Sriwijaya Air Jatuh
Tangis Anak Penumpang Sriwijaya Air SJ 182, Kenang Pertanyaan Terakhir Bapak Soal Solat di Bandara
Pertanyaan menjadi yang terakhir didengar Irfan sebelum ayah dan ibu bersama adik serta keponakannya naik pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Tangis Irfan pecah ketika menceritakan pertanyaan terakhir ayahnya sebelum naik pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Pertanyaan menjadi yang terakhir didengar Irfan sebelum ayah dan ibu bersama adik serta keponakannya naik pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Total ada lima orang keluarga Irfan yang menjadi penumpang pesawat Sriwijaya Air 182.
Ayah, ibu, adik juga keponakannya sengaja datang ke Bandung datang ke rumah Irfan.
"Mereka lagi liburan, mereka berkunjung ke rumah saya di Bandung, mereka lagi pulang ke Pontianak," kata Irfan dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Youtube iNews.
Untuk pulang ke Pontianak, kata Irfan, seharusnya keluarga naik pesawat NAM Air.
Baca juga: Kakak Sepupu Ungkap Perkataan Terakhir Pilot Sriwijaya Air SJ 182, Dia Akui Sulit untuk Tidur
Baca juga: Komedian Komeng Kunjungi Kediaman Pilot Sriwijaya Air SJ 182 di Bogor
Jadwal awal keberangkatan keluarganya pukul 07.00 WIB.
Namun, kata Irfan, tiba-tiba keberangkatan dialihkan menggunakan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Baca juga: Pengakuan Warga Dengar Suara Keras saat Pesawat Sriwijaya Air Jatuh, Rumah Sampai Bergetar: Ya Allah
Baca juga: Kapten Vincent Bikin Konten di Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air, Melanie Subono : Lumayan Ya Duitnya
"Saya sendiri yang mengantar ke Bandara, dari Bandung kami jaan Jumat malam terus menginap semalam di jakarta, siangnya kami berangkat ke Bandara," kata Irfan.
Irfan juga mengurus semua keperluan untuk berangkat dari Jakarta ke Pontianak.
"Saya juga yang ngurusuin cek innya, bagasinya, bahkan semuanya,
sudah beres baru orangtua saya masuk ke ruang tunggu keberangkatan.
jadi komunikasi terkahir kami di bandara itu, seperti gak percaya dan ini sangat cepat sekali," kata Irfan.
Baca juga: Situasi Terkini Kediaman Pilot Sriwijaya Air SJ 182, Karangan Bunga Datang dari Sejumlah Jenderal
Baca juga: Sahabat Jadi Korban Sriwijaya Air, Ifan Seventeen Berdoa Temannya Selamat : Hatiku Hancur
Sebelum tiba waktu keberangkatan pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Irfan dan keluarga bercengkrama di Bandara Soekarno Hatta.
Bahkan sang adik, Ratih Windania, sempat membuat video perpisaha di Bandara Soekarno Hatta.

"Di situlah komunikasi terkahir kami, ada video yang sempat viral itu adik saya pamit kemaren sudah 3 minggu di Bandung, pulang ke Pontianak,
itulah benar-benar komunikasi terkahir saya ke bapak ibu, adik dan anggota keluarga yang lain," kata Irfan.
Tak ada firasat apapun yang dirasakan Irfan.
Hanya saja ada satu pertanyaan sang ayah yang membuat Irfan haru.
Baca juga: Cerita Saksi Mata saat Sriwijaya Air 182 Jatuh ke Laut, Ombak Naik: Kami Lagi di Tengah Laut
Baca juga: Cerita Adik Sempat Bingung Ada Nama Kakak Sepupunya di Pesawat Sriwijaya Air : Dia Pramugari NAM Air
"Firasat sebenarnya gak ada, cuma waktu mau berangkat ayah saya bertanya,
beliau kalau solat jarang dijamak, tiba-tiba beliau nanya ke saya,
'boleh gak yah bapak jamak solat zuhur dengan ashar'.

saya bilang boleh pak, 'bapak kan lagi safar, kan bapak gak tau nyampe ke Pontianak jam berapa, bapak juga gak tau mau mampir dulu kemana'," kata Irfan.
Baca juga: Sriwijaya Air Jatuh 4 Menit Usai Terbang, Pakar Duga Karena Elevator Copot: Kalau Rusak Terjun Bebas
Baca juga: Tim DVI RS Polri Terima 40 Sampel DNA dari Keluarga Korban Sriwijaya Air, Ini Rinciannya
Betty Saprianti membenarkan sepupunya, Ratih Windania merupakan penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak.
"Iya dia sepupu saya," kata Betty kepada TribunnewsBogor.com.
Betty mengatakan Ratih Windania naik pesawat Sriwijaya Air SJ 182 bersama anaknya, kedua orang tua dan seorang sepupunya.

"Kalau suaminya di Bandara Pontianak, nunggu di sana," kata Betty.
Menurut Betty, Ratih Windania ke Jakarta dalam rangka liburan.
Sebelum ke Jakarta, menurut Betty, Ratih Windania sempat menyambangi kakaknya di Bandung.
"Dia liburan dia ke Bandung ke abangnya," kata Betty.
Dengan suara bergetar, Betty bercerita setelah dari Bandung Ratih Windania menyambangi rumahnya di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
"Hari Jumatnya nginep," kata Betty.
Betty sama sekali tak merasakan firasat apapun terkait kejadian yang menimpa Ratih Windania.
"Gak sih, gak ada firasat apa-apa," kata Betty.
Baca juga: Sederet Artis Ucap Duka Cita untuk Korban Sriwijaya Air SJ 182, Anggun C Sasmi hingga Iko Uwais
Baca juga: Keluarga Yakin Copilot Sriwijaya Air SJ 182 Selamat, Diego Mamahit Disebut Pernah Belajar Ini
Ratih memang sudah lama sekali tak datang ke rumahnya.
Sebelum-sebelumnya, bila datang Ratih Windania hanya menyambangi rumah Betty.
Namun Jumat kemarin, kata Betty, Ratih Windania justru menginap di rumahnya.
"Dia udah lama gak ke rumah saya, dia belum pernah nginap, ini pertama kali nginap, pertama dan terakhir," kata Betty.
Menurut Betty, Ratih Windania memang sudah lama tinggal di Pontianak.
Sementara kakak dan Betty merantau ke Jakarta.
Ratih Windania juga sering ke Bandung dan Jakarta untuk bertemu mereka.
"Mohon doanya, semoga ada kabar baik," kata Betty.(*)