Sriwijaya Air Jatuh
Tangis Keluarga Captain Afwan Pecah Lihat Lautan, 15 Korban Tidak Ditemukan, 'Cuma Bisa Tabur Bunga'
dari atas kapal, air mata dan isak tangis 30 perwakilan keluarga korban Sriwijaya Air SJ 182 mulai menetes, Jumat (22/1/2021).
Penulis: Uyun | Editor: Ardhi Sanjaya
Ada pula yang bergegas mencari dan memberikan mereka tisu.
Baca juga: Daftar Korban Sriwijaya Air SJ 182 yang Sudah Teridentifikasi, Totalnya 47 Orang
Baca juga: Kabar Terkini Captain Afwan di Akhir Pencarian Sriwijaya Air SJ 182, 15 Korban Masih Misteri
Tak semua keluarga korban kuat berlama-lama menatap lautan.
Sebagian bergegas untuk kembali ke tenda di atas geladak helikopter tersebut sambil menahan tangis seakan lautan luas hendak mengalir melalui kedua mata mereka.
Sambil menahan tangisnya, keluarga Captain Afwan dan 15 korban lainnya pun menaburkan bunga ke lautan.

Bunga-bunga warna warni, mulai dari merah, kuning, putih mulai terlihat mengapung di atas lautan.
"Cuma bisa tabur bunga," ucap salah satu keluarga Captain Afwan sambil menangis.
Ketika ditanya lebih lanjut oleh wartawan, keluarga Captain Afwan enggan berbicara banyak karena masih terlihat sedih dan menitikkan air mata.
Lagu Anneth, Mungkin Hari Ini, Esok atau Nanti pun seolah menggambarkan duka keluarga korban.
Baca juga: Kisah Okky Korban Sriwijaya Air SJ 182, Jenazahnya Terindentifikasi Bertepatan dengan Tanggal Jadian
"Mungkin hari ini
Hari esok atau nanti
Berjuta memori yang terpatrI
Dalam hati ini
Mungkin hari ini
Hari esok atau nanti
Tak lagi saling menyapa
Meski kumasih harapkanmu,"

Di laut, tampak sebuah balon berwarna merah yang dikelilingi sejumlah kapal kecil.
Petugas bilang, balon merah tersebut merupakan titik jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 lalu.
"Ini lokasi jatuhnya pesawat," ucap petugas.
Setelah sekira setengah jam, acara tabur bunga selesai.
Kemudian, perwakilan dari Swirijaya Air yang mengenakan seragam tampak memimpin doa.
Baca juga: Daftar Korban Sriwijaya Air SJ 182 yang Sudah Teridentifikasi, Totalnya 47 Orang