Sriwijaya Air Jatuh
Identitas 12 Korban Sriwijaya Air SJ 182 yang Sudah Teridentifikasi, 50 Orang Masih Dicari
Daftar jenazah yang teridentifikasi ini kurang dari setengah penumpang Sriwijaya Air SJ 182 yang total berjumlah 62 orang.
"Ini tempat tanggal lahirnya di Sintang, 31 Mei 1984, jenis kelamin laki-laki, agama Islam, alamat Jalan Sakti Nomor 7A, RT 05/06, Kelurahan Patukangan Selatan, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta," tutur Hudi.
Namun sebagaimana jenazah Fadly, Hudi mengatakan jenazah Asy teridentifikasi berdasar hasil pencocokan sidik jari data antemortem dengan posmortem.

Bedanya sidik jari yang digunakan bukan telunjuk kanan, melainkan jempol, pun hasilnya ditemukan 12 titik kecocokan sehingga identifikasi akurat.
"Satu (sidik jari) diambil dari e-KTP, yang satu diambil dari sidik jari korban, jempol kanan. Jadi untuk mengidentifikasi itu yang mudah diambil dari sampel jempol dan telunjuk," lanjut Hudi.
4. Khasanah
Jenazah korban atas nama Khasanah juga teridentifikasi pada Selasa (15/1/2021).
Dalam manifes penumpang Sriwijaya Air SJ-182, Khasanah yang juga teridentifikasi dari pencocokan sidik jari jempol kanan tercatat di nomor 28.
"Atas nama Hasanah, Lamongan 28 Desember 1970, perempuan, agama Islam, alamatnya Gang Lentoro Jalur III, RT 05/05, Kecamatan Pontianak Barat, Kalimantan Barat," kata Hudi.
Baca juga: Kisah Calon Pengantin yang Naik Sriwijaya SJ 182 Pakai KTP Teman, Niat ke Pontianak Cari Modal Nikah
5. Indah Halimah Putri
Selanjutnya ada dua jenazah korban Sriwijaya Air SJ 182 yang teridentifikasi pada Rabu (13/1/2021).
Salah seorangnya atas nama Indah Halimah Putri.
Dalam manifes penumpang Sriwijaya Air SJ-182, nama Indah tercatat berada nomor urut 24, sementara Agus di nomor urut 52.
Hingga pukul 17.00 WIB Tim DVI berhasil mengidentifikasi enam korban, seluruhnya berdasar pencocokan data antemortem (sebelum kematian) dengan posmortem.

Dalam hal ini data posmortem (setelah kematian) merupakan bagian tangan yang dievakuasi petugas dari perairan Pulau Seribu lokasi jatuhnya pesawat.
Kabid Topol Pusinafis Bareskrim Polri Kombes Sriyanto menuturkan ditemenin 12 titik kesamaan dari pencocokan data antemortem dengan posmortem.
"Menurut kami ini sudah tidak bisa terbantahkan," ujar Sriyanto.