari unggahan akun twitter @Andhy_SP211.

Akun tersebut mengunggah beberapa foto terkait gelandangan yang ditemui Risma.

Ia juga mencantumkan narasi yang mengatakan bahwa orang yang ditemui Risma bukan gelandangan.

Baca juga: Dicurigai Settingan, Risma Disebut Ratu Drama Blusukan, Hersubeno Arief: Drama Korea yang Sad Ending

Baca juga: Sosok Tunawisma yang Ditemui Risma Dipertanyakan, Rocky Gerung : Pengemis Jakarta Pintar Sandiwara

"Gembel ternyata bisa menjadi profesi yg menguntungkan, bisa ikut Drakor tanpa casting pastiny..," demikian bunyi narasi yang ditulis akun Twitter @Andhy_SP211.

"Kalau yg menghadap ke depan atau yg rambutnya putih/ubanan kek kenal itu, tukang jualan poster Soekarno Menang dia orang PDIP. Lokasi jualanya jln Minang kabau Manggarai, selain itu dia juga jualan kelapa muda. Terciduk juga ," tulis akun Facebook Adhe Idol yang kemudian di-capture dan diunggah di akun Twitter @Andhy_SP211.

Postingan itu pun viral di media sosial dan mendapat komentar beragam dari warganet.

Seperti apa faktanya?

Faktanya, gelandangan yang dimaksud akun tersebut bukanlah Doni BK.

"Katanya dia (gelandangan) berstatus pedagang foto Bung Karno. Padahal nggak benar nih," kata Doni saat ditemui di lokasi, Kamis (7/1/2021).

Doni mengaku sudah berjualan bingkai dan poster Bung Karno sejak tahun 1973.

Ia pun mengatakan belum pernah bertemu degan Mensos Risma.

Karena postingan akun Twitter @Andhy_SP211, Doni mengaku menerima banyak hujatan dari warganet.

"Yang ditemuin itu bukan berstatus seorang pedagang foto bung karno. Saya di-bully- lah, dibilang bersekongkol sama Bu Risma. Makanya saya nggak terima itu," ujar Doni.

Baca juga: Tagar #RismaRatuDrama Ramai di Medsos, Ini Kata Kemensos soal Blusukan Risma

Baca juga: Risma Ratu Drama Trending Gara-gara Blusukan, Yunarto Wijaya : Gak Bisa Dibantah Output Kerjanya

Sosok gelandangan dimaksud

TribunJakarta.com mencoba menelusuri kebenaran dari postingan tersebut dengan menemui sosok gelandangan yang dimaksud.

Sosok itu bernama Nur Saman (69). Faktanya, pria paruh baya itu memang seorang gelandangan.

Sehari-hari, Nur Saman berprofesi sebagai pemulung.

Ia kerap berpindah-pindah tempat saat memulung.

"Biasanya ke arah Pasar Rumput, Halimun, nanjak gedung-gedung tinggi di Sudirman, Kokas (Kota Kasablanka), balik lagi ke Saharjo. Mutar-mutar aja," kata Nur Saman saat ditemui di tepi kali di Jalan Minangkabau, Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (7/1/2021).

Selain memulung, Nur Saman juga kerap bekerja di salah satu tempat tambal ban.

Tujuannya adalah mendapatkan tambahan uang di luar penghasilannya sebagai pemulung.

"Misalnya tambal ban tiga motor. Saya dapat satu, dia (pemilik tambal ban) dapat dua. Satu motor kan Rp 15 ribu," ujar dia.

Nur Saman mengaku tidak memiliki tempat tinggal.

Ia tidur di trotoar tepi kali dengan beralaskan terpal.

"Di sini anginnya gede, terus nggak ada nyamuk. Kalau hujan pindah ke emperan toko," ucap Nur Saman.

Nur Saman merupakan pria asal Indramayu, Jawa Barat. Namun, ia mengaku sudah merantau ke Jakarta sejak kelas 2 SD.

"Istri di Indramayu, sudah lama nggak pulang, sudah empat tahun nggak ketemu," kata dia.

Baca juga: Blusukan Mensos Risma di Jakarta Tuai Kritik, Rocky Gerung Sebut Hati-hati : Itu Konsekuensi

Baca juga: Mensos Risma Temukan Pengemis di Sudirman-Thamrin, Anies Langsung Minta Dinsos Cek Identitasnya

Disangka Punya Smartphone

Lain halnya dengan Nur Saman, Faisal Tanjung yang ditemui Risma di pinggir jalan dicurigai memiliki smartphone.

Sebuah gambar yang menunjukkan Menteri Sosial Tri Rismaharini menghampiri pemulung yang duduk di pinggir jalan viral di media sosial Instagram.

Dalam foto yang diunggah pemilik akun Instagram @tante_rempong_, Risma tampak menghampiri pemulung yang duduk di pinggir jalan.

Bagian tangan pemulung di foto tersebut pun dilingkari karena dianggap sedang menggenggam ponsel.

"Bu Risma Blusukan, HP Smartphone Gelandangan Jadi Sorotan Warganet," tulis pemilik akun tersebut.

Unggahan tersebut telah disukai oleh lebih dari 6.300 pengguna Instagram.

Cek Faktanya

Dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com Jumat, pemulung dalam foto tersebut, Faisal Tanjung (43), membantah unggahan itu.

Dia mengatakan bahwa barang yang dia genggam bukan ponsel, melainkan sebuah walkman.

"Ini walkman. Enggak ada HP, kalau ada juga di tukang-tukang sampah," kata Faisal saat ditemui di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandang dan Pengemis (BRSEGP) Pangudi Luhur, Bekasi, Kamis (7/1/2021).

Faisal mengaku mendapatkan radio walkman tersebut dari kerabatnya.

Dia mengaku kerap mendengarkan siaran radio dari walkman tersebut ketika memulung.

Dalam kesempatan itu, Faisal juga menceritakan pertemuannya dengan Risma.

Kala itu, Minggu (4/1/2021), Faisal sedang tertidur di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Faisal kemudian terbangun lantaran ada sejumlah mobil yang berhenti di sisi jalan tempat dia tidur.

Di sanalah dia bertemu dengan Risma.

Setelah bertemu Risma, Faisal langsung dibawa ke kantor Kementerian Sosial, selanjutnya dibawa ke balai rehabilitasi di Bekasi.

"Dibawa ke Kementerian Sosial Jakarta. Habis dibawa, langsung didata, dikasih makan dulu, (kemudian) langsung dibawa ke Bekasi," kata Faisal.

Selama di balai, Faisal mengaku mengikuti pelatihan mengolah pupuk organik bersama penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) lainnya.

Dia mengaku menyukai kegiatan tersebut.

(TribunnewsBogor.com/TribunJakarta.com/Kompas.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved