Vaksinasi Covid
Cerita Dokter yang Suntik Vaksin Sinovac ke Jokowi, Tangannya Sempat Gemetar : Tidak Jadi Halangan
Wakil Ketua Dokter Kepresidenan Prof Dr Abdul Muthalib merupakan dokter yang menyuntikan vaksin Covid-19 Sinovac ke Presiden Jokowi.
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Vivi Febrianti
"Menyuntik orang pertama di Indonesia tentunya ada rasa juga,
Baca juga: Live Streaming Jokowi Disuntik Vaksin Covid-19 Sinovac, Siaran Langsung Pukul 10.00 WIB
tetapi masalah itu tidak menjadi halangan untuk saya menyuntikannya,
pada wkatu menyuntikannya tidak masalah, tidak gemetaran lagi, pertamanya saja agak gemetaran," kata Prof Dr Abdul Muthalib.
Prof Dr Abdul Muthalib mengatakan bahkan tidak ada darah saat menyuntik Jokowi.
"Bahkan tidak ada pendarahan sama sekali dibekas suntikannya," kata Prof Dr Abdul Muthalib.
Prof Dr Abdul Muthalib pun menceritakan proses penyuntikan vaksin Covid-19 Sinovac pada Jokowi.
"Mula-mula bapak menyerahkan kartu dimana di situ tertulis nomor bets vaksin Sinovac, vaksinnya tetap Sinovac kemudian saya melakukan penyuntikan dibantu perawat saya, saya gosok alkohol seperti prosedur biasa, setelah disuntik bapak tidak merasa sakit, tidak ada perasanaan apa-apa, saya berhasil menyuntik bapak Presiden dengan tanpa rasa sakit, bapak komentarnya sampai di dalam juga demikian, tanpa rasa sakit katanya," jelas Prof Dr Abdul Muthalib.

Berikut beberapa poin penting yang harus diketahui soal vaksin Sinovac yang digunakan di Indonesia:
1. Efikasi
Pemberian izin penggunaan darurat dari vaksin Sinovac didasarkan atas data analisis dan uji klinis yang dilakukan di Bandung, didukung data dari Turki dan Brasil.
Uji klinis fase 3 di Bandung menunjukkan vaksin Covid-19 buatan China mempunyai tingkat efikasi 65,3 persen.
"Hasil analisis terhadap efikasi vaksin Sinovac dan uji klinik di Bandung menunjukkan efikasi sebesar 65,3 persen," kata Kepala BPOM Penny Lukito, Senin (11/1/2021).
Baca juga: Gemetar saat Suntik Jokowi dengan Vaksin Covid-19, Dokter Ungkap Komentar Presiden Setelah Disuntik
Ini telah memenuhi persyaratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni efikasi vaksin minimal 50 persen.
Angka efikasi mengartikan harapan bahwa vaksin Sinovac mampu menurunkan kejadian infeksi Covid-19 hingga 65,3 persen.
2. Efek samping
Vaksin Sinovac akan diberikan dalam dua dosis dengan 0,5 milimeter per dosisnya.