Sriwijaya Air Jatuh
Misteri Kotak Hitam Sriwijaya Air SJ 182, Black Box Ditemukan di Dasar Laut, Ini Kata KNKT
Benda yang diyakini dapat mengungkap misteri jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 itu dikabarkan sudah ditemukan pada Selasa (12/1/2021) sore.
Penulis: Damanhuri | Editor: khairunnisa
Hal ini disampaikan Kepala Basarnas Marsekal Madya Bagus Puruhito di JICT II Tanjung Priok, Jakarta, Senin malam.
"Yang berarti kita sudah menemukan total sebanyak 74 kantong jenazah," ujar Bagus.
Di samping itu, Basarnas juga telah menemukan tambahan barang bukti berupa 16 kantong puing kecil dan potongan besar pesawat sebanyak 24 kantong.

Bagus menjelaskan, semua bagian tubuh korban yang sudah ditemukan sudah diserahkan ke Tim Disaster Victim Investigation (DVI) RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Sementara untuk material pesawat diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Semua temuan dari pencarian pesawat merupakan hasil dari kerja sama tim SAR gabungan di antaranya Basarnas, TNI, Polri, Kementerian Perhubungan, Bakamla, KPLP, KNKT, BMKG, dan seluruh potensi SAR baik di permukaan maupun di dasar air.
Diduga Mesin Hidup saat Jatuh
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi ( KNKT) Soerjanto Tjahjono menyatakan bahwa KNKT telah mengumpulkan data radar (ADS-B) dari Perum Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Airnav Indonesia).
Dari data tersebut, tercatat pesawat berada pada ketinggian 250 kaki sebelum akhirnya hilang kontak.
"Terekamnya data sampai dengan 250 kaki, mengindikasikan bahwa sistem pesawat masih berfungsi dan mampu mengirim data," kata Soerjanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (11/1/2021).
Dengan demikian, pihaknya menduga bahwa mesin masih dalam kondisi hidup sebelum membentur air.
Kemudian, pesawat terbang menuju arah barat laut dan pada pukul 14.40 WIB pesawat mencapai ketinggian 10.900 kaki.
Namun, selanjutnya pesawat menurun dan data terakhir pun menunjukkan SJ 182 berada pada ketinggian 250 kaki.
Data lain juga didapat KNKT dari KRI Rigel berupa sebaran puing-puing atau wreckage dengan besaran lebar 100 meter dan panjang 300-400 meter.
"Luas sebaran ini konsisten dengan dugaan pesawat tidak mengalami ledakan sebelum membentur air," jelasnya.
