Sriwijaya Air Jatuh

Beredar Sepucuk Surat Diduga dari Pilot Sriwijaya Air SJ 182 Captain Afwan, Ini Kata Keluarga

Keponakan Captain Afwan, Ferza Mahardika mengaku sudah mengetahui foto sepucuk surat yang beredar tersebut.

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Ardhi Sanjaya
Ist
Beredar foto sepucuk surat atas nama Captain Afwan, Pilot Sriwijaya Air SJ 182. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Beredar foto sepucuk surat atas nama Captain Afwan, Pilot Sriwijaya Air SJ 182.

Foto sepucuk surat ini beredar di media sosial juga di aplikan pesan instan WhatsApp.

Dalam surat tersebut tertulia ditujukan kepada seseorang bernama Agung.

Isinya merupakan izin untuk meminjam charger kepada penerima surat singkat tersebut.

Selain itu, di bagian akhir tulisan dibubuhi catatan untuk jangan lupa shalat subuh beserta tanda tangan Captain Afwan.

'Saya pinjam chargernya sebentar ya. Tks sebelumnya. Nb: jangan lupa sholat subuh. (Tanda tangan) Cpt Afwan,' begitu isi surat tersebut.

Keponakan Captain Afwan, Ferza Mahardika mengaku sudah mengetahui foto sepucuk surat yang beredar tersebut.

Namun keluarga belum bisa memastikan bahwa itu tulisan dari Captain Afwan.

"Kami belum bisa memastikan itu tulisan beliau. Saya juga udah tahu, udah baca, saya juga belum bisa pastiin itu bener-bener dari beliau," kata Ferza Mahardika.

Kebiasaan Captain Afwan ingatkan salat

Captain Afwan diketahui memang memiliki kebiasaan mengingatkan soal shalat di lingkungan tempat kerjanya.

Hal ini diakui oleh salah satu rekan sesama pilot, Captain Argo saat berkunjung ke rumah keluarganya di Perumahan Bumi Cibinong Endah, Kabupaten Bogor, Senin (11/1/2021).

"Ketemu saya juga begitu, pastinya dia nanyanya udah salat belum ?. Kalau puasa ya, gimana sehat ?, gitu. Pasti nanya gitu. Kalau bertemu pertanyaan yang pertama ditanya pasti udah solat belum," kata Argo.

Di lingkungan kerja, kata dia, Captain Afwan punya kebiasaan shalat tidak di satu tempat.

Biasanya, pilot ayah anak tiga itu shalat di berbagai tempat sehingga kenal dengan para pekerja lain meski non pilot.

"Deket dengan semua, kan shalatnya tidak di sana aja, maksudnya tidak di satu tempat gitu. Kadang tempatnya di ground staf di bawah gitu, kadang di terminal, di kantor juga, dimana aja, jadi pada kenal," kata Argo.

Pasca kejadian kecelakaan pesawat ini, kata Argo, banyak rekan-rekan di kantor yang juga menyampaikan rasa kehilangan.

"Kemarin saya juga baru pulang dari Makasar, ketemu temen-temen di kantor. Begitu pesawat turun, ketemu sama orang ground staf, ground handling, mereka juga semua langsung bilang ke saya mereka merasa kehilangan," tuturnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved