Wanita Paruh Baya Ditemukan Tewas di Rumahnya, Tetangga Histeris Lihat Golok di Perut Korban
Tetangga Histeris Lihat Golok di Perut Sartini, Pelaku Kabur Lewat Belakang Tinggalkan Barang Bukti.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: khairunnisa
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Sesosok mayat perempuan paruh baya ditemukan dengan kondisi mengenaskan di rumahnya.
Saat ditemukan oleh tetanggangganya, kondisi wanita bernama Sartini (55) itu dalam kondisi parang masih menancap di tubuhnya.
Tak hanya itu, kepalanya pun pecah diduga dibenturkan oleh benda tumpul.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari TribunMedan.com Selasa (12/1/2020), pembunuhan sadis itu terjadi di Desa Beruam, Kuala, Langkat pada Senin (11/1/2021).
Sejumlah personel Polsek Kuala yang menangani perkara hingga saat ini masih melakukan penyelidikan.
Kepolisian belum bisa mempublikasi motif pembunuhan korban yang diketahui bernama Sartini (55).
Penemuan mayat korban pertama kali diungkap oleh saksi yang tetangga korban, Ponike (40) warga Dusun V Handayani, Desa Sidomakmur, Kuala, Langkat.
Saat itu, Ponike mendapati korban tergeletak sudah tidak bernyawa dengan kondisi parang masih menancap di sekitar alat vitalnya.
"Pertama kali tahunya pas saya mau antar pesanan belanjanya (korban).
Saya panggil dari belakang, tidak ada jawab..
Baca juga: Kasus Pembunuhan Sadis di NTT, Pelaku Sembunyikan Potongan Tubuh Korban dalam Gua
Baca juga: Fakta Baru Kasus Pembunuhan Janda di Hotel Palembang, Diduga Pelaku Tersinggung Ucapan Korban
Terus saya keliling saya cek ke pintu belakang sudah terbuka," katanya.
Ponike pun lantas masuk dan langsung terkejut melihat korban sudah tidak bernyawa dan bersimbah darah.
Menurutnya, kepala korban juga pecah diduga dihantam batu keras.
Lantaran syok, Ponike pun menjerit minta tolong sekaligus memberi tahu warga sekitar lainnya.
Tak lama berselang, saksi lainnya, tetangga korban, Tarman (53) bergegas ke kediaman korban, dan langsung menyampaikan kabar duka ke kepada kades setempat.
Informasi ini pun akhirnya sampai ke pihak kepolisian Kuala.
Polisi sudah melakukan olah TKP, melakukan autopsi, dan mendapati luka bacok pada pergelangan lengan kiri, luka sayatan pada leher.
Selain itu terdapat pula luka pada pipi kanan, luka tusuk pada perut bagian bawah dekat kemaluan dan luka pada sebelah kiri kepala.
"Kami masih olah TKP, masih penyelidikan motifnya apa.
Kami juga mendapati sejumlah barang bukti di TKP sebilah pisau yang menancap di tubuh korban, satu senter yang masih menyala, pecahan pintu samping rumah yang dirusak, pecahan batu batako, sepucuk senapan angin yang menempel dekat tubuh korban," kata Kapolsek, AKP Bevan Raga Utama.
Baca juga: Ramalan Mbak You untuk 2021, Artis Wanita Kebal Hukum Akan Dipenjara hingga Pembunuhan Politisi Top
Baca juga: Fakta Baru Pembunuhan Gadis 24 Tahun: Korban Telanjang Dada, Pelaku Diduga Penyuka Sesama Jenis
Barang bukti lainnya, ditemukan dua kayu sepanjang lebih kurang 50 centimeter dengan bekas bercak darah, satu bambu kurang lebih sepanjang 1,20 centimeter dan satu besi bulat kurang lebih panjang 1,5 meter.
Disinggung lebih lanjut mengenai kasus ini, Bevan belum mau terbuka.
Katanya, penyidik sudah memeriksa lima orang saksi, di antaranya Ponikem alias Atik, Tarman (53), Warto (48), Musiran alias Kaum (58) dan Darmono (40) anak kandung korban.
Kasus Lainnya
Polres Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), mengungkap kasus pembunuhan sadis yang terjadi di Desa Oeekam, Kecamatan Noebeba, TTS.
Pelaku MF (61) membunuh tetangganya, Julius Benu, menggunakan sebilah parang.
"Korban ditebas menggunakan parang hingga leher putus. Kejadiannya tanggal 9 Januari 2021 dan baru terungkap tanggal 10 Januari 2021 kemarin," kata Kasat Reskrim Polres TTS Iptu Hendricka RA Bahtera kepada Kompas.com, Selasa (12/1/2021) pagi.
Menurut Bahtera, pelaku MF membawa potongan kepala korban menuju sebuah gua yang berjarak belasan kilometer dari lokasi kejadian.
Pelaku menyembunyikan potongan kepala itu di dalam gua tersebut. Hal itu dilakukan pelaku agar tak diketahui warga setempat.
Kronologi
Bahtera menjelaskan, insiden itu bermula ketika pelaku menemui korban di sebuah kebun di Hausisi, Desa Oeekam.
Mereka berbincang tentang banyak hal, termasuk masalah batas tanah milik keduanya.
Di tengah perbincangan, pelaku yang diduga menyimpan dendam selama ini, langsung mencabut parang dan menebas korban.
Usai membunuh korban, pelaku membungkus potongan kepala menggunakan sarung dan jaket.
Kepala korban lalu disembunyikan di dalam sebuah gua yang berjarak belasan kilometer dari lokasi kejadian pembunuhan.
"Setelah membunuh korban, pelaku sempat menginap semalam di rumah keluarganya," ungkap Bahtera.
Jenazah korban ditemukan warga setempat.
Setelah itu, warga melapor ke polisi.
Polisi pun turun ke lokasi kejadian dan memeriksa sejumlah saksi terkait penemuan jenazah tanpa kepala itu.
Berbekal keterangan sejumlah saksi dan penyelidikan intensif, polisi mengamankan pelaku.
"Pelaku awalnya sempat berkelit. Namun setelah ditunjukkan sejumlah bukti dan keterangan sejumlah saksi, pelaku akhirnya mengakui perbuatannya," kata Bahtera.
(TribunnewsBogor.com/TribunMedan.com)