Sriwijaya Air Jatuh
Arneta Fauzia dan 3 Anaknya Harusnya Tidak Naik Sriwijaya Air 182, Adik: Di Tiket NAM Air Jam 7 Pagi
Menurut keluarga, Arneta Fauzia dan ketiga anaknya harusnya naik NAM Air sesuai tiket,bukan Sriwijaya AIr 182.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Seorang ibu bersama tiga anak yang jadi korban jatuhnya pesawat harusnya tak naik Sriwijaya Air SJ 182 bernomor register PK-CLC itu.
Menurut penuturan keluarga, wanita bernama Arneta Fauzia (39) itu seharusya naik pesawat NAM Air.
Arneta Fauzia dijadwalkan berangkat pada pukul 07.00 WIB dan seharusnya sudah tiba di Pontianak pukul 08.00 WIB.
Namun pada kenyataannya, Arneta Fauzia bersama ketiga anaknya malah naik Sriwijaya Air SJ 182.
Ia baru berangkat pukul 14.00 WIB, dan tidak pernah sampai di Pontianak.
Sebab, Arneta Fauzia bersama tiga anaknya menjadi korban musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021) lalu.
Arneta Fauziya, yang merupakan warga Perumahan Taman Lopang Indah, Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Banten, berencana terbang dari Jakarta ke Pontianak guna bertemu suaminya, Yaman Zai.
Pada insiden itu, Arneta Fauzia berangkat bersama ketiga anaknya, yakni Zurisya Zuar Zai (8), Umbu Kristin Zai (2) dan Faou Nontius Zai yang masih berusia 6 bulan.
Adapun pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu lalu sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Pesawat mengangkut 62 orang yang terdiri dari 6 kru, 46 penumpang dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi.
Baca juga: Dugaan KNKT, Mesin Sriwijaya Air SJ 182 Masih Hidup Sebelum Membentur Laut
Baca juga: Pengantin Baru Penumpang Sriwijaya Air SJ 182, Keluarga Telepon Putri Saat Pesawat Hilang Kontak
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sempat keluar jalur penerbangan, yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40 WIB.
Pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat.
Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak hingga akhirnya jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Asisten rumah tangga Arneta Fauzia, Yayu, menuturkan bahwa Arneta dan anaknya sudah lama tak bertemu Yaman Zai.

Dalam rencana pertemuan, Arneta Fauzia bahkan sudah menyiapkan hadiah untuk Yaman Zai.
"Ibu Arneta itu sudah bawa jam, sama sepatu kerja buat suaminya.
Bilangnya hadiah, juga ke sana karena kangen, sudah lama enggak ketemu suami," ujar Yayu.
Sebelum berangkat ke Bandara Soekarno Hatta, kata Yayu, Arneta menyuruhnya untuk masak.
Bahkan kata Yayu, Arneta Fauzia makan cukup banyak saat itu.
Baca juga: Khawatirkan Aurel Pasca Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh, Atta Kini Selalu Kirim Pesan Ini :Sangat Berarti
Baca juga: Keluarga Kenang Permintaan Terakhir Pramugari Sriwijaya Air pada Orangtua : Ma, Mia Mau Berangkat
Sempat 2 Kali Gagal Berangkat
Menurut Yayu upaya Arneta Fauzia untuk terbang ke Pontianak cukup keras.
Betapa tidak, kata Yayu, Arneta Fauzia dua kali gagal berangkat karena hasil rapid test Covid-19 yang reaktif.
Yayu juga ikut mengantar Arneta Fauzia ke Bandara Soekarno Hatta.
Menurut Yayu upaya Arneta Fauzia untuk terbang ke Pontianak cukup keras.
Betapa tidak, kata Yayu, Arneta Fauzia dua kali gagal berangkat karena hasil rapid test Covid-19 yang reaktif.
Yayu juga ikut mengantar Arneta Fauzia ke Bandara Soekarno Hatta.
Setelah berangkat, Yayu kemudian kembali pulang ke rumah.
Sekitar pukul 16.00 WIB, suami Arnet Fauzia, Yaman Zai menelepon.
"Suami Ibu (Arneta) di Pontianak telepon ke keponakan di sini, katanya kok jam 16.00 sore itu pesawatnya enggak sampai-sampai," ujar Yayu.
Yayu berharap ada keajaiban, agar majikannya bersama anak-anaknya dapat ditemukan dengan selamat.
"Ibu itu orang baik, anaknya juga baik-baik, nurut sama saya. Saya enggak nyangka kayak gini kejadiannya. Semoga ada mukjizat ya," kata Yayu sambil mengenang majikannya.
Baca juga: 2 Minggu Sebelum Sriwijaya Air Jatuh, Pramugari Mia Sempat Ucap Permintaan Terakhir Ini ke Orangtua
Baca juga: Postingan Terakhir Putri Seminggu Sebelum Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh, Sedang Berjuang Punya Momongan
Harusnya Tidak Naik Sriwijaya Air SJ 182
Arneta seharusnya tidak naik Sriwijaya Air SJ 182 bernomor register PK-CLC itu.
Hal ini diungkapkan oleh adik Arneta, Adi Wahyudi.

"Harusnya berangkat Sabtu pagi, harusnya pesawatnya NAM Air. Take off pada pukul 07.00 WIB, sampai Pontianak pada pukul 08.00 WIB. Delayed menjadi pukul 14.00 WIB, tetapi tiba-tiba kenapa dialihkan ke Sriwijaya Air," ucap Adi di RS Polri Kramat Jati, Selasa (12/1/2021).
"Saya baca di media, Pak Menhub membantah adanya penumpang yang dipindah dari NAM Air ke Sriwijaya Air, tetapi ini tiketnya jelas," tambah Adi.
Adi menyebut, pihak keluarga sudah menanyakan hal ini ke Sriwijaya Air.
"Suami korban sudah mengatakan, jawaban dari sana (NAM Air dan Sriwijaya Air) satu grup. Itu menurut saya bukan jawaban yang sangat baik ya. Bukan jawaban yang menyejukkan," tutur Adi.
Sementara itu, suami Arneta, Yaman Zai mengatakan, awalnya ia hanya mendapat informasi bahwa pesawat delayed.
"Dia (Arneta) tidak mengatakan ada perpindahan pesawat, cuma hanya bilang delayed dan disuruh menunggu pukul 13.25 WIB baru take off," kata Yaman.
(TribunnewsBogor.com/Kompas.com)